Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bertemu Yudi Latief & Mahfud MD, Ketua DPR dukung UKP-PIP jadi BPIP

Bertemu Yudi Latief & Mahfud MD, Ketua DPR dukung UKP-PIP jadi BPIP Ketua DPR bertemu UKP-PIP. ©2018 Merdeka.com/Raynaldo

Merdeka.com - Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latief didampingi Romo Benny Susetyo dan anggota Dewan Pengarah UKP-PIP Muhammad Mahfud MD bertemu dengan Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) sekitar pukul 11.00 WIB. Pertemuan ini membahas sejumlah kerjasama antara DPR dan UKP-PIP.

Bamsoet mengatakan DPR mendukung UKP-PIP dijadikan Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP). Hal ini karena cakupan tugas UKP-PIP bukan hanya untuk kepentingan pemerintah tetapi meluas untuk kepentingan nasional. Pembahasan pengubahan UKP-PIP menjadi BPIP tengah masuk tahap finalisasi.

"Sehingga tepat rasanya untuk dibentuk suatu badan kalau dulu BP7 atau kalau sekarang mungkin BPIP. Mudah-mudahan dengan badan ini cakupan lebih luas," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/1).

Orang lain juga bertanya?

DPR dan UKP-PIP sepakat melakukan kerja sama untuk memberikan pendidikan moral Pancasila pada masa orientasi anggota dewan baru periode 2019-2024. Tujuannya, agar anggota DPR baru lebih berkualitas dan memiliki wawasan luas soal Pancasila.

"Tahun lalu kita bekerjasama dengan Lemhanas seminggu, nanti saya minta bekerjasama dengan BPIP agar lebih berkualitas dan berwawasan nasional demi kepentingan bangsa," ujarnya.

Lebih lanjut, Bamsoet menuturkan, DPR bekerjasama dengan UKP-PIP untuk melakukan legislatif review. Kerjasama ini didasari karena banyaknya produk UU yang bertentangan dengan Pancasila.

"Di bawahnya dengan Perda yang jumlahnya ribuan yang bertentangan dan merugikan daerah. Karena kalau keputusan MK untuk melihat pengadilan maka prosesnya lama," terangnya.

Di kesempatan sama, Yudi Latief menginginkan ideologi Pancasila terlembagakan dalam segala produk perundang-undangan. Untuk itu, UKP-PIP bekerja sama dengan DPR melakukan legislatif review agar regulasi yang dibuat tidak bertentangan dengan konstitusi, yang akhirnya digugat di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kita harus memastikan karena Pancasila adalah dasar hukum, sumber dari negara hukum, sehingga peraturan perundang-undangan yang dibuat DPR dan pemerintah harus sesuai Pancasila," jelas Yudi.

Yudi menjelaskan, banyak undang-undang dan peraturan daerah yang dianggap bertentangan dengan Pancasila akhirnya diujimaterikan di MK.

"Kita juga masalah ada ratusan bahkan ribuan Perda setiap tahun yang ini bertentangan dengan Pancasila. Bagaimana nanti legislatif review dapat dilakukan," ungkapnya.

DPR bersama UKP-PIP, lanjut Yudi, juga mendapat satu pemahaman bersama untuk mengawal Pancasila agar masuk dalam seluruh segmen kehidupan masyarakat di Indonesia.

"Selebihnya di luar itu ada kesamaan pandangan dengan mengutamakan Pancasila di kehidupan. Sehingga DPR tidak hanya menjalankan aspek teknis perundang-undangan," tukasnya.

(mdk/rzk)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PKB Ungkap Isi Pertemuan dengan Fraksi PDIP, Ini yang Dibahas
PKB Ungkap Isi Pertemuan dengan Fraksi PDIP, Ini yang Dibahas

Isi pertemuan membahas beberapa poin. Termasuk soal RUU Desa.

Baca Selengkapnya
Utut PDIP Bocorkan Isi Pertemuan dengan Fraksi PKB di DPR, Bahas Wacana Koalisi?
Utut PDIP Bocorkan Isi Pertemuan dengan Fraksi PKB di DPR, Bahas Wacana Koalisi?

Fraksi PDIP dan PKB akan saling mendukung dalam kinerja di Parlemen. Dan terakhir, terkait rencana pertemuan antara Cak Imin dengan Megawati.

Baca Selengkapnya
Respons PKB Soal Kabar Perppu MD3: Kalau Genting Bisa
Respons PKB Soal Kabar Perppu MD3: Kalau Genting Bisa

PKB menilai hal itu bisa saja terjadi jika adanya kedaruratan dan kegentingan.

Baca Selengkapnya
Baleg DPR Tunggu Supres RUU Kementerian Negara
Baleg DPR Tunggu Supres RUU Kementerian Negara

Draf akan diserahkan terlebih dahulu kepada pimpinan DPR untuk masuk dalam rapat paripurna.

Baca Selengkapnya
PDIP Wanti-Wanti Revisi UU Kementerian Negara Jangan Cuma Bagi-Bagi Kue Parpol Menangkan Prabowo-Gibran
PDIP Wanti-Wanti Revisi UU Kementerian Negara Jangan Cuma Bagi-Bagi Kue Parpol Menangkan Prabowo-Gibran

PDIP menilai dengan bertambahnya jumlah kementerian artinya menambah jumlah anggaran atau tidak efisien.

Baca Selengkapnya
PBNU Nilai Revisi UU Pilkada Bagian dari Check and Balances
PBNU Nilai Revisi UU Pilkada Bagian dari Check and Balances

Menurut Gus Yahya, harus dilihat secara rinci terkait DPR RI yang memang memiliki agenda rapat paripurna untuk membahas RUU Pilkada itu.

Baca Selengkapnya
DPR Ingin Lembaga BPIP Diperkuat, Modal Utama Mempertahankan NKRI
DPR Ingin Lembaga BPIP Diperkuat, Modal Utama Mempertahankan NKRI

Peran BPIP dipuji saat memaparkan kinerja di Komisi II DPR

Baca Selengkapnya
Puan Sebut DPR bersama Pemerintah Berhasil Selesaikan 63 RUU
Puan Sebut DPR bersama Pemerintah Berhasil Selesaikan 63 RUU

Puan memaparkan, DPR bersama Pemerintah dalam masa sidang 2023-2024 telah berhasil menyelesaikan 63 judul Rancangan Undang-Undang (RUU) menjadi Undang-Undang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sikap PKS Setuju Revisi UU Kementerian Negara, Tapi Ada Syaratnya
VIDEO: Sikap PKS Setuju Revisi UU Kementerian Negara, Tapi Ada Syaratnya

Anggota DPR Fraksi PKS Al Muzzammil Yusuf setuju dengan perubahan UU Kementerian Negara, dalam Rapat Baleg DPR, Kamis (16/5).

Baca Selengkapnya
Pimpinan DPR Sebut Usulan Revisi UU MD3 dari Said Abdullah PDIP
Pimpinan DPR Sebut Usulan Revisi UU MD3 dari Said Abdullah PDIP

Dasco pun menyebut, dikhawatirkan revisi UU MD3 dapat menimbulkam dampak negatif.

Baca Selengkapnya
Paripurna DPR RI Setujui Otorita IKN Bermitra Kerja dengan Komisi II
Paripurna DPR RI Setujui Otorita IKN Bermitra Kerja dengan Komisi II

Puan mengatakan keputusan rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan fraksi memutuskan Otorita IKN menjadi mitra kerja Komisi II DPR.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani: Wacana Penambahan Komisi DPR Masih Dimatangkan
Puan Maharani: Wacana Penambahan Komisi DPR Masih Dimatangkan

Puan menerangkan, penyesuaian tersebut dilakukan DPR guna memastikan koordinasi kerja antara eksekutif dan legislatif dapat berjalan secara efektif.

Baca Selengkapnya