Bertemu di Istana, Jokowi Dapat Ucapan Selamat dari Megawati dan Try Sutrisno

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia, Try Sutrisno. Kedatangan keduanya ingin mengucapkan selamat pada Jokowi yang dinyatakan menang Pilpres 2019 setelah rekapitulasi suara nasional diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Beliau berdua mengucapkan selamat atas pengumuman dari KPU tadi pagi yang sudah memberikan angka yang jelas yakni 55,5 persen untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf," kata Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (21/5).

Dalam pertemuan itu, Jokowi sebaliknya juga mengucapkan selamat pada Megawati sebagai ketum PDIP. Dalam rekapitulasi KPU, PDIP menang dalam pemilihan legislatif dengan 19 persen.

"Saya rasa dua hal itu yang beliau dan saya sampaikan," katanya.

Di luar itu, belum ada pembahasan lain yang mereka perbincangkan. "Baru ucapan selamat, ya nantilah baru diumumkan," kata Jokowi yang mengenakan setelah jas.

Dalam kesempatan yang sama, Megawati mengaku belum menitipkan pesan khusus buat Jokowi yang kembali terpilih di periode kedua. Menurut Mega, kedatangannya bersama Try memang khusus mengucapkan selamat agar tidak didahului yang lain.

"Belum, kan masih tunggu bulan Oktober. Saya datang dengan Pak Try sebagai Ketum PDIP. Makanya saya ajak Pak Try mengucapkan selamat supaya kita yang pertama," jelas Mega.

Ditambahkan Try, dia berharap Jokowi bisa bekerja yang terbaik untuk membangun Indonesia lima tahun ke depan.

"Pesan kami saya orangtua hanya memberikan masukan dan doa semoga Pak Jokowi di dua periode ini mendapatkan informasi seluas-luasnya karena Indonesia ini besar dan luas," kata Try.

"Saya doakan Indonesia selesai pemilu, kita dengan kuat bersatu padu, kalau kita kita kuat kita menjadi lemah," sambung Try yang mengenakan batik lengan panjang.

Sebelum mengakhiri jumpa pers singkatnya, Jokowi kembali menegaskan aksi makar tidak akan terjadi.

"TNI Polri siap memberikan rasa aman pada masyarakat, kita ingin bulan suci Ramadan banyak ibadah, bukan malah ramai urusan politik, yang sebetulnya sudah selesai setelah diumumkan KPU," tegas Jokowi.