Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Biar terpilih, sejumlah caleg asal Aceh gunakan politik uang

Biar terpilih, sejumlah caleg asal Aceh gunakan politik uang ilustrasi korupsi. ©2013 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Pemilu Legislatif (Pileg) sudah di ambang pintu. Banyak calon legislatif (caleg) mulai mencari dukungan hingga ke desa-desa. Berbagai macam cara dilakukan agar terpilih, tak terkecuali praktek politik uang.

Modusnya beragam corak, di antaranya dengan membentuk kelompok di desa tertentu. Kemudian memberikan sejumlah uang agar memilih caleg tersebut.

Salah satunya terjadi di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 di Desa Kebun Baru, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah. Seorang caleg dari Partai Golkar bernama Darwinsah mendatangi desa itu dan memberikan uang Rp 10 juta untuk pembangunan saluran pipa air bersih.

Orang lain juga bertanya?

Meskipun Darwinsah tidak meminta secara langsung pada masyarakat setempat untuk memilihnya pada 9 April 2014 mendatang. Namun, uang Rp 10 juta itu jadi kompensasi politik agar seluruh anggota kelompok di desa tersebut mendukungnya.

Hal itu diakui oleh salah seorang warga desa, Salian pada merdeka.com. Katanya, Darwinsah memberikan sejumlah uang untuk pembangunan saluran pipa air bersih dan kompensasi pemilu nanti agar memilih Darwinsah.

"Waktu itu saya mau pasang bendera NasDem, lalu tim sukses Darwinsah yaitu Suprianto melarang saya naikkan bendera itu," kata Salian, Selasa (14/1). Saat ini, Darwinsah merupakan anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah.

Selain melarang caleg lain, bila ia terbukti tidak mendukung Darwinsah maka air ke rumahnya akan diputuskan. "Kata Suprianto, kalau tidak memilih Darwinsah maka tidak ada setetes air pun masuk ke rumah saya," jelasnya.

Tak hanya caleg dari Partai Golkar, seorang caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) yang berinisial S juga melakukannya. Bedanya, ia menawarkan sejumlah Rp 30 juta untuk komunitas Rebana.

Dana tersebut digunakan komunitas kesenian untuk mensyiarkan Islam dan syair-syair nasehat agar mencegah nahi mungkar. Kompensasinya agar pada Pileg mendatang agar memilihnya.

"Tapi Caleg S itu belum memberikan uang, tapi sudah datang menawarkan uang itu," tegasnya.

Sementara itu, saat diminta tanggapan dari Suprianto yang merupakan tim sukses Darwinsah membenarkan bahwa dana Rp 10 juta itu kepada kelompok beranggotakan 48 orang. Dana tersebut digunakan untuk membangun saluran pipa air bersih di desa tersebut.

"Pak Darwin membantu biaya bangun pipa air pada kami, dia yang menambah dana. Namanya ada yang memberi, tidak mungkin terima kasih saja, tentu ada timbal balik. Makanya kita sarankan kita telah dibantu dan kita minta bantu bapak itu agar memilih dia nantinya," tegas Suprianto.

Kata Suprianto, ini memang sudah tradisi setiap pemilu caleg memberikan bantuan. Terkait keberadaan Salian, nantinya akan ditentukan hasil rapat anggota kelompok.

"Bukan Darwinsah saja yang berikan, tapi juga sejumlah partai lain seperti dari Partai Amanat Nasional (PAN) memberikan mesin genset dan juga Gerindra memberikan kambing di desa tetangga," aku Suprianto.

Sedangkan Ketua NasDem Kabupaten Bener Meriah, Sirwandi Lut Tawar menyebutkan, praktek ini ada tersirat pesan politik atas pemberian bantuan itu. "Ini harus dihindari bantuan bermotif politik uang. Politik itu menyatukan, tapi bukan menyatukan dalam satu warna," tegasnya.

Lanjutnya, masyarakat jangan sampai terkotak-kotak di tengah-tengah masyarakat gara-gara politik. Justru rakyat itu harus diberikan kebebasan untuk menentukan pilihannya. Karena ini dilindungi undang-undang.

"Dugaan politik uang ini, kita sedang buat laporan ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwas), biar ini menjadi pembelajaran bahwa politik uang itu haram," tutupnya. (mdk/tyo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?
Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?

Uang perahu ini akan banyak ditemukan menjelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat

Ikhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
Berdalih Sedekah, Caleg DPR dari Demokrat Bagi-Bagi Uang Rp50 Ribu di Pantai Losari
Berdalih Sedekah, Caleg DPR dari Demokrat Bagi-Bagi Uang Rp50 Ribu di Pantai Losari

Syarifuddin mengaku tindakannya membagikan uang di masa kampanye ini bukan money politics

Baca Selengkapnya
Perludem Ungkap Pola Praktik Jual Beli Suara
Perludem Ungkap Pola Praktik Jual Beli Suara

Praktik curang itu tetap bisa terjadi meskipun pemilih menggunakan hak suaranya.

Baca Selengkapnya
Dua Caleg di Aceh Tenggara Ketahuan Ikut Lipat Surat Suara Pemilu 2024, Alasannya Butuh Uang
Dua Caleg di Aceh Tenggara Ketahuan Ikut Lipat Surat Suara Pemilu 2024, Alasannya Butuh Uang

Dua Calon Legislatif (Caleg) di Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) ketahuan ikut menyortir dan melipat surat suara Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Bawaslu: Politik Uang Sanksinya Berat, Bisa Dipenjara 72 Bulan
Bawaslu: Politik Uang Sanksinya Berat, Bisa Dipenjara 72 Bulan

Bawaslu DKI Jakarta mengingatkan warga yang kedapatan terlibat politik uang baik menerima maupun memberi bisa dikenakan sanksi pidana

Baca Selengkapnya
Fenomena Politik Uang dalam Pemilu, Begini Pengaruhnya
Fenomena Politik Uang dalam Pemilu, Begini Pengaruhnya

Politik uang dalam pemilu adalah sebuah praktik yang melanggar aturan pemilu, di mana calon atau tim kampanye memberikan uang kepada pemilih.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PDIP Usul Politik Uang dalam Pemilu Dilegalkan KPU
VIDEO: PDIP Usul Politik Uang dalam Pemilu Dilegalkan KPU "Tanpa Duit, Rakyat Tidak Pilih"

Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDIP Hugua mengusulkan, agar money politics dilegalkan dengan batasan tertentu di Peraturan KPU pencalonan di Pilkada

Baca Selengkapnya
Tergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta
Tergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta

Polres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
PDIP Sebut Usulan untuk Legalkan Politik Uang Hanya Sarkasme
PDIP Sebut Usulan untuk Legalkan Politik Uang Hanya Sarkasme

Chico meyebut maraknya money politic tidak ditindak tegas dan justru dibiarkan tumbuh subur.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati Politik Uang, Pemberi dan Penerima 'Serangan Fajar' Bisa Dipenjara dan Denda Puluhan Juta
Hati-Hati Politik Uang, Pemberi dan Penerima 'Serangan Fajar' Bisa Dipenjara dan Denda Puluhan Juta

'Serangan fajar' bisa berbentuk sembako, voucher pulsa, voucher bensin, hingga fasilitas lainnya yang bisa dikonversi dengan nilai uang.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Jalur Klenik Para Caleg Jelang Pemilu 2024, Mandi Kembang di Tengah Malam hingga Ziarahi Makam Keramat
Menelusuri Jalur Klenik Para Caleg Jelang Pemilu 2024, Mandi Kembang di Tengah Malam hingga Ziarahi Makam Keramat

Bagi sebagian orang hal ini tak masuk akal, tapi pelaku mengaku jalur klenik merupakan bagian dari usaha memenangkan Pemilu

Baca Selengkapnya