Bertemu 7 dubes negara sahabat, Jokowi curhat gejolak ekonomi dunia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima tujuh dubes baru dari negara sahabat yang ditugaskan di Indonesia. Di antaranya adalah Dubes Pakistan, Algeria, Meksiko, Kuba, Kamboja, Brunei Darusalam dan Bosnia.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang turut mendampingi pertemuan itu mengatakan, antara Presiden Jokowi dengan dubes-dubes tersebut saling berdialog. Dubes menceritakan negaranya masing-masing dan tak lupa Jokowi juga menanyakan soal keadaan ekonomi yang saat ini bergejolak.
"Pak Presiden juga bertanya kepada masing-masing dubes tadi, bagaimana ekonomi negara anda. Dan semua dubes menyampaikan bahwa ya tak ada satu negara pun yang bisa menghindar dari situasi tekanan ekonomi global sekarang ini," kata Pratikno di Istana, Jakarta, Rabu (26/8).
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
Pratikno menceritakan, bila dubes dari tujuh negara itu juga mengakui bila masing-masing negaranya juga terkena dampak pelemahan ekonomi global.
"Jadi semua negara terkena dampaknya itu tadi diceritakan oleh masing-masing dubes. Jadi Presiden sangat antusias tadi ingin mendengarkan pengalaman dari masing-masing negara dalam bagaimana apakah mereka terkena juga tekanan ekonomi global dan juga apa upaya yang mereka lakukan," jelas Pratikno.
"Jadi acara credential tadi dimanfaatkan oleh Presiden untuk berkomunikasi cukup dekat dengan dubes-dubes baru. Dan sekaligus juga sharing pengalaman mengenai kondisi ekonomi. Jadi itu yang tadi terjadi di dalam," tutupnya. (mdk/efd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bicara mengenai solidaritas internasional yang menurun di tengah ketegangan geopolitik.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, untuk menghadapi krisis global dibutuhkan kekompakan dan solidaritas antarnegara.
Baca SelengkapnyaJokowi sempat mengakui bahwa dia cemas melihat kurs atau nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp16.000.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bertemu dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva di Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelar rapat kabinet paripurna. Dalam pengantarnya, Jokowi memperingatkan adanya keadaan genting terkait kondisi dunia
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, kenaikan kurs menjadi salah satu hal yang ditakuti oleh semua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi: Ekonomi Global Belum Pulih, Tapi ASEAN Mampu Asalkan Bersatu
Baca SelengkapnyaMulai dari ancaman perubahan iklim, pelemahan ekonomi global, hingga konflik Rusia-Ukraina dan konflik Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaJepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca Selengkapnya