Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bersama Kejaksaan, Mendagri Sebut Sukses Kawal Demokrasi Indonesia

Bersama Kejaksaan, Mendagri Sebut Sukses Kawal Demokrasi Indonesia Mendagri Tjahjo Kumolo. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menghadiri Rapat Kerja Nasional Kejaksaan RI “ Dimensi Yuridis, Politis, Sosial Pemilu 2019” di Hotel Grand Inna Beach Sanur Bali, selasa (28/11).

Pada acara tersebut, Tjahjo secara singkat mereview tahap perjalanan proses demokrasi di Indonesia. saat ini dalam proses menuju je arah konsolidasi demokrasi dari demokrasi prosedural menuju demopkrasi substansial.

"Sekarang dalam tahap konsolidasi demokrasi, kita mengikuti proses demokrasi pernah gagal satu kali di tahun 1946. Tapi mulai Pemilu Tahun 1955 sampai Pemilu 2014 berjalan dengan lancar dan tingkat partisipasi politik tinggi, mulai dari Tahun 1955 berlanjut di era Orde Baru juga masih tinggi, kemudian di awal reformasi masih tetap tinggi, berikutnya menurun," ujarnya.

Tercatat pada Pemilu 199 sebesar 92,74%, Pemilu 2004 sebesar 84%, Pemilu 2009 sebesar 71% dan terakhir Pemilu 2014 Pilegnya 74,30% dan Pilpresnya 69,58%.

Lebih lanjut, Tjahjo Kumolo berpandangan Pemilihan Umum merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai wahana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan dan lembaga perwakilan politik yang memiliki legitimasi yang kuat dari rakyat.

Ia juga mengungkapkan terkait dengan pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 relevansinya dengan pelaksanaan Pilkada Serentak yang telah dilaksanakan dalam 3 fase pelaksanaan pilkada secara serentak.

Setelah reformasi dengan penguatan otonomi daerah sampai dengan sekarang 34 Provinsi dan 514 kabupaten/kota jalannya pembangunan yang berkesinambungan yang sebelumnya selalu terganggu karena setiap saat ada pelaksanaan Pilkada di setiap daerah”.

Lebih lanjut Tjahjo juga mengungkapkan, kebijakan terakhir pelaksanaan Pilkada dibagi dalam 3 fase Tahun 2015 di 269 daerah, Tahun 2017 di 101 daerah dan Tahun 2018 di 171 daerah. Dan Berikutnya di Tahun 2019 akan digelar Pileg dan Pilpres serentak di tanggal 17 April 2019 dan ke depannya di Tahun 2024 ada Pemilu Pileg, Pilpres dan Pilkada yang dilaksanakan secara serentak.

"Sukses pelaksanaan pilkada dan pemilu yang telah kita laksanakan karena adanya dukungan lembaga Kejaksaan RI dari pusat sampai daerah yg telah bekerja secara profesional dan penuh integritas"

"Posisi sekarang masuk dalam tahap konsolidasi demokrasi, yaitu Pemilu Serentak Tahun 2019 yang memilih pasangan presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota," imbuhnya.

Dalam menghadapi gelaran pesta demokrasi tersebut, dari sisi keamanan Tjahjo optimis terjaminnya keamanan pelaksanaan Pemilu 2019 dalam konteks sinerginya Pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara, TNI/Polri, Kejaksaan, BIN, Satpol PP dan seluruh pihak yang terlibat.

Secara khusus, Ia juga menyoroti dengan padatnya jadwal dari setiap tahapan Pemilu dan konsentrasinya pada pemungutan suara, penghitungan suara, perselisihan antar peserta, pelanggaran pidana Pemilu yang menjadi ranahnya Kejaksaan. "Kejaksaan punya fungsi yang lengkap, fungsi intelijen, penegakan hukum, fungsi penyidikan, fungsi penuntutannya juga," katanya.

Jajaran Kejaksaan bertugas untuk menangani kemungkinan adanya kasus pelanggaran perkara pemilihan melalui Sentra Gakkumdu. saat ini Sentra Gakkumdu yang terdiri dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), dan Polri telah disiapkan untuk ikut mengawasi pelaksanaan pemilu.

Harapan semua pihak pelaksanaan pemilu 2019 dapat berlangsung damai, sejuk, dan terselenggara dengan baik. Ia juga berharap supaya tidak terjadi banyak pelanggaran. Oleh karenanya, kata dia, menjadi tanggung jawab bersama Pemilu memberi dampak yang positif kepada demokrasi Indonesia, pungkasnya.

(mdk/hrs)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ahmad Sahroni Puji Kejagung Utamakan Restorative Justice: Bukti Lembaga Hukum Humanis & Inovatif
Ahmad Sahroni Puji Kejagung Utamakan Restorative Justice: Bukti Lembaga Hukum Humanis & Inovatif

Kejaksaan Agung (Kejagung) RI menerima penghargaan IDeaward 2024 yang diadakan di Assembly Hall, Jakarta Convention Center.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Bereaksi Indeks Demokrasi RI Merosot
VIDEO: Jokowi Bereaksi Indeks Demokrasi RI Merosot "Orang Maki & Bully Presiden Kita Dengar"

Menurut dia, dapat terlihat dari Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 yang berjalan dengan baik dan demokratis

Baca Selengkapnya
Ganjar: Jangan Sampai Sistem Buruk Dikloning di Pilkada 2024, Pemenangnya Sudah Diketahui
Ganjar: Jangan Sampai Sistem Buruk Dikloning di Pilkada 2024, Pemenangnya Sudah Diketahui

Ganjar berharap penyelenggaraan Pilkada 2024 harus berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Puji MA Berhasil Tangani 99,47% Perkara Sepanjang 2023: Perkembangan yang Sangat Bagus
Jokowi Puji MA Berhasil Tangani 99,47% Perkara Sepanjang 2023: Perkembangan yang Sangat Bagus

"Saya memperoleh laporan di tahun 2023 Mahkamah Agung berhasil memutus hingga 99,47 persen perkara."

Baca Selengkapnya
Hasto Sengketa Pilpres di Momen Hari Kartini: Semoga MK Ketuk Palu Emas, Bukan Palu Godam
Hasto Sengketa Pilpres di Momen Hari Kartini: Semoga MK Ketuk Palu Emas, Bukan Palu Godam

Hasto Sengketa Pilpres di Momen Hari Kartini: Semoga MK Ketuk Palu Emas, Bukan Palu Godam

Baca Selengkapnya
Ganjar: MK Benteng Terakhir Penjaga Demokrasi
Ganjar: MK Benteng Terakhir Penjaga Demokrasi

MK diharapkan berani mengadili persoalan sengketa hasil pemilu yang disebabkan pelanggaran secara TSM.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Indeks Demokrasi di Indonesia Masih Baik: Tiap Hari Orang Mau Maki & Bully Presiden, Kita Dengar
Jokowi Sebut Indeks Demokrasi di Indonesia Masih Baik: Tiap Hari Orang Mau Maki & Bully Presiden, Kita Dengar

Jokowi tak mempermasalahkan masyarakat yang memaki-maki dan membully presiden.

Baca Selengkapnya
‘MK Bukan Cuma Penjaga Konstitusi, Tapi juga Penjaga Demokrasi’
‘MK Bukan Cuma Penjaga Konstitusi, Tapi juga Penjaga Demokrasi’

Mahkamah Konstitusi diminta membatasi diri pada kasus-kasus dengan komponen politik yang kuat. Agar tidak dipolitisasi oleh kekuatan lain.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Ngakak Tanggapi Megawati Ingin KPK Dibubarkan
VIDEO: Jokowi Ngakak Tanggapi Megawati Ingin KPK Dibubarkan "Kerjanya Bagus, Tiap Bulan OTT"

Menurutnya, kinerja KPK sudah sangat bagus. Sejumlah pejabat mulai ditangkap, melalui operasi tangkap tangan KPK.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi
TPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi

Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud mengajak partisipasi rakyat Indonesia mengungkap kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Demokrasi Indonesia Dianggap Cuma Prosedural, Hasilkan Budaya Hukum yang Lemah
Demokrasi Indonesia Dianggap Cuma Prosedural, Hasilkan Budaya Hukum yang Lemah

Padahal, kata Titi, demokrasi sejatinya sistem nilai yang harus ditegakkan dengan prinsip kebebasan dan kesetaraan untuk semua.

Baca Selengkapnya
JK Sindir Pihak yang Salah Kaprah Memahami Demokrasi
JK Sindir Pihak yang Salah Kaprah Memahami Demokrasi

Dalam sambutan di acara diskusi 'Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi', salah satu yang disinggung JK mengenai demokrasi.

Baca Selengkapnya