Besok, Pansus Angket KPK kunjungi Lapas Sukamiskin dan Pondok Bambu
Merdeka.com - Panitia Khusus Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansus angket KPK) akan mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin dan Pondok Bambu khusus untuk tahanan korupsi pada Kamis besok (6/7). Wakil Ketua Pansus KPK Risa Mariska mengatakan, kunjungan tersebut guna mengetahui proses pemeriksaan oleh KPK dan juga pembayaran denda dari para narapidana di Lapas tersebut.
"Kemudian juga mungkin ada beberapa substansi yang akan ditanyakan juga oleh teman-teman anggota mengenai pembayaran denda yang sudah dibayarkan. Kan dalam putusan biasanya ada subsider dan sebagainya. Ada kaitan juga dengan pengembalian kerugian negara yang menjadi domain KPK," kata Risa di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/7).
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga menjelaskan, nantinya saat tiba di Lapas, Pansus Angket KPK akan melajukan audiensi dengan beberapa narapidana sekaligus. Dia tidak akan mengunjungi para tahanan secara satu persatu.
-
Siapa yang akan dikunjungi oleh Pengadilan? Kunjungan ini tentunya bertujuan untuk memastikan apakah mereka masih tinggal bersama atau tidak.
-
Bagaimana sistem pungli di Rutan KPK berjalan? Kasus tersebut rupanya dilakukan secara terstruktur oleh salah satu mantan pegawai KPK bernama Hengki. Di saat yang bersamaan, penyidik KPK yang juga mengusut kasus pungli tersebut telah mengumumkan Hengki sebagai tersangka.
-
Apa harapan PKS dari pertemuan dengan relawan Anies? Syaikhu berharap pertemuan ini menjadi awal persatuan untuk memenangkan Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa saja bentuk pungli Rutan KPK? Ada beberapa upaya uang yang masuk ke kantong Ristanta, salah satunya dengan uang tersebut dimasukkan ke dalam kantong dan ditaruh di jok mobil terperiksa.Upaya lainnya yakni via transfer, yang diterima oleh 'Lurah' Hengki yang merupakan otak pungli. Diketahui, Ristanta dapat setoran dari Hengki rutin tiap bulannya.
-
Dimana pungli terjadi di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
"Sepertinya akan dilakukan audiensi. Pasti kan kalau rapat formil kita akan lakukan hal-hal seperti itu supaya lebih enak aja. Kalau masuk satu-satu ke mereka itu enggak efektif. Jadi kita liat efektivitas juga," ungkapnya.
Terkait kunjungan tersebut, Risa mengaku akan bersikap terbuka. Serta menerima segala tanggapan masyarakat terkait kunjungan Pansus Angket KPK ke lapas tahanan untuk kasus korupsi.
"Kalau terkait isu yang akan berkembang dan sebagainya ya kita terbuka aja. Negatif dan positifnya Pansus akan terima. Karena kita bukan kerja sendiri tapi kerja bersama," pungkasnya.
Pada Selasa (4/7) kemarin, Pansus Angket KPK mendatangi Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) di Jalan Gatot Subroto. Tim Pansus Angket bertujuan melakukan kerjasama terhadap BPK terkait audit tentang keuangan KPK.
"Ini kan kaitannya dengan pengelolaan keuangan yang kita butuhkan di hak angket ini loh. Kita kan enggak bisa bekerja sendirian," kata Wakil Ketua Pansus Hak Angket KPK Risa Mariska di gedung BPK, Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (4/7).
Menurutnya, tim Pansus Hak Angket melakukan kerjasama dengan BPK karena mereka membutuhkan adanya lembaga lain dalam kegiatan penyelidikan KPK. "Kita butuh lembaga lain yang berkaitan dengan Pansus ini," ujarnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pansel juga berencana menemui aparat penegak hukum dan lembaga tinggi negara
Baca SelengkapnyaPihaknya membutuhkan aspirasi terkait proses seleksi capim dan dewas KPK
Baca SelengkapnyaRutan yang digeledah antara lain Rutan di Gedung Merah Putih KPK, Rutan di Pomdam Jaya Guntur, dan Rutan KPK di Gedung Pusat Edukasi
Baca SelengkapnyaFokus sidang kode etik bukan berapa besaran uang diterima para pihak yang terlibat, melainkan soal integritas sebagai pegawai KPK.
Baca SelengkapnyaKPK independen demi mengatasi korupsi di Indonesia apabila memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAlbertina pun menyebut tidak menutup kemungkinan agenda sidang dapat berubah.
Baca Selengkapnya