Bertemu wakil PM Malaysia, Mendikbud mau bangun sekolah buat anak TK
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia melakukan komunikasi dengan pemerintah Malaysia untuk membangun sekolah bagi anak para tenaga kerja Indonesia yang berada di negara Malaysia. Tujuannya untuk memangkas generasi pekerja migran dari Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, dirinya telah berbicara dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin untuk merealisasikannya. Bahkan, tanggapan yang diterima cukup positif.
Anies mengungkapkan, Indonesia mementingkan akses pendidikan untuk seluruh warganya. Pendidikan ini akan memberikan perhatian khusus bagi anak-anak di pedalaman, tempat terluar dan termasuk mereka yang ada di luar Indonesia yaitu anak-anak pekerja migran yang ada di Malaysia.
-
Bagaimana anak-anak belajar di Kampung Saungkuriang? 'Akhir KKN ini, kami menerima kunjungan empat sekolah SD di Kecamatan Cipondoh, untuk merasakan langsung pesona Kampung Saungkuriang. Dengan kegiatan memberi makan hewan, membuat ekoprint, dan beberapa kerajinan dari barang bekas. Serta membuat aquaponik di mana anak-anak dapat menanam sekaligus memelihara ikan,' paparnya.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Dimana anak Komeng bersekolah? Keduanya lulus dari International Islamic School (IISS).
-
Bagaimana cara sekolah tersebut mendukung bakat anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. 'Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?' tanya Hilman.'Iya,' jawab Boy.
-
Dimana anak-anak bisa belajar? Aktivitas seperti berjalan-jalan di alam, memasak bersama, atau mengunjungi taman atau kebun binatang memberi anak-anak kesempatan untuk bertanya dan belajar.
-
Mengapa Banyuwangi membuat sekolah inklusif untuk para penyandang disabilitas? Bupati Ipuk Fiestiandani menjelaskan sejak 2013 Banyuwangi telah mewujudkan sekolah inklusi yang ramah bagi para penyandang disabilitas.
"Kami tidak menginginkan ada dua generasi migran worker seperti ini. Cukup satu generasi. Artinya anaknya harus mendapatkan pendidikan baik. Untuk itu pemerintah Indonesia dan Malaysia sama-sama bertanggung jawab," ungkap Anies di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (8/4).
Untuk itu, pemerintah Indonesia meminta izin kepada Malaysia membangun sekolah dan memberikan izin pihaknya mengirimkan guru ke sana.
"Memungkinkan anak-anak kami, karena kami akan membangun sekolah berasrama di Pulau Sebatik. Dan di situ statusnya percontohan. Di mana anak-anak para buruh Malaysia bisa sekolah di sekolah ini tinggal di situ, tapi nanti kalau weekend kembali ke tempat mereka tinggal," tambahnya.
Tanggapan Pemerintah Malaysia atas permintaan tersebut cukup baik. Anies mengungkapkan, mereka akan memberikan visa untuk guru-guru yang dikirim pemerintah Indonesia.
"Yang dibutuhkan oleh Malaysia adalah kepastian mereka (guru-guru Indonesia) jangan kemudian menjadi hijrah ke sana," katanya.
Sedangkan, untuk rencana pengajuan izin agar anak-anak yang boleh melewati perbatasan, Anies menambahkan, pemerintah Malaysia juga tidak ada masalah.
"Mereka menyatakan siap membantu. Jadi tadi kami bicarakan terus terang apa adanya. Dan saya garis bawahi kepada mereka jangan membuat pekerja migran menjadi sumber masalah. Justru pekerja migran harus mempererat hubungan," tutup Anies.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Abetnego mengungkapkan saat ini ada sekitar 21.000 anak PMI di kota Kinabalu, Malaysia
Baca SelengkapnyaMenurut Haedar, Muhammadiyah berencana mengembangkan lembaga pendidikan di tingkat dasar menengah di sekitar IKN.
Baca SelengkapnyaWapres pun optimis ide ini akan mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaGibran berkesempatan melakukan tanya jawab dengan warga, salah satunya anak SMK.
Baca SelengkapnyaUniversitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan 8 universitas ternama di Malaysia lainnya membuka Pusat Kegiatan Pendidikan Tinggi yang berlokasi di PIK2.
Baca SelengkapnyaTri Tito Karnavian meminta generasi muda Kota Sabang untuk meningkatkan skill atau kemampuan diri guna menyongsong Indonesia Emas 2045.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengunjungi SMK Negeri Jateng di Semarang
Baca SelengkapnyaSebanyak 4 sekolah Islam Al Azhar telah dikembangkan di Summarecon dengan total 3000 murid.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, persoalan dalam menyiapkan usia produktif yang berkualitas merupakan urusan yang krusial.
Baca SelengkapnyaNegara diminta mengakomodasikan peningkatan sumber daya manusia bagi anak-anak Suku Dayak.
Baca SelengkapnyaIda Fauziyah melakukan peluncuran awal SMK Asy-Syarif Mitra Industri yang berlokasi di Mojokerto.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meninjau SMK Negeri 2 Kabupaten Bengkulu Tengah, Kamis (20/7). Jokowi berharap keahlian siswa dipersiapkan agar sesuai kebutuhan industri.
Baca Selengkapnya