Besok, FDR AirAsia QZ8501 mulai di-download
Merdeka.com - Flight Data Recorder (FDR) AirAsia QZ8501 berhasil diangkat pada pagi tadi. FDR tersebut langsung dibawa ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) di Jakarta.
"Besok jam 09.00 WIB mulai dengan persiapan kita sepakat dengan prosedur untuk membukanya, yaitu mengangkat, membersihkan, memeriksa kemudian di download," ujar Ketua Investigasi AirAsia QZ8501, Mardjono saat jumpa pers di kantornya, Senin (12/1).
Mardjono mengatakan, waktu yang diperlukan dalam men-download data dalam FDR hingga dapat dibaca bisa memakan dua sampai tiga hari. "Karena itu nanti yang didownload masih berupa angka-angka saja," katanya.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana Garuda Indonesia selesaikan masalah delay? Ketua DPW Partai Amanat Nasional Sulsel ini mengungkapkan sampai saat ini ada empat penerbangan jemaah haji menggunakan Garuda Indonesia yang mengalami delay. Ia menagih komitmen Garuda Indonesia untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
Bagaimana memahami durasi not? Nilai koma menunjukkan durasi ketukan. Ketukan dengan nilai koma yang lebih kecil dimainkan lebih cepat daripada ketukan dengan nilai koma yang lebih besar.
Selanjutnya, angka-angka itu diolah dengan software sehingga berubah menjadi tabel atau grafik. "Nah nanti terlihat dari mulai persiapan take off dari Surabaya hingga terjadi kecelakaan," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan keberadaan Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari black box AirAsia QZ8501 ditemukan di bawah puing-puing sayap pesawat tersebut.
"Bukan terhimpit badan pesawat, tetapi di bawah puing-puing sayap. Beda badan dengan sayap," kata Soelistyo di kantor Basarnas Jakarta, Senin (12/1).
Soelistyo menjelaskan, black box atau kotak hitam sebuah pesawat terdiri dari dua hal yaitu FDR dan CVR (Cockpit Voice Recorder).
"Dua bagian ini yang disebut dengan black box, FDR mencatat seluruh data sistem penerbangan, CVR itu garis besarnya merekam seluruh pembicaraan yang ada di dalam kokpit," terangnya.
Soelistyo menegaskan, kendati bagian dari black box itu telah ditemukan, namun pihaknya tetap fokus pada pencarian korban dan evakuasi. Oleh karenanya menurut Soelistyo, tim operasi gabungan akan tetap fokus mencari korban di sejumlah area operasi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semula penerbangan ratusan jemaah haji dengan nomor GA 1231 akan diberangkatkan pada Senin 15 Juli pukul 01.50 WAS.
Baca SelengkapnyaKeterlambatan keberangkatan pesawat pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5 persen
Baca SelengkapnyaJemaah haji Indonesia akan mulai berangkat ke Arab Saudi mulai 12 Mei 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya