Bertemu Ibas, Petani di Magetan Keluhkan Pupuk Langka dan Mahal

Merdeka.com - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) meninjau bantuan program saluran irigasi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Desa Dadi, Magetan. Di sana, dia melihat langsung perkebunan sayur milik warga.
Dia mengungkapkan, irigasi menjadi penting untuk warga di Desa Dadi. Berdasarkan catatannya, di Magetan setidaknya ada 16 saluran irigasi yang tengah dikawal pengerjaannya oleh Partai Demokrat.
“Dari 16 saluran irigasi yang kami kawal di Magetan. Alhamdulillah Desa Dadi sudah dialiri air. Irigasi itu kelihatannya sederhana, dari atas sampai ke Lereng Lawu. Ada berapa yang bisa dialiri, uakeh (banyak) tho?! dan semuanya menghasilkan. Ada wortel, tomat, cabai, sawi, dan masih banyak lagi,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/10).
Saluran irigasi yang dibangun sepanjang ratusan meter di desa tersebut, Ibas menjelaskan, selain berfungsi sebagai irigasi perkebunan, juga bermanfaat sebagai pencegah banjir pemukiman warga.
Setelah meninjau irigasi, Ibas lalu memberikan bantuan berupa alat handsprayer untuk perkebunan dan ribuan paket beras untuk masyarakat. Dia juga bertemu langsung dengan para petani untuk sekadar berdialog dan mendengarkan keluh-kesah.
“Kalau dari hasil alhamdulillah sudah lancar dan sudah bagus walaupun harga jual naik turun, tapi dari pupuk itu lho, Pak, kok susah, beli itu enggak ada, harganya mahal,” keluh Ratmi, salah satu petani tomat yang ditemui Ibas.
Kelangkaan dan mahalnya harga pupuk pun tidak hanya dirasakan Ratmi, tetapi hampir seluruh petani di Desa Dadi.
“Pupuk padahal sudah saya perjuangkan. Saya ke PT Petrokimia Gresik menyampaikan langsung agar distribusinya merata, sampai ke daerah Magetan, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek tepat waktu, terutama saat musim tanam,” tegas Ibas.
Dia berpesan agar para petani di Desa Dadi tetap semangat bekerja. Sayur-mayur merupakan kebutuhan pokok yang kaya akan gizi, Ibas berharap hasil kebun ini nantinya juga dapat dirasakan anak-cucu agar menjadi generasi yang sehat.
“Selain berkebun juga bisa meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan keluarga, menanam sayur juga bisa menyelamatkan kehidupan. Di masa depan nanti anak-anak kita akan bisa berpikir cerdas dan sehat, sehingga ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengubah negara kita menjadi negara yang adil dan makmur,” tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya