Bersenjata parang, perampok sekap PRT dan anak pemilik rumah di Pekanbaru
Merdeka.com - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru menyatakan dua korban sandera aksi perampokan rumah mewah yang berlokasi di Jalan Rawa Mangun, Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru, berhasil diselamatkan. Kedua korban yang sempat disekap dengan cara diikat oleh pelaku itu merupakan pembantu rumah tangga rumah mewah itu serta anak perempuannya.
"Kondisi korban sedikit trauma dan dalam penanganan tim kita," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto di Pekanbaru, Kamis (12/7).
Informasi dari kedua korban, lanjutnya, pelaku berjumlah tiga orang. Ia mengatakan ketiga perampok tersebut menggunakan kendaraan bermotor dan masuk melalui pagar depan. Pagar besi itu saat kejadian dalam kondisi tidak terkunci. Dari tiga pelaku, satu di antaranya menggunakan senjata tajam jenis parang.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
Dari keterangan sejumlah warga, pelaku menggunakan senjata api. Namun belum dapat dipastikan kebenaran informasi tersebut.
Sementara itu, lima menit berselang aksi perampokan itu berlangsung, Santo mengatakan kepolisian telah berada di tempat kejadian perkara. Kedatangan polisi dalam waktu singkat, kata Santo, setelah jajarannya menerima informasi dari masyarakat akan adanya aksi perampokan tersebut.
Lebih jauh, dia mengatakan, kedatangan polisi dalam waktu singkat berhasil menggagalkan aksi perampokan tersebut. Namun sayang, dua dari tiga pelaku berhasil melarikan diri.
Saat ini polisi masih melakukan penyisiran di lokasi kejadian, karena menurut Santo masih ada satu pelaku lainnya yang berada di dalam rumah tersebut. Namun, hingga kini belum ditemukan.
Aksi perampokan itu sendiri menarik perhatian warga di sekitar TKP untuk melihat kejadian itu. Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara terkait insiden perampokan rumah mewah di kawasan Jalan Rawamangun di ibu kota Provinsi Riau tersebut.
Susanto menjelaskan, olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan barang yang hilang dari insiden tersebut. Selain itu, Polisi juga berupaya melacak pelaku dengan mengidentifikasi sidik jari.
Dalam aksi perampokan ini, pelaku diperkirakan berjumlah tiga orang. Dan melarikan diri setelah Polisi tiba dalam waktu singkat saat kejadian.
"Olah TKP dilakukan secara cermat. Sidik jari laten, barang yang hilang serta alat digunakan," katanya, seperti diberitakan Antara.
Aksi perampokan ini cukup mengejutkan lantaran terjadi pada siang hari. Bahkan, dalam aksinya para pelaku yang mempersenjatai diri dengan senjata tajam sempat menyekap dua orang yang berada di dalam rumah.
Kedua korban merupakan seorang wanita pembantu rumah tangga rumah mewah berwarna krem tersebut, dan anak perempuannya. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, setelah polisi berhasil menyelamatkan kedua korban. Hanya saja, Santo mengatakan kedua korban dalam kondisi trauma.
"Kita berikan ketenangan dulu, dan kita baru bisa mintai keterangan informasi berguna dalam penyidikan," ujarnya.
Selain itu melakukan olah TKP, polisi juga terus menggali informasi dari sejumlah saksi di lokasi kejadian.
Informasi yang dirangkum dari warga, rumah itu milik seorang pegawai BNI. Rumah tersebut juga hanya ditempati oleh kedua korban diatas, sementara pemilik rumah tidak tinggal di rumah tersebut.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaSetelah diinterogasi, ternyata pelaku merupakan pelaku perampokan yang selama ini diburu polisi.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus penembakan sekuriti perusahaan Parna Agro Mas (PAM) di Sarolangun, Jambi. Tiga orang ditangkap terkait peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaEnam perampok bermodus pengobatan alternatif ditangkap Polres Tasikmalaya. Seorang di antaranya perempuan.
Baca Selengkapnyapelaku beralibi bukan sebagai sebagai pelaku, malah mencurigai pihak lain.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaKorban kehilangan 6 unit jam tangan merek Rolex, Guess, Fossil, Alexander Cristy, Bonia, perhiasan, uang, HP dan alat elektronik.
Baca Selengkapnya