Berulang kali Panglima TNI sebut AS dan Australia ancaman bagi NKRI
Merdeka.com - Belakangan ini Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo semakin sering muncul di hadapan publik. Bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Jenderal Gatot sibuk membantu Presiden Joko Widodo mengendalikan situasi nasional saat suhu politik memanas. Beberapa kali Jenderal Gatot terlihat ada di antara ulama untuk melakukan pendekatan persuasif dengan dalih menjaga kesatuan NKRI.
Kesibukan Gatot bukan hanya itu. Sepekan terakhir Jenderal Gatot mulai masuk kampus. Dengan seragam militer lengkap dengan bintang empat di pundaknya, Gatot berbicara di hadapan para mahasiswa.
Pada Rabu (16/11), Jenderal Gatot memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI), Depok. Ini kali pertama Gatot memberikan kuliah umum. Sepekan kemudian, tepatnya Rabu (24/11), Jenderal Gatot memberikan kuliah umum di raha Sanusi Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung.
-
Kenapa Timnas Indonesia harus waspada dengan Timnas Australia? Di samping itu, Indro menekankan bahwa Indonesia perlu mengambil langkah-langkah tambahan. Mereka harus tetap waspada terhadap potensi kebangkitan Australia dalam pertandingan ini. 'Yang perlu dicermati adalah kekalahan Australia saat berhadapan dengan Bahrain di markas mereka pada laga sebelumnya,' jelas Indro. 'Hal ini mungkin akan memotivasi para pemain Australia untuk berjuang lebih keras demi mempertahankan peluang mereka untuk lolos ke Piala Dunia,' tambahnya.
-
Kenapa Australia menganggap Indonesia sebagai lawan yang berbahaya? Meskipun memiliki catatan yang baik melawan Skuad Garuda, Ryan tidak ingin meremehkan pasukan Shin Tae-yong. 'Kami menghormati lawan dan menyadari bahwa mereka memiliki kemampuan yang bisa membahayakan kami jika kami tidak tampil optimal dan memberi mereka kesempatan melalui cara kami bermain,' ungkap Mathew Ryan.
-
Apa yang membuat timnas Indonesia harus waspada? Namun, Indonesia harus tetap waspada karena Socceroos memiliki kualitas dan level permainan yang sangat baik.
-
Siapa yang perlu diwaspadai Timnas Indonesia? Para pemain Timnas Indonesia perlu berhati-hati terhadap bek Arab Saudi yang bernama Ali Albulayhi, karena ia dikenal sebagai pemain yang gemar memprovokasi lawan, termasuk di antaranya Son Heung-min, Cristiano Ronaldo, dan Lionel Messi.
-
Mengapa Timnas Indonesia harus waspada? Namun, bukan hanya faktor ini yang harus diwaspadai. Arab Saudi memiliki reputasi sebagai tim yang 'jahil'. Sejumlah pemain mereka dikenal piawai dalam memprovokasi dan merusak fokus lawan.
-
Kenapa Timnas Indonesia harus berhati-hati melawan Australia? Statistik ini menunjukkan bahwa Australia masih lebih unggul. Oleh karena itu, meskipun timnas tampil dengan rasa percaya diri, penting untuk tetap berhati-hati saat menghadapi lawan.
Di dalam lingkungan kampus, Jenderal Gatot membawa pesan sekaligus peringatan kepada para mahasiswa bahwa Indonesia berada dalam ancaman besar yang harus diwaspadai. Tidak hanya itu, Jenderal Gatot juga membawa pesan damai yang harus dipegang teguh mahasiswa.
Pertama, soal ancaman yang membayangi Indonesia. Penambahan pasukan Amerika di pangkalan Darwin, Australia, perlu diwaspadai Indonesia. DI Darwin sudah ada 1.500 pasukan AS dan akan ditingkatkan menjadi 2.500 pasukan. Pulau terluar Indonesia harus mendapat pengawasan. Misalnya Pulau Masela, Pulau Saumlaki dan Selaru. Mengingat jarak antara Darwin dan pulau Masela hanya 90 kilometer. Dia mempertanyakan mengapa ada pasukan marinir di pangkalan tersebut. Mengingat Australia adalah negara kontinental. "Sebagai Panglima TNI saya melihat itu sebagai ancaman," tegas Jenderal Gatot di UI.
Ancaman kedua soal terorisme. Lagi-lagi negara asing dituding sebagai bagian dari tumbuh kembang benih terorisme di Indonesia. Australia sebagai penyumbang dana terbesar bagi teroris di Indonesia. Selain itu, Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina juga dituding sebagai donatur aksi terorisme.
"Teroris di Indonesia dana paling besar adalah dari Australia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina," ungkapnya.
Negara asing juga dituding mencoba memecah belah persatuan Indonesia. Caranya dengan menyebar berita provokasi, kabar bohong. Ini diketahui massif dilakukan belakangan ini saat gencar aksi demo menuntut proses hukum terhadap Ahok.
"Setelah ditelusuri intelijen, ternyata yang nyebar adalah dari Australia dan dari Amerika. Ternyata bukan dari dalam. Tujuannya tidak lain untuk memecah belah," ujar Gatot di Universitas Padjadjaran, Bandung.
Hal itu menjadi bukti nyata yang jelas bahwa negara tengah diincar negara-negara lain dalam hal penguasaan sumber daya alam, energi dan ekonomi.
"Kita harus waspada, bukan tidak mungkin negara lain akan menjadikan Indonesia sebagai Arab Springs, namun kekuatan Bhinneka Tunggal Ika tetap menjadi pemersatu agar Indonesia tidak terpecah belah oleh siapapun yang hendak merusak persatuan Indonesia," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi memberi arahan depan jenderal TNI Polri saat Rapimnas.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengingatkan mahasiswa di masa depan jangan menjadi antek asing
Baca SelengkapnyaPanglima Agus mengatakan separatis Papua, semakin lama semakin berbahaya.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengajak Menhan AS memperkuat kerja sama antara AS dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengingatkan soal bahaya judi online dan peretasan situs yang makin canggih
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, bagi ASEAN Australia bukan hanya sekadar tetangga, melainkan mitra komprehensif strategis.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sidang terbuka Institut Pertanian Bogor, dalam rangka Dies Natalis ke-60, di Kampus IPB Dramaga Bogor.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Agus saat memaparkan visi dan misi dalam menjalani uji kelayakan dan uji kepatutan (fit and proper test) di hadapan anggota Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, ada 4 negara yang sudah mulai membangun angkatan keempatnya.
Baca SelengkapnyaHut TNI pada 5 Oktober 2023 mendatang. Nantinya akan digelar atau dilaksanakan di Lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta.
Baca SelengkapnyaIndonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.
Baca Selengkapnya