Bertemu Mendagri, Mahfud Bahas Rencana Pemekaran Papua
Merdeka.com - Menko Polhukam Mahfud Md melakukan pertemuan dengan Mendagri Tito Karnavian. Mereka membahas pembentukan provinsi baru dan kondisi keamanan saat ini di Papua.
Sebelum melakukan pemekaran, Mahfud mengatakan, pihaknya akan melakukan analisis terlebih dahulu. Tujuannya untuk memetakan penduduk, dan melihat asimilasi orang gunung dan pantai.
"Sehingga Papua itu nantinya tidak hanya seperti sekarang, Papua Barat. Tapi ada Papua Selatan dan mungkin lain-lain agar rentang kendalinya dan pengelolaan pembangunan di sana bisa secara efektif dilakukan," katanya di kantornya, Jakarta, Selasa (29/10).
-
Bagaimana arkeolog meneliti permukiman tersebut? Arkeolog dari Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan permukiman berusia 5.000 tahun saat melakukan penggalian untuk pembangunan zona industri di dekat Beit Shemesh, Palestina yang diduduki.
-
Bagaimana cara peneliti meneliti Gunung Padang? Dengan menggunakan berbagai teknik termasuk electrical resistivity tomography (ERT), ground-penetrating radar (GPR), dan seismic tomography (ST), para peneliti mampu membuat gambaran fitur internal bukit serta kronologi konstruksinya.
-
Bagaimana arkeolog mengukur permukiman? Tim menggunakan metode geofisika, arkeolog berhasil mengukur luas permukiman ini.
-
Kenapa Bawaslu Temanggung melakukan pemetaan kerawanan? Roni Nefriadi di Temanggung, mengatakan bahwa pihaknya melakukan pemetaan potensi kerawanan Pilkada 2024 sebagai acuan untuk merumuskan strategi mitigasi secara maksimal.
-
Kenapa mamanukan dilakukan? Hampir semua masyarakat di sepanjang wilayah itu memiliki kebiasaan menanggap ini untuk menghibur anaknya agar mau dikhitan.
-
Bagaimana peneliti menentukan jumlah manusia purba? Mereka memeriksa kapan perubahan genetik muncul pada genom 3.154 individu dari 10 populasi Afrika modern dan 40 populasi non-Afrika modern yang telah diurutkan sebelumnya. Ukuran populasi dan sejarah mempengaruhi akumulasi perubahan genetik ini, dan ilmuwan dapat menganalisisnya untuk menentukan berapa banyak orang yang hidup pada berbagai titik waktu.
Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi ini menegaskan, tentu akan ada pencabutan soal moratorium terkait pemekaran. Walaupun Tito sudah setuju, Kemenko Polhukam dan DPR juga akan mempelajari dulu tentang rencana tersebut.
"Bagaimana nanti di Kemenko Polhukam, bagaimana nanti di DPR, tentu saja sebelum ke itu semua dan sesudah itu semua bagaimana Presiden kan begitu. Analisis di situ nanti akan di dalami," tutup Mahfud.
Sri Mulyani Tunggu Kepastian Hukum Provinsi Baru Papua
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara soal rencana pembentukan provinsi baru di Papua. Dia mengaku belum menghitung berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut. Kementerian Keuangan masih menunggu kepastian hukum terkait rencana tersebut.
"Kan kalau ada pemikiran atau arah keputusan politik, dalam rangka pembentukan daerah provinsi baru, tentu ada langkah-langkah dari sisi legal, peraturan untuk mendukungnya dan nanti implikasi anggarannya," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (29/10).
Dia mengatakan, penganggaran provinsi baru itu tidak akan menggunakan anggaran 2019 sebab tahun ini akan segera berakhir dalam 2 bulan ke depan. Anggaran akan didesain kemudian di tahun-tahun mendatang.
"Saya tidak tahu, anggaran kan di 2019 tinggal 2 bulan lagi. Dari sisi seberapa politik itu diterjemahkan dalam hukum dan kemudian membentuk pemerintahan baru dan konsekuensinya," jelas Sri Mulyani.
Meski demikian Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, pembangunan kelengkapan provinsi baru akan dilakukan secara bertahap. "Kan semuanya tidak harus baru, karena dari sisi gedung pemerintah dan lain-lain menggunakan yang ada dulu. Bertahap bisa dipenuhi."
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memastikan satu dari dua provinsi baru di Papua akan dinamai Papua Selatan. Seperti diketahui saat ini di Papua hanya ada Papua dan Papua Barat.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebutkan bahwa undang-undang atau regulasi memungkinkan Papua untuk memiliki empat provinsi.
"Adanya permintaan (tokoh Papua) untuk membangun kembali tambahan provinsi, Presiden langsung mengiyakan. Karena memang undang-undang yang sudah ada mengisyaratkan Papua dan Papua Barat harus ada empat provinsi," kata Wiranto saat konferensi pers terkait Papua, di Jakarta, Jumat.
Artinya, kata dia, keinginan masyarakat Papua untuk menambah jumlah provinsi dari sekarang yang sudah ada, yakni Provinsi Papua dan Papua Barat bisa dilakukan. Namun, Wiranto belum bersedia menjelaskan secara rinci mengenai regulasi dan mekanisme penambahan dua provinsi di Papua tersebut.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ma'ruf Amin menyatakan, pemerintah memahami tantangan yang dihadapi dalam membangun wilayah Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelar rapat terbatas terkait pembangunan Papua.
Baca SelengkapnyaAHY menyatakan pemerintah tidak akan menutup mata terhadap Papua.
Baca SelengkapnyaTagar All Eyes On Papua viral sebagai bentuk protes penolakan pembangunan perkebunan sawit di Boven Digoel.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengawali kampanye perdana di Merauke, Papua Selatan
Baca SelengkapnyaGibran mengatakan pembangunan Indonesia ke depannya tidak boleh lagi Jawa sentris.
Baca SelengkapnyaKampanye Perdana di Sabang dan Merauke, Ganjar-Mahfud Ingin Ciptakan Keadilan Sosial
Baca SelengkapnyaDari keempat DOB, menurut Ribka, Papua Tengah merupakan yang paling aktif dalam membuat Pergub dan peraturan lainnya.
Baca SelengkapnyaDirinya akan melanjutkan rangkaian kampanye di Nusa Tenggara Timur
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi sangat mencintai rakyat Papua, buktinya dengan pembangunan tata kelola pemerintahan yang baik.
Baca SelengkapnyaPlt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menggelar konsolidasi bersama kader dan Caleg di Nabire Papua.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan saat kunjungan kerja ke Kabupaten Dogiyai.
Baca Selengkapnya