Biaya pemadaman Karhutla di Sumsel tembus Rp 1 triliun
Merdeka.com - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyebut biaya yang dikeluarkan selama siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) 2018 di provinsi itu mencapai Rp 1 triliun. Untuk menekan kejadian serupa di tahun depan, diprogramkan alat berat gratis bagi petani yang membuka lahan.
Menurut Deru, biaya tersebut berdasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa waktu lalu. Dana itu merupakan uang rakyat yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Laporan dari BNPB, ya biayanya sampai segitu, satu triliun," ungkap Herman Deru, Senin (5/11).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Dimana Gubernur Sumbar minta bantuan dana? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam.
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
-
Mengapa kebakaran hutan menjadi isu penting? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan.Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain. Dampak dari pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan sudah tidak bisa dihitung lagi.
-
Apa fokus Anies Baswedan dalam mengatasi karhutla? Saat sesi menjawab pertanyaan terkait kebakatan hutan dan lahan (karhutla) Kalimantan, Anies menegaskan bahwa harus mengutamakan pencegahan.
Penggunaan dana tersebut terhitung 1 Februari hingga 31 Oktober 2018 atau selama operasi siaga karhutla di Sumsel. Dia menyayangkan biaya yang sangat besar hampir setiap tahun atau ketika musim kemarau tiba.
"Sangat besar, semestinya tidak perlu terjadi jika petani dan semua pihak taat hukum," ujarnya.
Agar Karhutla di wilayah Sumsel bisa ditekan, kata dia, pihaknya berencana mengeluarkan program alat berat (ekskavator) bagi petani yang ingin membuka lahan mulai tahun depan. Dengan demikian, kebiasaan buruk membuka lahan dengan cara membakar.
"Kita banyak alat berat, tahun depan petani bisa pakai alat berat secara gratis jika mau buka lahan, gratis, tidak dipungut biaya," kata dia.
Hanya saja, pihaknya tengah menggodok sistem pemakaian dan kompensasi bagi operasional alat berat. Pilihan salah satunya adalah memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan.
"Kalau aturannya harus menyewa, Pemprov Sumsel yang membayar atau nanti kasih subsidi BBM," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data yang diterbitkan Dinas Kehutanan, terdapat 37.362 hektare lahan di Sumsel yang terbakar selama siaga karhutla 2018. Kebakaran hutan dan lahan tersebar di 10 dari 17 kabupaten dan kota di provinsi itu.Karhutla terluas berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan luas 19.408 hektare, disusul Banyuasin (5.812 hektare), Muara Enim (4.404 hektare), Ogan Ilir (3.577 hektare), dan Musi Rawas (1.776 hektare).
Kemudian Musi Banyuasin dengan luas 1.646 hektare, Penukal Abab Lematang Ilir (289 hektare), Musi Rawas Utara (192 hektare), Palembang (178 hektare), dan karhutla dengan luasan paling sedikit berada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur di angka 79 hektare.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku kehadirannya dalam masalah ini karena menyangkut banyak hal dalam perekonomian.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaKondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.
Baca SelengkapnyaPertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi karhutla.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaDiduga membakar lahan seluas 1 hektare di Kabupaten Bengkalis, hingga kini masih buru dalang dibalik bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca Selengkapnya