Besok, Polda Metro ekspose kasus Mirna ke Kejaksaan
Merdeka.com - Pihak kepolisian rampung mengumpulkan data terkait kematian Wayan Mirna Salihin (27) usai minum kopi di Olivier Cafe, Jakarta Pusat, Rabu (6/1) lalu. Kasus itu pun akan dilakukan ekspose pada Selasa (26/1) besok.
"Besok jam 10.00 WIB akan diekspose dengan kejaksaan tinggi (kejati) hasilnya apa, kami baru tahu besok," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti, Senin (25/1).
Sementara itu, disinggung kesulitan dalam mengungkap kasus ini, Krishna mengungkapkan berada pada masalah izin legal yuridis. Namun pihaknya kini sudah mengantongi izin tersebut.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Apa yang ditemukan di makam wanita itu? Apa yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah perempuan tersebut dikuburkan di samping anak panah yang 'secara simbolis laki-laki', menantang persepsi tradisional tentang peran gender.
-
Apa yang ditemukan di makam wanita? Anehnya, wanita tersebut tidak dimakamkan dengan satu benda pun. Ini kemungkinan sesuai wasiatnya untuk dimakamkan tanpa mengubur serta barang-barang miliknya, tapi menurut ilmuwan hal semacam ini sangat aneh pada masa itu.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa kabar duka yang dibagikan Irjen Krishna Murti? Kabar duka datang dari Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri (Kadiv Hub Inter) Irjen Krishna Murti. Sang ayah tercinta, Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto Bin Soejitno meninggal dunia pada Rabu (10/7).
"Legal yuridis itu bahwa kami butuh alat bukti misalnya keterangan ahli. Keterangan ahli itu suratnya baru keluar hari ini. Berarti baru hari ini kita mulai develop secara cepat. Baru hari ini keluar labfor, baru hari ini keluar satu saksi ahli lainnya," tuturnya.
"Tiga keterangan hari ini kita dapat. Dokter forensik empat keterangan ahli. Sebenarnya 10 keterangan ahli, sama saja kayak satu ahli. Tapi kami mau mantapkan setidaknya enam ahli, tapi kemungkinan ada delapan atau sembilan keterangan ahli," tambahnya.
Pihaknya akan menggunakan segala metode yang kuat yakni dengan metodologi penyelidikan untuk menjerat pelaku supaya tidak terbantahkan di pengadilan. "Alat bukti yang kami miliki ini harus sah secara legal sehingga ketika ada siapapun peningkatan status dan sebagainya, itu kami sekuence waktunya juga tepat, tidak terbantahkan," ucapnya.
"Minimal kan dua alat bukti, ini kami punya empat alat bukti. Sebelum itu berangkat lagi, konstruksi yang kami bangun ini bisa kami paparkan dulu sama JPU namanya ekspose. Ini sudah bisa kami berikan jalan kekurangannya yang ini, atau belum lengkap ditambahkan dulu. Nanti kami ekspose, semua begitu prosesnya hati-hati terhadap perkara lain begitu. Itu namanya kerja profesional," tutupnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total sudah 216 barang bukti yang dikumpulkan penyidik selama dua tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaDalam 7 hari, jaksa akan memberikan sikap terhadap berkas perkara pembunuhan Vina Cirebon.
Baca Selengkapnya