Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berulang kali Panglima TNI sebut AS dan Australia ancaman bagi NKRI

Berulang kali Panglima TNI sebut AS dan Australia ancaman bagi NKRI Panglima TNI gelar istigosah. ©2016 Merdeka.com/Supriatin

Merdeka.com - Belakangan ini Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo semakin sering muncul di hadapan publik. Bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Jenderal Gatot sibuk membantu Presiden Joko Widodo mengendalikan situasi nasional saat suhu politik memanas. Beberapa kali Jenderal Gatot terlihat ada di antara ulama untuk melakukan pendekatan persuasif dengan dalih menjaga kesatuan NKRI.

Kesibukan Gatot bukan hanya itu. Sepekan terakhir Jenderal Gatot mulai masuk kampus. Dengan seragam militer lengkap dengan bintang empat di pundaknya, Gatot berbicara di hadapan para mahasiswa.

Pada Rabu (16/11), Jenderal Gatot memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI), Depok. Ini kali pertama Gatot memberikan kuliah umum. Sepekan kemudian, tepatnya Rabu (24/11), Jenderal Gatot memberikan kuliah umum di raha Sanusi Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung.

Orang lain juga bertanya?

Di dalam lingkungan kampus, Jenderal Gatot membawa pesan sekaligus peringatan kepada para mahasiswa bahwa Indonesia berada dalam ancaman besar yang harus diwaspadai. Tidak hanya itu, Jenderal Gatot juga membawa pesan damai yang harus dipegang teguh mahasiswa.

Pertama, soal ancaman yang membayangi Indonesia. Penambahan pasukan Amerika di pangkalan Darwin, Australia, perlu diwaspadai Indonesia. DI Darwin sudah ada 1.500 pasukan AS dan akan ditingkatkan menjadi 2.500 pasukan. Pulau terluar Indonesia harus mendapat pengawasan. Misalnya Pulau Masela, Pulau Saumlaki dan Selaru. Mengingat jarak antara Darwin dan pulau Masela hanya 90 kilometer. Dia mempertanyakan mengapa ada pasukan marinir di pangkalan tersebut. Mengingat Australia adalah negara kontinental. "Sebagai Panglima TNI saya melihat itu sebagai ancaman," tegas Jenderal Gatot di UI.

Ancaman kedua soal terorisme. Lagi-lagi negara asing dituding sebagai bagian dari tumbuh kembang benih terorisme di Indonesia. Australia sebagai penyumbang dana terbesar bagi teroris di Indonesia. Selain itu, Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina juga dituding sebagai donatur aksi terorisme.

"Teroris di Indonesia dana paling besar adalah dari Australia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina," ungkapnya.

Negara asing juga dituding mencoba memecah belah persatuan Indonesia. Caranya dengan menyebar berita provokasi, kabar bohong. Ini diketahui massif dilakukan belakangan ini saat gencar aksi demo menuntut proses hukum terhadap Ahok.

"Setelah ditelusuri intelijen, ternyata yang nyebar adalah dari Australia dan dari Amerika. Ternyata bukan dari dalam. Tujuannya tidak lain untuk memecah belah," ujar Gatot di Universitas Padjadjaran, Bandung.

Hal itu menjadi bukti nyata yang jelas bahwa negara tengah diincar negara-negara lain dalam hal penguasaan sumber daya alam, energi dan ekonomi.

"Kita harus waspada, bukan tidak mungkin negara lain akan menjadikan Indonesia sebagai Arab Springs, namun kekuatan Bhinneka Tunggal Ika tetap menjadi pemersatu agar Indonesia tidak terpecah belah oleh siapapun yang hendak merusak persatuan Indonesia," jelasnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Depan Para Jenderal, Jokowi Blak blakan Peran TNI Polisi di Pemilu, ini Reaksi Panglima
VIDEO: Depan Para Jenderal, Jokowi Blak blakan Peran TNI Polisi di Pemilu, ini Reaksi Panglima

Jokowi memberi arahan depan jenderal TNI Polri saat Rapimnas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahasiswa Bergemuruh Menhan Prabowo Keras Ingatkan Jangan Jadi Antek Asing
VIDEO: Mahasiswa Bergemuruh Menhan Prabowo Keras Ingatkan Jangan Jadi Antek Asing

Prabowo mengingatkan mahasiswa di masa depan jangan menjadi antek asing

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panglima Agus Soal Musuh Berbahaya, Minta Taruna TNI Hati-Hati di Papua
VIDEO: Panglima Agus Soal Musuh Berbahaya, Minta Taruna TNI Hati-Hati di Papua

Panglima Agus mengatakan separatis Papua, semakin lama semakin berbahaya.

Baca Selengkapnya
Bertemu Menhan AS, Prabowo Bahas Penguatan Kerja Sama Pertahanan
Bertemu Menhan AS, Prabowo Bahas Penguatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo mengajak Menhan AS memperkuat kerja sama antara AS dan Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pesan Penting Jokowi ke Perwira TNI-Polri, Hacker Canggih-Bahaya Perang Siber
VIDEO: Pesan Penting Jokowi ke Perwira TNI-Polri, Hacker Canggih-Bahaya Perang Siber

Presiden Jokowi mengingatkan soal bahaya judi online dan peretasan situs yang makin canggih

Baca Selengkapnya
Jokowi: ASEAN dan Australia Mitra yang Saling Menguntungkan
Jokowi: ASEAN dan Australia Mitra yang Saling Menguntungkan

Jokowi menyebut, bagi ASEAN Australia bukan hanya sekadar tetangga, melainkan mitra komprehensif strategis.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Jokowi Curhat, Dibilang Nakut-Nakuti Tiap Bahas Ancaman untuk Indonesia
VIDEO: Momen Jokowi Curhat, Dibilang Nakut-Nakuti Tiap Bahas Ancaman untuk Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sidang terbuka Institut Pertanian Bogor, dalam rangka Dies Natalis ke-60, di Kampus IPB Dramaga Bogor.

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Tekankan Pentingnya Pertahanan Militer Diperkuat, Singgung Perang Rusia-Ukraina
Jenderal Agus Subiyanto Tekankan Pentingnya Pertahanan Militer Diperkuat, Singgung Perang Rusia-Ukraina

Hal itu disampaikan Agus saat memaparkan visi dan misi dalam menjalani uji kelayakan dan uji kepatutan (fit and proper test) di hadapan anggota Komisi I DPR.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Pembentukan Angkatan Siber: Negara Lain Sudah Mulai
Jokowi soal Pembentukan Angkatan Siber: Negara Lain Sudah Mulai

Jokowi menyebut, ada 4 negara yang sudah mulai membangun angkatan keempatnya.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Bicara soal Perang Rusia-Ukraina: Alarm Pentingnya Pertahanan
Panglima TNI Bicara soal Perang Rusia-Ukraina: Alarm Pentingnya Pertahanan

Hut TNI pada 5 Oktober 2023 mendatang. Nantinya akan digelar atau dilaksanakan di Lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kebocoran Data Kerap Terjadi, Mayjen TNI Kunto: Perang Siber Dimulai, Indonesia Diserang
Kebocoran Data Kerap Terjadi, Mayjen TNI Kunto: Perang Siber Dimulai, Indonesia Diserang

Indonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.

Baca Selengkapnya