Bertemu Mahfud MD, Erick Bahas Jajaran BUMN Terpapar Radikalisme
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Menko Polhukam Mahfud MD. Dalam pertemuan itu, dia membahas terkait radikalisme di BUMN.
"Saya mendapatkan saran dari timnya. Di mana beliau kasih masukan mengenai radikalisasi di BUMN," kata Erick di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (5/12).
Meski demikian, dia enggan membeberkan data BUMN yang terpapar radikalisme. Dirinya hanya meminta menunggu apa yang akan dilakukan untuk mengatasi radikalisme tersebut.
-
Apa yang dilakukan Erick Thohir? Melalui akun Instagramnya, Erick Thohir membagikan video sorotan pertandingan antara Timnas Indonesia dan Bahrain serta reaksinya saat menonton bersama. Dia juga menambahkan caption dan pesan dalam unggahan tersebut. 'Terima kasih kepada semua pemain yang telah berjuang maksimal. Semoga kita bisa mendapatkan poin penuh di pertandingan selanjutnya,' tulis Erick.
-
Mengapa BKPM belum menerima pertanyaan dari investor? Dia juga menyampaikan sejak pengunduran diri Kepala dan Wakil OIKN hingga hari ini, BKPM juga belum menerima pertanyaan dari investor.
-
Apa yang sedang diperingatkan oleh Erick Thohir? Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir memperingatkan Elkan Baggott. Ini supaya bek Blackpool FC itu dapat kembali ke Timnas Indonesia.
-
Kenapa anggota DPR kritik Erick Thohir? Diketahui cuplikan video dalam unggahan akun Youtube @SATU BANGSA tersebut merupakan momen saat Erick Thohir dicecar oleh anggota DPR RI dari Komisi VI terkait kasus yang terjadi di BUMN. Penelusuran Sementara artikel berita yang yang ada dalam video membahas soal kritikan dari anggota Komisi VI kepada Erick Thohir yang dinilai kerap gonta-ganti jajaran direksi maupun komisaris di BUMN yang dianggap tidak berkompeten.
-
Mengapa DPR mencecar bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
-
Mengapa BCL tidak mau ikut campur? 'Sebenarnya Mbak Bunga nggak mau cawe-cawe ya, ini kan persoalan urusan sebelum. Iya urusan masa lalu,' ujarnya.
"Tunggulah. Karena yang namanya ideologi kan sudah putus. Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika. Ya tidak ada ideologi lain yang ada di Indonesia dan itu sendiri kan sudah diputuskan, bukan saat ini. The founding father zaman dulu," ungkapnya.
Erick menuturkan, sebenarnya dari mereka yang terpapar radikalisme, sebenarnya memiliki perasaan yang positif atas pembangunan yang sudah terjadi. Akan tetapi, dia menilai, mereka mendapatkan masukan yang tak benar.
"Tapi kalau sampai, mohon maaf ya, enggak tahu ini Islam yang saya kenal, ya saya juga lahir kan Islam juga. Kalau misalnya, kita jihad, bunuh diri bersama keluarga, saya enggak tahu. Saya rasa itu bukan Islam yang saya kenal. Mungkin saya salah, saya bukan ahlinya. Saya kan lebih ahli korporasi dibandingkan agama" ujarnya.
Dia juga tak mau mengungkapkan saran dari Mahfud untuk mencegah radikalisasi tersebut. Namun, segera melaksanakan perintahnya.
"Ya harus (melaksanakan perintahnya). Kan (perintah) Menko. Kalau Menko yang perintah kita harus," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru-baru ini, seorang karyawan KAI di Bekasi, Jawa Barat diduga masuk dalam jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaErick mengakui bahwa kampanye tersebut dilakukan oleh para relawannya.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN berupaya memperbaiki pengelolaan Dapen melalui pooling fund atau dana gabungan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Erick menyebut ada 8, namun kemudian dia meralatnya dengan menyebut ada 6 BUMN.
Baca SelengkapnyaErick bilang RUU ini akan berperan penting guna mengawal kerja perusahaan pelat merah.
Baca SelengkapnyaSejak menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir melakukan berbagai pembenahan.
Baca SelengkapnyaProgram bersih-bersih BUMN bertujuan untuk memberantas korupsi.
Baca SelengkapnyaErick Thohir mengapresiasi Kejaksaan Agung yang mau berkolaborasi untuk membongkar kasus besar di perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaErick mengaku sangat kecewa dengan yang terjadi di empat perusahaan BUMN terkait pengelola dana pensiun.
Baca SelengkapnyaAhmad Muzani memastikan para menteri kabinet tidak akan masuk struktur Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaErick Thohir bicara terkait peluang dalam bursa calon wakil presiden.
Baca SelengkapnyaEdhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengingatkan Menteri BUMN Erick Thohir terkait kinerja banyak perusahaan BUMN belakangan ini
Baca Selengkapnya