Berteduh di gubuk, petani di Tapanuli Selatan tersambar petir
Merdeka.com - Seorang petani di Desa Panompuan Jae, Angkola Timur, Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Dia tersambar petir saat berteduh di dalam gubuk.
Berdasarkan informasi dihimpun, petani tersambar petir bernama Hasian Harahap (32). Saat kejadian dia sedang bersama temannya, Sipahutar. Mereka ketika itu berteduh di gubuk dekat ladang jagungnya karena hujan turun sangat deras.
"Mulai hujan jam setengah lima sore. Anak saya kena sambar perir sekitar pukul 17.00 WIB," kata Panihutan Harahap, ayah Hasian, Senin (12/3).
-
Apa yang terjadi pada tubuh orang yang tersambar petir? Petir menghantarkan tegangan listrik yang sangat besar. Sambaran petir itu bisa menyebabkan ritme jantung yang berubah, gendang telinga pecah, pernapasan tak stabil, dan luka bakar sebelum akhirnya tewas.
-
Di mana para petani berteduh? Ketiga petani yang tengah bekerja di sawah langsung berteduh di pondok.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Bagaimana petani melindungi diri? Para ahli menyarankan jika seseorang menghadapi serangan kanguru, sebaiknya tidak melawan balik. Lebih baik untuk melindungi diri dengan cara berjongkok untuk melindungi organ-organ vital dan kepala, kemudian menjauh setelah kanguru kehilangan minat.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Kapan para petani disambar petir? Peristiwa itu terjadi saat hujan lebat turun disertai petir, Minggu (3/12) sore.
Sementara, Sipahutar mengatakan, petir itu tidak langsung menyambar tubuh temannya. "Awalnya menyambar pohon nangka di samping gubuk. Bunyinya keras sekali," jelasnya.
Setelah suara itu, Hasian terlempar ke luar gubuk. Dia menjerit kesakitan. Pada bagian kanan pinggangnya ada luka lebam.
Melihat kondisi temannya, Sipahutar langsung mencari bantuan warga. Mereka mencoba memberi pertolongan pertama pada Hasian. "Sempat kami beri tanah di bagian lukanya," jelas Sipahutar.
Hasian kemudian dilarikan ke RSUD Padang Sidimpuan. Dia masih mendapatkan perawatan intensif di sana.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga petani di Desa Tanjung Alam, Lintang Kanan, Empat Lawang, Sumatera Selatan, disambar petir saat berteduh di pondok ketika hujan deras melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaKetiga korban tersambar petir saat menggarap sawah.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaKeduanya kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPara pengunjung Mattabulu berteduh karena saat itu hujan deras. Di saat bersamaan, pohon besar di dekat pondok tumbang akibat angin kencang.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ponorogo Wawan Burhanuddin bersyukur Ibu Sumirah mendapatkan penanganan cepat.
Baca SelengkapnyaSaat hujan, keempat santri tengah bermain handphone di dalam pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaSaat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaPetani di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi terpaksa harus mengambil air dari kubangan sumur sedalam dua meter yang ia gali sendiri.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Jambi, diserang beruang. Korban sempat bertarung dengan binatang buas itu hingga terluka parah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di kebun kemiri, Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca Selengkapnya