Bertani saat hujan lebat, Parno ambruk dan tewas disambar petir
Merdeka.com - Seorang pria bernama Parno Suyanto (60) warga Dusun Purworejo, Jurangjero, Ngawen, Gunungkidul nekat memanen padi di tengah sawahnya meski hujan lebat di wilayah Kabupaten Gunungkidul, DIY, Rabu (8/2). Akibatnya, Parno tewas tersambar petir.
Kapolsek Ngawen AKP Agus Sunarno menceritakan peristiwa itu bermula ketika Parno dan beberapa orang rekannya memanen padi yang sudah menguning di sawah, Rabu (8/2) sekitar pukul 13.30 WIB. Tiba-tiba mendung menggelayut di sekitar lokasi, dan disusul hujan cukup deras.
Saat itu salah seorang rekannya, Widodo mengajak untuk berteduh. Namun karena keinginan bekerja meski hujan turun, Parno tidak mengindahkan.
-
Siapa yang dianggap bertanggung jawab ketika seorang saksi perundungan bersikap pasif? Ada anggapan bahwa tidak ikut campur dalam situasi perundungan dianggap aman atau tidak menambah masalah, bahkan beberapa orang merasa bahwa bukan tugas mereka untuk bertindak atau membantu.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menolong pria tersebut? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @bgd.info memperlihatkan seorang Polisi sedang menolong pemuda yang berjalan kaki di jalan tol Cipularang KM 127.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
"Korban sempat diajak berteduh oleh saksi (Widodo), tapi tidak mau karena pekerjaannya masih tanggung," ujar Agus saat dihubungi Kamis (9/2).
Agus menuturkan saat itu Parno yang asyik mengayunkan sabitnya menebas batang padi tersambar petir, dan ambruk tak bernyawa. Widodo yang menyaksikan tetangganya tersambar petir lalu meminta bantuan ke warga sekitar.
"Korban meninggal di lokasi. Begitu tersambar langsung ambruk dan tidak sadarkan diri," terang Agus.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis dan pihak kepolisian, korban lalu diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Korban mengalami luka pada kepala bagian kepala sebelah kiri. Tidak ada tanda-tanda penganiayaan," pungkas Agus. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga korban tersambar petir saat menggarap sawah.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal karena kelaparan atau kemungkinan hipotermia
Baca SelengkapnyaTiga petani di Desa Tanjung Alam, Lintang Kanan, Empat Lawang, Sumatera Selatan, disambar petir saat berteduh di pondok ketika hujan deras melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaJasad Arsyad pertama kali ditemukan dalam kondisi tertelungkup.
Baca SelengkapnyaSaat hujan, keempat santri tengah bermain handphone di dalam pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaApi yang awalnya dinyalakan untuk membakar daun bambu kering, tiba-tiba menyebar dengan cepat dan melahap ranting-ranting di sekitarnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini pohon yang tumbang sudah diasesmen dan korban telah diserahkan ke keluarganya untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaKeduanya tewas saat mereka mengerjakan pondasi sandaran tembok merajan atau tempat suci di Desa Mas, Kecamatan Ubud.
Baca SelengkapnyaPetugas pemadam kebakaran Kabupaten OKU, Dio Suharyadi (35) gugur saat bertugas. Sementara rekannya, ER (25) masih dalam perawatan.
Baca Selengkapnya