Bertani sayur di Bandung menjanjikan, Dodih ogah bekerja di kantoran
Merdeka.com - Orang cukup memanggilnya Dodih. Umurnya 33 tahun, petani asal Kampung Pengkolan, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Bandung, Jawa Barat. Tubuhnya kurus, tapi semangat dan keinginannya sebagai petani besar. Dodih ingin menghasilkan komoditas pertanian lokal berkualitas impor.
Dodih memang lahir dari keluar petani. Dia belajar dari keuletan orangtuanya bertani, hingga sukses; bisa membangun rumah dan membeli lahan sendiri, serta menyekolahkan anaknya. Meskipun model pertanian orangtua Dodih itu masih dibilang tradisional.
Sempat menjadi asisten dosen arsitektur di Institut Teknologi Nasional Bandung. Sarjana teknik mesin lulusan 2005 ini kemudian bekerja pada perusahaan swasta di Jakarta dengan gaji Rp 4 juta per bulan. Namun pada 2008 dia memutuskan mundur, lalu beralih menjadi petani.
-
Bagaimana cara menghitung zakat pertanian? Dilansir dari laman Baznaz, langkah-langkah untuk menghitung zakat pertanian bervariasi berdasarkan jenis tanaman, sistem irigasi, dan hasil panen. Namun, terdapat prinsip umum yang dapat diikuti dalam menghitung zakat pertanian:1. Mengetahui Jenis Tanaman dan Hasil PanenIdentifikasi jenis tanaman yang ditanam dan hasil panen yang diperoleh, karena tiap jenis tanaman memiliki aturan perhitungan yang berbeda. 2. Mengetahui Jenis IrigasiTentukan apakah lahan pertanian menggunakan irigasi alami atau irigasi buatan, karena aturan perhitungan zakatnya berbeda untuk kedua jenis irigasi ini.3. Menghitung Jumlah Hasil PanenTimbang jumlah hasil panen dalam bentuk berat (biasanya dalam kilogram). 4. Menghitung Ambang Batas (Nisab)Tentukan apakah hasil panen telah mencapai ambang batas (nisab) yang ditetapkan atau belum. Ambang batas ini berbeda untuk irigasi alami dan irigasi buatan serta jenis tanaman pertaniannya.5. Menghitung Jumlah ZakatSetelah mengetahui jumlah hasil panen dan ambang batas, hitunglah zakat pertanian yang harus dikeluarkan. Berikut adalah rumus perhitungan zakat untuk kedua jenis irigasi:Irigasi Alami (Gharibah): Jika hasil panen lebih dari atau sama dengan nisab, maka zakat yang dikeluarkan adalah 10 persen dari hasil panen.Irigasi Buatan (Basah): Jika hasil panen lebih dari atau sama dengan nisab, maka zakat yang dikeluarkan adalah 5 persen dari hasil panen.6. Menyalurkan ZakatZakat yang telah dihitung harus diberikan kepada yang berhak, yakni 8 asnaf zakat.
-
Bagaimana cara menghitung zakat padi sawah? Menghitung zakat pertanian padi memerlukan pemahaman mengenai jenis pengairan yang digunakan dalam proses pertanian. Berikut cara menghitung zakat padi di sawah:
-
Mengapa Kementan menargetkan produksi padi satu juta hektare? Menurut Mentan, sedikitnya pertanaman satu juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di 3 bulan ke depan.
-
Siapa petani melon inspiratif ini? Mohammad Asnawi merupakan seorang anggota DPRD Rembang periode 2014-2019. Setelah itu ia mulai merintis hidup sebagai petani melon.
-
Apa hasil panen petani milenial ini? Dari lahan tani seluas 8 hektare, dalam sekali panen ia bisa memproduksi 3 ton pepaya.
-
Siapa yang menginspirasi petani muda ini? Dyra mengatakan, mereka berjualan petai karena terinspirasi dari orang tua.
Setelah itu dia fokus menggarap lahan warisan orangtuanya dengan konsep pertanian modern. "Saya masih belajar bagaimana menanam produk pertanian berkualitas ekspor. Mau tidak mau kita bersaing dengan produk impor," kata Dodih kepada Merdeka.com Bandung akhir pekan lalu.
Di antara teman-teman seangkatan, cuma dia petani yang bergelar sarjana, itupun bukan sarjana pertanian. Meskipun begitu, dia tak peduli cibiran orang yang mengatakan buat apa sekolah tinggi-tinggi jika akhirnya bekerja di ladang. Tapi Dodih memilih konsisten. Hingga akhirnya dia dipercaya menjadi Ketua Gabungan Kelompok Tani Lembang Agri yang beranggotakan 147 petani tua dan muda.
Ia percaya model pertanian tradisional warisan orangtuanya mampu menghadapi persaingan global. Karena itu dia harus menggabungkan ilmu pertanian modern dan tradisional. Dia juga banyak membangun mitra dan jaringan. "Pinginnya dengan bertani kita dapat gaji dua kali lipat dari kerja di Jakarta," kata ayah dua anak ini.
Di Lembang, hanya lahan sayur letus (lalapan untuk burger) milik Dodih yang sudah menerapkan teknologi irigasi ilmiah. Dengan sistem ini dia tak perlu menyiram secara manual, cukup membuka keran pipa disambungkan dengan pori-pori yang ditanam di galur. Dengan begitu tanaman akan menyerap air.
Model irigasi tersebut membuat satu pohon letus tumbuh subur dengan berat satu kilogram per biji. Dari lahan seluas seperempat hektare yang ditanami letus, Dodih menghitung estimasi panen sekitar 2,5 sampai 3 ton dengan nilai Rp 40 juta. Nilai tersebut masih bisa digenjot lebih tinggi lagi.
Sebagai perbandingan, rata-rata petani Lembang biasa mendapat 2 ton letus dalam seperempat hektare. Penyiraman berperan besar bagi kesuburan pohon letus. Saat ini satu kilogram letus mencapai Rp 30 ribu.
Pohon letus tersebut disiapkan untuk diekspor ke Singapura. Ia sudah biasa mengekspor produk pertaniannya. Sebelumnya, Dodih mengekspor zukini--timun Jepang--ke negeri singa itu. Dari Singapura, sayuran asal Lembang bisa diekpor kembali ke negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Brunai, dan lain-lain.
"Dulu kita main juga di zukini. Sekarang zukini hanya untuk lokal saja, untuk ekspor kalah sama Vietnam dan Malaysia. Jadi persaingannya sangat ketat memang," katanya.
Selain letus dan zukini, produk yang ditanam Gapoktan Lembang Agri adalah brokoli, buncis dan kacang kenya. "Untuk kacang-kacangan kita 100 persen ekspor," terang Dodih.
Tujuh tahun bertani tak membuat Dodih berpuas diri. Dia terus belajar dan mencoba terobosan baru. Kini hasil bertaninya diinvestasikan pada tanah seluas dua hektare senilai Rp 250 juta. Tanah itu disiapkan untuk membangun pusat pelatihan dan penyuluhan para petani. Selain itu hasil dari ladangnya juga dimanfaatkan untuk mengasuransikan anak dan istrinya.
Sebagai generasi muda petani, Dodih ingin membuktikan bahwa pertanian mampu memiliki nilai tinggi, tidak kalah dengan industri. Untuk menyediakan informasi seputar kegiatan kelompok petaninya, Dodih memiliki tim IT yang mengoperasikan website http://lembangagri.com."Petani juga harus melek teknologi dan update informasi,” katanya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaDengan luas tanah yang dia miliki 1,5 hektare, Ujang mampu mendapat keuntungan mencapai Rp300 juta sekali panen.
Baca SelengkapnyaPanen durian khas petani Badui sangat menguntungkan para pedagang, sehingga bisa menopang ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaAnggota Suku Dayak Losarang Indramayu berbagi cerita soal sumber penghidupannya selama ini.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang memutuskan resign dari posisinya sebagai PNS dan memilih membuka bisnis.
Baca SelengkapnyaKemarau panjang jadi bencana bagi petani karena tidak bisa menanam padi. Hal ini tidak terjadi dengan petani Jombang. Mereka justru cuan puluhan juta.
Baca Selengkapnya