Bersihkan sampah, petugas Dinas Kebersihan tenggelam di KBT
Merdeka.com - Panusi (18), warga Marunda, pekerja dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta, diduga tenggelam saat membersihkan sampah di sekitar Kanal Banjir Timur. Hingga saat ini, aparat gabungan yang ditugaskan untuk mencari belum berhasil menemukan jasad korban.
"Kejadian pukul 07.00 WIB tadi," ujar Kanit Reskrim Polsek Cilincing Iptu Andry saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (9/9).
Pencarian sudah berlangsung selama 12 jam lebih. Bahkan, petugas yang diterjunkan mencangkup aparat kepolisian, Dinas Pemadam Kebakaran dan Satuan Polisi Pamong Praja.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Sebuah kapal survei gas alam Energean yang beroperasi sekitar 90 kilometer di lepas pantai Israel menemukan sebuah bangkai kapal penuh dengan ratusan kontainer utuh yang berasal dari masa 3300-3400 tahun lalu (abad ke-14 hingga ke-13 sebelum masehi) di kedalaman 1,8 kilometer.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
Andry menjelaskan, Panusi saat itu tengah bersama serang rekannya untuk membersihkan KBT dari sampah-sampah yang mengambang. Di tengah menjalani tugasnya, tiba-tiba mesin perahunya mati.
"Dia kemudian mencoba menyalakan mesin, tiba-tiba kepleset. Sempat ditolong tapi ketarik arus," jelas Andry.
Dari lokasi kejadian, Andry menduga kedalaman mencapai 7 meter. Bahkan, salah seorang warga sempat mengemukakan jasad bakal ditemukan setelah tiga hari.
"Ada dari keterangan warga, orang yang baru jatuh tiga hari kemudian baru muncul," katanya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisinya mayat memprihatinkan. Tangan dan kaki terikat, serta kepala terbungkus karung
Baca SelengkapnyaJasad korbam ditemukan mengambang di saluran penampungan air belakang Kantor TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (17/7).
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan ada tanda kekerasan di tubuh jenazah tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kedua korban, JM (73) dan ST (60), membersihkan sumur milik tetangganya pada Senin kemarin.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaMayat tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang karyawan SPBU.
Baca SelengkapnyaPencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Baca Selengkapnya