Biaya perawatan tak terbayar, bayi Mutmainah ditahan rumah sakit
Merdeka.com - Pasangan Wahyu Sutrisno (49) dan Nur Azizah (23) terkejut luar biasa setelah melihat tagihan biaya perawatan bayi kembarnya yang sangat besar. Keduanya kebingungan karena harus membayar biaya sebesar Rp 40 juta.
"Saya bingung harus membayar dari mana. Kok biayanya sangat besar," kata Wahyu sambil menggendong bayinya, saat ditemui di Yayasan KNDJH Kota Malang, Selasa (17/5).
Wahyu membawa istrinya, Nur Azizah, ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) pada 27 Maret 2016 atas rujukan Puskesmas Kedungkandang. Proses persalinan bayi kembarnya itu berlangsung secara caesar dalam kondisi prematur. Berat bayi masing-masing hanya 1,4 kilogram, sehingga butuh perawatan lebih lanjut.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Siapa yang membuat boneka bayi seharga Rp97,5 juta? Seorang perempuan berusia 50 tahun, menggemparkan jagad media sosial karena menjual boneka bayi seharga Rp97,5 juta. Melansir South China Morning Post (SCMP), perempuan bernama Andrea Lee itu merupakan seniman yang sudah memiliki bakat melukis sejak kecil.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
Nur Azizah pulang dari rumah sakit empat hari setelah melahirkan. Sedangkan kedua bayinya dimasukkan dalam inkubator karena lahir secara prematur.
"Istri saya punya BPJS, sehingga bisa langsung pulang," ujar Wahyu.
Sebulan setelah persalinan, tepatnya 26 April 2016, bayi pertama bernama Mariam meninggal dunia. Sedangkan bayi Mutmainah masih harus menjalani perawatan karena kondisinya sangat butuh perawatan.
Sekitar dua pekan lalu, bayi Mutmainah sudah dinyatakan boleh pulang oleh dokter. Namun dengan syarat harus menyelesaikan biaya administrasi. Hanya saja, Wahyu belum punya uang buat membawa pulang sang bayi.
Wahyu telah berusaha mendapatkan kemudahan dengan datang ke Kantor BPJS. Dia juga datang ke Dinas Kesehatan (Dinkes) buat meminta surat keterangan miskin.
"Saat ditunjukkan ke rumah sakit katanya tidak bisa membantu. Suratnya sudah kedaluwarsa, sehingga tidak bisa," ucap Wahyu.
Senin (16/5), Wahyu gagal membawa pulang bayi Mutmainah, karena memang tidak memiliki biaya. Pihak rumah sakit tidak memberikan solusi, dan ngotot meminta Wahyu melunasi tagihan.
"Kalau tidak dibawa pulang, takut biayanya akan terus membengkak," imbuh Wahyu.
Hari ini, Selasa (17/5) Wahyu akhirnya dapat membawa pulang bayinya setelah mendapat bantuan LSM KNDJH (Kisah Nyata dan Jeritan Hati). Dia mendapat bantuan Rp 10 juta sebagai uang muka sementara, sementara sisanya masih harus dibayar.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karena tak kunjung dibayar, ibu korban melapor ke polisi dengan dalih anak hilang.
Baca SelengkapnyaSingkat cerita, pada saat bayi LAH dirawat di RS tersebut pihak nakes sempat meminta biaya menebus obat dan alat medis kepada Chintia.
Baca SelengkapnyaMereka meninggalkan bayinya di depan rumah dan menyisipkan sepucuk surat yang memohon agar sang bayi tidak diserahkan kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaArif menceritakan bahwa dirinya orang tidak punya (miskin), tinggal di kilometer 68, Sukawijaya, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca SelengkapnyaTata dibantarkan karena mengalami kondisi kesehatan. Dia sedang hamil usia empat bulan.
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaRD mengaku sempat putus asa setelah mengetahui suaminya menjual darah dagingnya.
Baca SelengkapnyaKini bayi kembar itu sudah tumbuh dewasa, dan menjadi orang sukses di bidangnya masing-masing.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca SelengkapnyaTengah viral, bayi prematur ini meninggal usai dibuat konten 'baby born' oleh klinik.
Baca Selengkapnya