Besok, Polisi Autopsi Jenazah Wakil Bupati Sangihe
Merdeka.com - Bareskrim Mabes Polri akan melakukan autopsi terhadap jenazah Wakil Bupati Sangihe Sulawesi Utara, Helmud Hontong yang meninggal saat perjalanan penerbangan Denpasar-Ujungpandang.
"Hasil komunikasi dengan Wakapolda dan Dirreskrimum menyatakan autopsi akan dilaksanakan besok," kata Dir Tipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian saat dihubungi merdeka.com, Minggu (13/6).
Untuk proses autopsi ini sendiri nantinya akan dilakukan oleh Polda Sulawesi Utara, dalam hal ini Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Bagaimana Kompolnas akan menyelidiki kasus Vina? Dia akan mengecek bagaimana proses penangan kasus yang dimulai dari Polres Cirebon Kota hingga dilimpahkan ke Polda Jabar. 'Dari sana nanti kita lihat, apakah ada keluhan dan keberatan para tersangka sebagaimana keluhan dipaksa ngaku tersebut saat ini dari salah satu yang saat itu tersangkanya,' ucapnya.
-
Apa yang sedang dilakukan Kompolnas terkait kasus pembunuhan Vina? Kompolnas akan mengecek bagaimana proses penangan kasus yang dimulai dari Polres Cirebon Kota. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) turun tangan untuk meminta klarifikasi ke Polda Jawa Barat (Jabar) terkait viral pengakuan tersangka kasus pembunuhan terhadap Vina dan kekasihnya, Eky yang jadi korban salah tangkap.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
"Untuk proses autopsi sepenuhnya oleh Polda Sulut, Bareskrim akan lakukan asistensi manakala dibutuhkan," ujarnya.
Andi menyebut, sebelum melakukan autopsi pada Senin (14/6) besok. Polisi lebih dulu melakukan komunikasi dengan pihak keluarga.
"Polda tentu sudah melakukan komunikasi secara intens dan baik dengan semua pihak supaya itu bisa terlaksana," sebutnya.
Tolak Autopsi
Secara terpisah, Koordinator Gerakan Save Sangihe Island, Alfred mengungkapkan, jika pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah Helmud. Karena, korban sendiri mempunyai riwayat penyakit semasa mudanya.
"Pihak keluarga menolak autopsi. Terus dari keluarga dapat keterangan bahwa semasa muda beliau pernah mengidap asma, terus di usia dewasa punya riwayat diabetes, maag dan gangguan jantung," ungkap Alfred.
Menurutnya, ketidakinginan keluarga untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah Helmud karena tidak mau organ tubuhnya dibedah.
"Sepertinya rasa tidak rela kalau jenazah orang yang mereka sayangi dibedah. Soal emosional keluarga," ujarnya.
Untuk kasus meninggalnya Helmud ini sendiri pihaknya mengaku belum mendapat kabar dari pihak keluarga apakah peristiwa ini akan dilanjutkan untuk dilakukan investigasi atau tidak.
"Sejauh ini kami belum mendapat respon apa keluarga menghendaki investigasi atas kematian pak Helmud. Dorongan untuk itu justru datang dari kawan-kawan pegiat lingkungan baik di Sangihe, Manado dan Nasional. Supaya ada kepastian di publik dan tidak melebar kemana-mana," jelasnya.
Untuk jenazah Helmud sendiri, kata Alfred, akan dilakukan pada Senin (13/6) siang. "Belum (dimakamkank), rencana besok siang baru dimakamkan," tutupnya.
Wabup Sangihe Meninggal
Sebelumnya, Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara, Helmud Hontong tutup usia saat berada di pesawat dalam penerbangan Denpasar-Ujungpandang.
Pejabat Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Sangihe, Maya Budiman mengatakan, informasi yang diperoleh bahwa Helmud Hontong menumpang pesawat dengan nomor penerbangan JT 740 menempati Seat: 25E ditemani Harmen Kontu selaku ajudan yang duduk di seat 25F.
"Pukul 16.17 saat di bandara Hasanudin Makassar, dokter dan perawat segera naik ke pesawat untuk mengecek kondisi Bapak Helmud yang sudah tidak sadarkan diri," kata dia, dilansir Antara, Rabu (9/6).
Setelah melakukan pemeriksaan, dokter menyatakan Helmud Hontong telah meninggal dunia.
"Jenazah saat ini sementara berada di tempat pemulasaran jenazah CV Daya Mitra Husada dipersiapkan untuk diterbangkan ke Manado terus ke Tahuna pada hari Kamis 10 Juni," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono yang hadir langsung di lokasi menyatakan, pihaknya mengikuti prosedur dan memastikan tidak ada rekayasa pada ekshumasi itu.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) melakukan ekshumasi atau menggali ulang makam jasad seorang remaja bernama Afif Maulana pada Kamis, 8 Agustus, 2024, pagi.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaBA tewas diduga akibat dianiaya dua personel Polresta Palu yakni Bripda CH dan Bripda M.
Baca SelengkapnyaEkshumasi dilakukan sesuai dengan harapan dan permintaan dari keluarga Afif Maulana.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto menyoroti kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaSigit juga meminta Bareskrim Polri untuk melakukan supervisi.
Baca Selengkapnya3 Sampel jaringan keras yaitu tulang dan 16 sampel jaringan lunak yang akan kita lanjutkan untuk pemeriksaan visum dan pemeriksaan diatom.
Baca Selengkapnya