Bertemu netizen, Kapolri bahas soal literasi medsos
Merdeka.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian bertemu dengan netizen di Kantor Staf Presiden (KSP). Hal ini diungkapkan Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki.
"Bersama netizen tadi bahas soal literasi di medsos (media sosial) supaya ada pemahaman tentang tata krama di medsos," kata Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/1).
Dalam pertemuan, kata Teten, para netizen diingatkan agar tak menggunakan media sosial untuk hal-hal negatif. Seperti saling menghujat, mengejek, memfitnah hingga menyebarkan informasi hoax.
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
-
Bagaimana Polisi Pekanbaru melibatkan admin medsos untuk cegah hoax? Polresta Pekanbaru mengambil langkah inovatif dengan melibatkan admin media sosial publik dalam upaya mencegah hoaks dan isu sara selama Pemilu 2024.Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
-
Siapa yang dihujat oleh netizen? Anak Sarwendah, Betrand Putra Onsu, merasa sedih mengetahui bahwa ibunya sedang dihujat di media sosial oleh netizen.
-
Kenapa Polisi Pekanbaru mengajak admin medsos untuk bersinergi? Pentingnya kolaborasi ini dalam menyebarkan informasi positif terkait Pemilu.'Kami meminta agar setiap informasi diverifikasi dengan cermat sebelum diposting, guna menjaga keamanan dan ketenangan masyarakat menjelang Pemilu,' kata Bery.
-
Bagaimana cara menghindari anak terjebak di media sosial? Orang tua harus memahami faktor-faktor penyebabnya dan aktif berperan dalam membimbing anak-anak mereka agar dapat memanfaatkan media sosial dengan cara yang sehat dan seimbang.
-
Kenapa media sosial sering digunakan untuk mengadukan masalah dengan polisi? Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan
Teten menambahkan, pertemuan tersebut juga menyinggul soal kepribadian ganda para netizen yakni kerap galak di media sosial namun pasif di dunia nyata.
"Sekarang ini kan orang ada standar moral ganda. Kalau di medsos orang itu caci maki, menjadi galak, tapi biasanya dia biasa-biasa saja," ujar Teten.
Melihat fenomena maraknya penyebaran informasi hoax di medsos, tentu perlu ada regulasi yang tepat untuk meminimalisirnya. Menurut Teten, negara Jerman dianggap memiliki dua regulasi yang cukup baik menghadapi para netizen.
Pertama, pemerintah Jerman memiliki kewenangan untuk mendenda platform seperti google, facebook dan sejenisnya jika mengakomodir berita hoax. Kedua, perusahaan platform harus mau mencabut informasi hoax, fitnah dalam waktu 24 jam.
Kendati demikian, Teten belum bisa memastikan apakah pemerintah akan mengikuti regulasi pemerintah Jerman dalam menghadapi para netizen tanah air.
"Lagi kita bicarakan. Itu kan lagi digodok di Menko Polhukam," pungkasnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ruang digital harus diisi dengan konten-konten yang positif dan karya yang baik.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaAkun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca SelengkapnyaGalih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama
Baca SelengkapnyaBurhanuddin mengingatkan kepada seluruh jajaran Kejaksaan RI untuk menjaga netralitas.
Baca SelengkapnyaPara admin untuk bersinergi dalam mencegah penyebaran kabar bohong atau isu SARA.
Baca SelengkapnyaSaring sebelum sharing adalah tahapan penting agar netralitas ASN tetap terjaga.
Baca SelengkapnyaDdengan bijak bermedia sosial dapat mencegah kerugian terhadap institusi dengan tidak menyebarkan data dan rahasia penting.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Wanti-Wanti Buzzer, Bakal Tindak Tegas Konten Rendahkan Martabat Orang
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaPersonel gabungan ini bergerak menyusuri jalan setapak menuju permukiman
Baca SelengkapnyaPerilaku yang beradab, tidak hanya wajib dilakukan di dunia nyata, tapi diperlukan untuk membangun generasi penerus yang bijak berdigital.
Baca Selengkapnya