Besi proyek jembatan Bocimi keluar, ancam keselamatan pengendara
Merdeka.com - Proyek pelebaran dan perbaikan jembatan Cimande di Jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) jalan Raya HE Sukma kilometer 17, Caringin, Kabupaten Bogor menyisakan keluhan bagi warga sekitar dan pengguna jalan.
Pasalnya, proyek senilai Rp 25,7 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013-2014 itu, selain menyebabkan kemacetan karena kondisinya kembali rusak parah dan menimbulkan kemacetan.
Meski tahun 2013 dan 2014 jembatan di lintasan Jalur Bocimi (Bogor Ciawi Sukabumi) itu sudah diperbaiki oleh dua rekanan pemerintah sebagai pemenang proyek, namun saat ini kondisinya sangat memprihatinkan dan terbengkalai. Hal itu bisa dilihat dengan besi beton sisa proyek pelebaran jembatan yang keluar berukuran sepanjang hampir mencapai setengah meter dan membahayakan pengguna jalan saat melintas.
-
Dimana proyek dikerjakan asal-asalan? Adapun ruas jalan yang ditinjau Rudy sejauh 24 KM, mulai dari Kecamatan Cihurip, Jatisari di Cisompet, Kemudian Kecamatan Peundeuy, lalau ke Sagara di Cibalong.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Kenapa proyek dikerjakan asal-asalan? 'Ini adalah kesalahan perencanaan dari PUPR, kita perbaikilah ke depan,' kata Rudy.
-
Mengapa rumah ini terbengkalai? Setelah lebih dari satu abad berdiri,tampak rumah ini sekarang menjadi terbengkalai,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa bangunan termahal yang terbengkalai? Mendominasi cakrawala Pyongyang seperti menara raksasa yang suram, Hotel Ryugyong adalah bukti ambisi besar Korea Utara di era 1980-an.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
Asep S (35), warga Desa Muara Jaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor merasa khawatir dengan adanya besi beton yang tidak di potong pihak pelaksana proyek. Karena, besi beton yang ukuran panjangnya bervariatif itu, keluar hingga ke badan jalan jembatan.
"Harusnya besi-besi beton sisa pembangunan jembatan baru itu, dipotong, sehingga tidak keluar sampai ke badan jalan. Kalau melihat kondisi seperti ini dengan pengerjaan asal-asalan, sama saja anggaran yang gelontorkan pemerintah menjadi mubazir," jelasnya, Jumat (15/5).
Deny Pratama (40), warga Ciherang Pondok, Caringin, Kabupaten Bogor juga menyayangkan sikap Kemenpupera yang terkesan melakukan pembiaran terhadap pelaksana proyek dengan pekerjaannya tersebut. Padahal, keberadaan besi beton yang dibiarkan seperti sekarang, sangat membahayakan para pengguna jalan terutama roda, dua baik yang dari arah Sukabumi ke Bogor maupun sebaliknya.
Selain itu, di sekitar jembatan persisnya didekat sambungan terdapat pasir dan bebatuan kecil yang berasal dari aspal rusak akibat mengelupas. "Takutnya ada pengguna jalan yang terjatuh akibat terpeleset gara-gara sekitar jembatan banyak sisa bahan aspal, kemudian tertusuk besi beton," paparnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bogor, wilayah 3 Ciawi, Eko Sulistio mengatakan, pihaknya akan melaporkan keluhan warga terkait kondisi besi beton yang ada di Jembatan Cimande kepihak Metro XVIII Kemen PU. "Secepatnya akan kami laporkan keluhan warga itu," imbuhnya.
Eko menjelaskan, yang berwenang melakukan perbaikan di Jalur Bocimi, kewenangan Kemen PU. Alasannya, karena lintasan tersebut sudah masuk jalan nasional. "Kami yang ada di Kabupaten Bogor, tidak memiliki kewenangan apapun. Adapun tugas kami, sifatnya hanya membantu melaporkan kondisi setiap jalan nasional, itu juga bila diminta bantuan," tukasnya.
Winarto, salah seorang pejabat Kemenpupera yang bertugas di Metro XVIII Provinsi Jawa Barat, saat dihubungi, telepon selulernya dalam keadaan tidak aktif.
Sementara itu, Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Bogor Ipda Asep Saepudin menjelaskan, pihaknya sudah beberapa kali melayangkan surat kepada Kementerian PU Provinsi dan Pusat untuk segera melakukan perbaikan agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
"Sudah kita melayangkan surat ke Kementerian Pekerjaan Umum, tapi ya sampai saat ini tidak ada respon untuk memperbaiki. Apalagi banyak besi-besi yang keluar dan mengelupas karena aspal dan beton yang rusak," ujarnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga dan Kapolsek Tebing Tinggi Barat bersama anggotanya lari berhamburan saat jembatan Sungai Perumbi di Kepulauan Meranti, Riau ambruk.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang merekam jembatan ekstrim di Serdang Bedagai viral di media sosial. Jembatan itu terlihat sangat rapuh dan berbahaya bila dilewati kendaraan.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial, warga ramai-ramai mancing di sebuah kubangan. Terlihat lubang tersebut berukuran cukup besar dan berada di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaDampak lain dari proyek itu adalah bangunan masjid yang ikut retak.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa terjadi, terdengar suara gemuruh cukup kencang hingga mengagetkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaMeski sudah tak layak pakai, masih banyak kendaraan roda empat yang nekat lewat karena jembatan merupakan akses penghubung antara dua kabupaten.
Baca SelengkapnyaGider Fly Over Roboh Timpa KA Babaranjang di Muara Enim
Baca SelengkapnyaPerekam video mendapati beberapa pekerja proyek jembatan sedang tertidur di atas aspal pada subuh hari.
Baca SelengkapnyaAkses jalan penghubung itu ditutup sementara sejak Kamis (25/1) kemarin untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.
Baca SelengkapnyaBukan hanya negara mengalami kerugian saja, pembangunan rel jalur Besitang-Langsa pada akhirnya tidak dapat berfungsi.
Baca SelengkapnyaSeharusnya jembatan bisa dilalui kendaraan bertonase berat, namun karena dikorupsi sehingga tidak mampu.
Baca SelengkapnyaProyek ini menggunakan APBN Rp1,3 Triliun, kerugian negara masih dihitung.
Baca Selengkapnya