Bertepatan Kondisi Pandemi Covid-19, BNPB Minta Daerah Mulai Antisipasi Karhutla
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan memonitor kemunculan titik api penyebab kebakaran hutan dan lahan di berbagai daerah di Indonesia. BNPB mengingat kepala daerah yang wilayah sering terjadi kebakaran hutan kebakaran dan lahan untuk mulai waspada dan siaga meski harus apalagi saat ini bersamaan dengan wabah pandemi Covid-19.
BNPB mencatat, sejak awal Januari hingga 31 Mei, terpantau 123 kali karhutla di berbagai daerah. Oleh karena itu, BNPB meminta meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan peringatan dini dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bahaya karhutla mengingat musim kemarau mulai terjadi di bulan Mei hingga puncaknya pada Agustus 2020.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan, kepada pemerintah daerah untuk melakukan sosialisasi dengan tetap memperhatikan panduan kesehatan dan kebijakan PSBB yang berlaku. BNPB juga menyampaikan perlunya antisipasi terkait dengan dampak asap karhutla yang juga membahayakan warga berisiko.
-
Kenapa potensi kebakaran meningkat saat kemarau? Potensi kebakaran di setiap daerah bakal meningkat. Terkait hal ini, personel pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik di rumah dan lahan yang rawan .
-
Kapan kebakaran terjadi? Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
-
Apa yang diprediksi BMKG tentang musim kemarau tahun ini? Musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. BMKG memprediksi musim kemarau 2023 ini akan dibarengi dengan fenomena El Nino.
-
Kapan kebakaran terjadi di Banguntapan? Di Kecamatan Banguntapan saja, sudah terjadi 10 kali kebakaran dengan objek rumah dan lahan sepanjang Juli ini.
"Menginstruksikan multipihak terkait untuk mengumpulkan data ODP serta rumah sakit yang berada di zona risiko tinggi ancaman bencana asap, untuk menyiapkan tempat khusus evakuasi bagi ODP atau PDP sehingga terpisah dengan masyarakat yang sehat," ujarnya dalam rilis yang diterima merdeka.com, Selasa (2/6).
Langkah pencegahan di lapangan lainnya yang dapat dilakukan yakni pengecekan sarana dan prasarana pemadaman, seperti pompa air, kendaraan pemadam, peralatan pemadaman maupun titik-titik sumber air.
"Sedangkan langkah antisipatif di belakang meja, BPBD dan unsur terkait lain dapat melakukan memonitor data dan informasi melalui situs penyedia informasi seperti milik Badan Restorasi Gambut (BRG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," kata Lilik mengakhiri.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Jambi diselimuti kabut asap, termasuk di Wilayah Kota Jambi, akibat dari karhutla pada Senin (4/9).
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat 547 titik panas (hotspot) di Jambi. Provinsi ini pun sudah ditetapkan berstatus siaga darurat bencana karhutla.
Baca SelengkapnyaCuaca panas ekstrem melanda Kota Pekanbaru, Riau. Suhu rata-rata di kota tersebut mencapai 38 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca Selengkapnya"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan baik perorangan maupun perusahaan," kata Kapolda Riau.
Baca SelengkapnyaSejumlah daerah di Banyumas langganan alami kekeringan setiap tahun.
Baca Selengkapnya612 kejadian pohon tumbang di Jakarta selama kurun waktu dua tahun terakhir periode 2022-2023
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah bekerja sama dengan BPBD sedang menyiapkan beberapa solusi, termasuk distribusi air bersih
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi musim kemarau mulai memasuki Indonesia pada Mei hingga Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk mengantisipasi ini, Hadi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan teknologi modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaTelah terjadi lima kali kebakaran dalam sehari di Kabupaten Bantul
Baca Selengkapnya