Bertemu Presiden Timor-Leste, Jokowi Tekankan Penyelesaian Batas Darat di 3 Wilayah
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Republik Demokratik Timor-Leste José Ramos-Horta di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (19/8). Jokowi menekankan agar RI dan Timor-Leste untuk segera menyelesaikan persoalan batas darat di Noel Besi, Citrana dan Bidjael Sunan Oben.
"Kita juga membahas isu negosiasi perbatasan dan saya menekankan pentingnya kedua negara untuk segera menyelesaikan dua segmen darat yang tersisa yaitu segmen Noel Besi Citrana dan segmen Bidjael Sunan Oben," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/7).
Pada Juli 2019 silam, pemerintah Indonesia bersama dengan Pemerintah Timor Leste juga telah sepakat menyelesaikan batas darat two unresolved segments yaitu di Noel Besi, Citrana dan Bidjael Sunan Oben. Selain itu, telah disepakati pengaturan teknis terkait dengan Haumeniana-Passabe dan Motaain-Batugede.
-
Bagaimana Timor Timur bergabung ke Indonesia? Proses ini menandai langkah akhir dari invasi militer yang dimulai pada 7 Desember 1975 dan secara resmi mengintegrasikan Timor Timur ke dalam wilayah Indonesia.
-
Apa yang dibangun di wilayah perbatasan oleh Presiden Jokowi? 'Sejak hari pertama saya dilantik, saya menyampaikan, pemerintah sudah jelas menyatakan bahwa daerah-daerah perbatasan tidak boleh dilupakan karena merupakan beranda-beranda terdepan Indonesia. Seperti di mana kita berada sekarang ini, di Skouw, harus menjadi kebanggaan kita semuanya, kebanggaan masyarakat Papua, dan kebanggaan Indonesia,' ujarnya
-
Siapa yang memimpin integrasi Timor Timur? Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, menyatakan bahwa operasi ini dilakukan untuk melindungi stabilitas regional dan mencegah kemungkinan dominasi komunis di Timor Timur.
-
Kapan Timor Timur bergabung dengan Indonesia? Pada akhirnya, tanggal 17 Juli 1976 Timor Timur secara resmi dianeksasi menjadi provinsi ke-27 Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden No. 6 Tahun 1976.
-
Mengapa Indonesia mendukung Timor Leste di ASEAN? Mengenai keanggotaan Timor Leste di ASEAN. Indonesia selalu mendukung dan aplikasi keanggotaan Timor Leste dan implementasi roadmap keanggotaan, termasuk melalui peningkatan kapasitas pejabat Timor Leste,'
-
Apa yang terjadi setelah Timor Timur bergabung? Meskipun terdapat beberapa upaya pembangunan dan program bantuan sosial, pemerintah Indonesia juga menerapkan kontrol yang ketat terhadap kehidupan politik dan sosial di Timor Timur, membatasi kebebasan berpendapat dan mengawasi setiap gerakan pro-kemerdekaan yang tersisa.
Kesepakatan itu diambil oleh Menko Polhukam kala itu Wiranto ketika menerima kunjungan Ketua Perunding Perbatasan Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao kantor Menko Polhukam pada 22 Juli 2019.
"Dalam pertemuan yang dilangsungkan dalam suasana bersahabat tersebut, kami telah sepakat mengenai penyelesaian batas darat two unresolved segments yaitu di Noel Besi, Citrana dan Bijael Sunan Oben," ujar Menko Polhukam Wiranto bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika menerima kunjungan Xanana Gusmao kala itu.
Wiranto mengatakan, dengan selesainya two unresolved segments ini maka semua perundingan batas darat secara prinsip sudah selesai dan akan dilanjutkan untuk perbatasan maritim.
Selanjutnya kesepakatan ini akan difinalisasi oleh Senior Officials’ Consultation untuk dituangkan dalam Addendum No. 2 dari Perjanjian Batas Tahun 2005 dan akan dituangkan dalam perjanjian komprehensif Republik Indonesia dan Timor Leste.
"Terakhir, dengan rampungnya batas darat RI-Timor Leste maka Indonesia dan pemerintah Timor Leste sudah mulai sepakat untuk kita mulai melaksanakan perundingan batas maritim,” kata Wiranto.
Sementara itu, Special Representative of the Government of Timor Leste sebagai Ketua Perunding Perbatasan Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah Indonesia terkait penyelesaian masalah perbatasan ini.
"Tadi teman baik saya, Pak Wiranto bilang lebih cepat lebih baik, ini bukan karena kita mau cepat-cepat tapi sudah lama sekali, tetapi kita mau melanjutkan negosiasi batas laut. Oleh karena itu, dalam spirit, prinsip persaudaraan yang sekarang ini ada di antara dua negara dan dua pemerintahan, saya bisa bilang bahwa hari esok akan lebih baik," kata Xanana Gusmao.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendagri menegaskan, kehadiran Presiden Jokowi di PLBN Napan memperkuat bahwa pemerintah konsisten memberi perhatian serius membangun Indonesia dari pinnggiran.
Baca SelengkapnyaIni merupakan kunjungan resmi perdana Xanana Gusmao sejak dilantik menjadi PM pada Juli 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKedua jalan tol tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaJokowi pun menyampaikan dukungan penuh keanggotaan Timor Leste di Asean.
Baca SelengkapnyaPertemuan bilateral Indonesia-Papua Nugini merupakan rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.
Baca SelengkapnyaPembangunan jalan tol yang jadi bagian dari tol trans sumatera ini sebentar lagi akan tembus ke kawasan Parapat dan Danau Toba.
Baca SelengkapnyaMarape yakin kerja sama yang telah dilakukan olehnya dengan Jokowi bakal terus berlanjut di pemerintahan Prabowo nanti.
Baca SelengkapnyaIndonesia memperkokoh kerja sama negara-negara selatan global.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi akan bertolak ke Kota Manado untuk menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino di Kantor Pos Manado.
Baca SelengkapnyaSejumlah proyek infrastruktur PSN lainnya yang masih dikerjakan oleh perseroan saat ini yaitu seperti Proyek Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaPM Timor Leste Xanana Gusmao tampak membungkukkan badan dan mencium tangan Iriana di depan Presiden Jokowi. Momen itu terekam jelang pembukaan KTT ke-43 ASEAN.
Baca Selengkapnya