Bertemu diam-diam dengan Ruki, Kabareskrim bantah bahas Samad dan BW
Merdeka.com - Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso menyebut pertemuan diam-diam antara dirinya dengan Plt Pimpinan KPK Taufiqurrahman Ruki ke Gedung Bareskrim Mabes Polri, Rabu (25/2) malam, bukan membahas kasus Abraham Samad dan Bambang Widjojanto (BW). Menurut dia, kasus dua kasus Pimpinan KPK non-aktif tersebut sudah selesai.
"Tidak, kenapa sih? itu sudah selesai kok kita endak usah bicarakan lagi itu," kata Waseso seraya bergegas menuju ruang rapat utama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan, Jumat (27/2).
Menurut Jenderal bintang tiga itu yang dibahas dalam pertemuan antara dirinya dan Ruki mengenai dua kasus korupsi besar yang saat ini menjadi fokus penyelidikannya. Karena kesibukan kedua belah pihak sehingga belum sempat berkoordinasi perihal penanganan kasus tersebut.
-
Kapan Abraham Samad menjabat Ketua KPK? Ketua KPK Selama menjabat sebagai Ketua KPK periode 2011-2015, Samad membongkar sejumlah kasus besar.
-
Kenapa Anwar Usman tidak ikut mengadili sengketa PSI? 'Kenapa ini didahulukan, karena menyangkut pihak terkait PSI maka ada hakim konstitusi yang mestinya di panel tiga untuk perkara ini tidak bisa menghadiri, oleh karena itu sementara digantikan panelnya oleh Yang Mulia Prof Guntur Hamzah,' kata Hakim Arief Hidayat di Gedung MK, Senin (29/4).
-
Kenapa MK tidak langsung membahas semua sengketa? Perkara yang dapat dilanjutkan ke tahap pemeriksaan saksi, hanya perkara yang dinilai membutuykan pembuktian lanjutan berdasarkan rapat permusyawaratan hakim (RPH) selama sepekan terakhir.
-
Apa yang dikatakan Agus Rahardjo tentang Jokowi dan kasus Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Apa yang ditekankan Prabowo di sidang kabinet? Prabowo turut mengulas peringatan tegasnya kepada jajaran dalam sidang kabinet pertama beberapa waktu lalu, yang menekankan tekat kuat merealisasikan program makan bergizi gratis bagi siswa di sekolah dan ibu hamil.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Begini, kawan-kawan kan tahu kalau saya mau tangani kasus korupsi. Saya belum sempat berkoordinasi dengan KPK, kemarin itu sebetulnya saya mau ke sana, tapi kan beliau mau kembali dari kantor, sehingga beliau mau mampir tempat saya. Beliau menanyakan kasus apa yang mau saya tangani itu supaya enggak bertabrakan dengan yang ditangani oleh KPK," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Bareskrim Polri tengah membidik kasus korupsi di Badan Usaha Milik Negara yang dilakukan sejumlah pejabat tinggi dilingkungan perusahaan berpelat merah tersebut. Bareskrim telah menyiapkan surat perintah penyelidikan kasus tersebut.
"Sprindik sudah ada. Yang jelas pejabat negara BUMN," kata Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (17/2).
Namun menurut dia, penyidik Bareskrim masih mengumpulkan beberapa bukti mengusut kasus tersebut. Budi mengatakan penyidik Bareskrim tak mau sembrono mengusut kasus tersebut.
"Artinya sebelum semua terbuka secara utuh jangan dulu. Nanti kita bisa dibilang fitnah, enggak boleh. Seperti orang menjatuhkan tersangka itu perampasan hak seseorang," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, langkah Budiman bertemu Prabowo bukan manuver politik melainkan hanya silaturahmi.
Baca SelengkapnyaBudiman Sudjatmiko menegaskan pertemuannya dengan calon presiden dari Gerindra, Prabowo Subianto, bukanlah bentuk dukungan
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara soal pertemuan antara kader PDIP Budiman Sudjatmiko dengan bakal calon presiden (capres) Prabowo.
Baca SelengkapnyaDasco mengklaim tidak bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Jakarta untuk membahas pengesahan revisi undang-undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaSekitar selama satu jam berada di ruang penyidik, Bambang Pacul keluar dari Mabes Polri.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, Said Abdullah, mengaku jalinan komunikasinya dengan sejumlah elit Partai Gerindra cukup lancar.
Baca SelengkapnyaBudiman yang juga mantan aktivis '98 itu terancam dipecat usai memutuskan mendukung Prabowo.
Baca Selengkapnya