Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Biayai anak asuh derita cerebral palsy, Joko kerja keras jadi sopir

Biayai anak asuh derita cerebral palsy, Joko kerja keras jadi sopir Pak Joko Sopir asuh 27 anak terlantar. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kondisi keuangan yang pas-pasan tidak menjadi penghalang bagi pasangan suami-istri, Joko Mulyanto (48) dan Tatik Musyarofah (48), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan menjadi orangtua asuh. Joko yang bekerja sebagai sopir mampu berbagi kasih dan rizki kepada lebih dari 27 anak yatim dan terlantar di sekitarnya, salah satunya menderita Cerebral Palsy.

Cerebral Palsy (kelumpuhan otak besar) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan buruknya pengendalian otot, kekakuan, kelumpuhan dan gangguan fungsi saraf lainnya. Cerebral Palsy lebih sering ditemukan pada anak kecil. Terdapat 1-2 bayi dari 1.000 bayi menderita Cerebral Palsy, tetapi 10 kali lebih sering ditemukan pada bayi prematur.

"Namanya Athar Rizky, 13 bulan. Anak ini sudah jadi langganan Rumah Sakit Brawijaya," kata Joko saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (28/6).

Orang lain juga bertanya?

Bermodal keyakinan atas rezeki yang sudah diatur Allah serta pekerjaan sebagai sopir, Joko dengan suka rela menampung Athar dan anak-anak yatim serta terlantar lainnya.

Untuk biaya berobat dan perawatan Athar saja mencapai puluhan juta rupiah. Angka ini tentu tak terjangkau dengan penghasilannya sebagai sopir.

"Setiap Senin harus di bawa ke RS Brawijaya. Kalau 11 hari perawatan bisa Rp 12-13 juta. Kalau di Brawijaya kalau enggak ada bantuan ya bisa sampai Rp 30 juta. ICU buat anak kecil itu saja Rp 15 juta untuk 3 hari, ini minimal. Belum obat dan biaya dokter," tutur Joko.

Meski sudah berkali-kali masuk rumah sakit, tampaknya kondisi terburuk Athar baru saja dilewati. "Tanggal 16-20 Juni 2015 masuk rumah saki, padahal tanggal 4 Juni baru keluar rumah sakit. Itu kondisi paling drop, kita sudah pasrah saja kalau Allah mau ambil, karena kata dokternya ya tinggal nunggu mukjizat saja. Tapi ini anak selamat," ujar Joko.

Joko memaparkan, Athar dibawa kepadanya oleh orangtua angkatnya. Orangtua kandung Athar sendiri tak terlacak rimbanya. "Orangtua angkatnya itu enggak tahu kalau anaknya punya penyakit ini. Kita rawat dan sudah enggak diambil lagi anak ini," ungkap Joko.

Entah dari mana, lanjut Joko, ada saja jalan keluar untuk masalah finansial yang dihadapi Joko dan keluarga besarnya tersebut.

Joko sendiri bukan tanpa masalah. Dirinya divonis menderita Hepatitis B dan diabetes. Meski demikian, kebesaran hatinya mengalahkan deritanya tersebut.

Anak-anak yang ditampungnya pun tidak semuanya sehat. Selain Athar, Joko juga memiliki anak asuh menderita epilepsi. "Ada yang epilepsi, kambuh bisa sampai 8 kali, umurnya 14 tahun," imbuh Joko.

Apa pun kondisi anak-anak tersebut, Joko bersama Tatik bertekad untuk tidak menelantarkan mereka semua.

"Kami enggak mau nolak. Kami anggap orang yang datang minta tolong ke kami itu kami anggap orang yang memang sudah dikasih jalan sama Allah, kalau kami tolak artinya kami nolak rezeki dari Allah," tutupnya.

(mdk/efd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ciri-Ciri Cerebral Palsy pada Bayi dan Cara Menanganinya, Penting Diketahui
Ciri-Ciri Cerebral Palsy pada Bayi dan Cara Menanganinya, Penting Diketahui

Cerebral palsy adalah penyakit kelainan saraf pada otak. Kenali ciri-cirinya pada bayi Anda.

Baca Selengkapnya
Kisah Haru Pak Slamet, Juru Parkir yang Alami Tubuh Kaku Tapi Harus Tetap Bekerja untuk Keluarga
Kisah Haru Pak Slamet, Juru Parkir yang Alami Tubuh Kaku Tapi Harus Tetap Bekerja untuk Keluarga

Setelah diperiksa, ternyata Pak Slamet didiagnosa terkena stroke.

Baca Selengkapnya
Cerita Komeng Wujudkan Wasiat Putrinya, Sudut Rumah Jadi Tempat Terapi Anak Disabilitas
Cerita Komeng Wujudkan Wasiat Putrinya, Sudut Rumah Jadi Tempat Terapi Anak Disabilitas

Terungkap sisi lain Komeng yang bikin salut dengan mewujudkan wasiat putrinya. Simak kisahnya berikut ini:

Baca Selengkapnya
2 Kakinya Terlindas Kereta, Wanita Tua ini Harus Banting Tulang Jualan Asongan Pakai Kursi Roda Demi Hidupi 4 Anak
2 Kakinya Terlindas Kereta, Wanita Tua ini Harus Banting Tulang Jualan Asongan Pakai Kursi Roda Demi Hidupi 4 Anak

Kisah seorang wanita lansia asal Purworejo benar-benar membuat siapapun yang membaca akan mengelus dada.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Kakek 70 Tahun Sakit Stroke, Tetap Jualan Balon Demi Cukupi Keluarga
Kisah Pilu Kakek 70 Tahun Sakit Stroke, Tetap Jualan Balon Demi Cukupi Keluarga

Simak cerita haru seorang kakek 70 tahun yang menderita stroke rela tetap bekerja demi keluarga.

Baca Selengkapnya
Dirawat Penuh Kasih Sayang dan Penuh Perjuangan, Ini Deretan Potret Anak Artis Yang Berkebutuhan Khusus
Dirawat Penuh Kasih Sayang dan Penuh Perjuangan, Ini Deretan Potret Anak Artis Yang Berkebutuhan Khusus

Deretan anak artis yang terlahir dengan kebutuhan khusus

Baca Selengkapnya
Pria Ini Ungkap 20 Jam Banting Tulang jadi Ojol, Ternyata Demi Kejar Mimpi Adik Sendiri
Pria Ini Ungkap 20 Jam Banting Tulang jadi Ojol, Ternyata Demi Kejar Mimpi Adik Sendiri

Dia rela banting tulang 20 jam sehari agar sang adik dapat melanjutkan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Viral Kisah Haru Perjuangan Lansia 80 Tahun Bersama Anaknya yang ODGJ, Diajak Jualan
Viral Kisah Haru Perjuangan Lansia 80 Tahun Bersama Anaknya yang ODGJ, Diajak Jualan

Viral kisah haru perjuangan lansia berusia 80 tahun bersama anaknya ODGJ. Ia berjualan dengan membawa sang anak.

Baca Selengkapnya
Ayah Ini Rela Tunggu Anaknya Pulang Kerja karena Baru Pulih dari Kecelakaan, Tuai Haru
Ayah Ini Rela Tunggu Anaknya Pulang Kerja karena Baru Pulih dari Kecelakaan, Tuai Haru

"Kemarin habis kecelakaan, tangan belum begitu kuat buat bawa motor, bapak selalu jemput aku bahkan 1 jam sebelum pulang kantor."

Baca Selengkapnya
Kisah Haru Pak Aris, Pak Ogah di Yogyakarta yang Hidup Sebatang Kara dengan Keterbatasan Tubuh
Kisah Haru Pak Aris, Pak Ogah di Yogyakarta yang Hidup Sebatang Kara dengan Keterbatasan Tubuh

Kisah haru Pak Aris, pak ogah di Yogyakarta yang hidup sebatang kara dengan keterbatasan tubuh atau disabilitas.

Baca Selengkapnya
Belajar dari Syarif, Guru Ngaji Difabel di Lebak yang Semangat Berbagi Ilmu Agama di Tengah Keterbatasan
Belajar dari Syarif, Guru Ngaji Difabel di Lebak yang Semangat Berbagi Ilmu Agama di Tengah Keterbatasan

Sosoknya benar-benar sabar menjalani kehidupan. Syarif pun tetap semangat mengajar ngaji anak-anak di kampungnya, meski kondisi tubuhnya kekurangan.

Baca Selengkapnya
Kisah Kakek Tukang Becak yang Penghasilannya Tak Sampai Rp50 Ribu Sebulan, Bikin Haru
Kisah Kakek Tukang Becak yang Penghasilannya Tak Sampai Rp50 Ribu Sebulan, Bikin Haru

Begini perjuangan hidup kakek tukang becak yang kini jarang dapat penumpang. Penghasilan tak sampai Rp50 ribu sebulan.

Baca Selengkapnya