Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bicara di Konferensi Antaragama G20, Menag Sampaikan Prinsip Universal Pendiri Bangsa

Bicara di Konferensi Antaragama G20, Menag Sampaikan Prinsip Universal Pendiri Bangsa Menag Yaqut Cholil Qoumas. ©Antara/HO - Kemenag

Merdeka.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan Indonesia komitmen dalam menciptakan perdamaian dunia dan memperkuat tatanan Internasional. Hal tersebut disampaikan Yaqut dalam siaran virtual dalam Konferensi Antaragama G20 yang digelar di Italia.

"Sebagai penduduk asli Hindia Belanda dan telah mengalami diskriminasi sistematis, penghinaan, dan ketidakadilan yang dilakukan kolonialisme Belanda, para pendiri kami berusaha untuk membangun sistem pemerintahan yang didasarkan pada prinsip penghormatan terhadap hak dan martabat yang sama untuk setiap manusia," katanya, Senin (13/9).

Yaqut menjelaskan pada pada tahun 1945 Indonesia mengembangkan, dan menawarkan kepada dunia, seperangkat prinsip universal yang dapat membantu melestarikan dan memperkuat tatanan internasional.

Pertama yaitu memperlakukan orang lain secara adil dan setara tanpa memandang suku atau agama, tanpa permusuhan atau kebencian, dan tanpa berusaha untuk meminggirkan atau menghilangkan orang lain.

Kedua, menerima dan menghormati negara bangsa yang berdaulat sebagai sistem politik yang mengikat rakyat setiap bangsa, tanpa menyebarkan atau mengejar agenda supremasi vis-a-vis bangsa lain. Ketiga, menerima dan menghormati hukum suatu negara yang mengikat seluruh penduduknya, yang tidak memberikan ruang bagi siapa pun untuk menyebut agama sebagai pembenaran untuk menghasut kekerasan dan/atau ikut serta dalam pemberontakan bersenjata terhadap otoritas negara bangsa yang sah. Kemudian keempat, melestarikan dan memperkuat tatanan internasional berbasis aturan yang didirikan di atas keadilan, kebebasan, dan perdamaian abadi.

Dengan prinsip-prinsip tersebut kata Yaqut, para pendiri Indonesia menunjukkan komitmen mereka untuk melestarikan peradaban Islam besar yang didirikan oleh para pendahulu, yang berakar pada prinsip-prinsip rahmah (cinta dan kasih sayang universal), keadilan, dan nilai-nilai luhur agama lainnya. Sementara itu dia juga mengapresiasi tema Konferensi Antaragama G20 tahun ini, yaitu: Kami tidak akan saling membunuh. Kami tidak akan saling membenci. Kita akan saling memaafkan. Menurutnya, tema tersebut relevan dengan visi masyarakat Indonesia.

"Ketika Forum Antaragama G20 diselenggarakan tahun depan di Indonesia, visi dan prinsip-prinsip ini akan menjadi inti dari agendanya dan menjadi kontribusi kita dalam membentuk peradaban global di abad ke-21," pungkasnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Pancasila: Ini Tokoh-tokoh yang Terlibat di Dalam Perumusannya
Sejarah Pancasila: Ini Tokoh-tokoh yang Terlibat di Dalam Perumusannya

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia. Sebagai dasar negara, maka dalam perumusannya melibatkan orang banyak.

Baca Selengkapnya
BPIP Jabarkan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Jembatan Emas Indonesia Merdeka
BPIP Jabarkan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Jembatan Emas Indonesia Merdeka

Wakil Kepala BPIP Rima Agristina memberikan kuliah umum kepada 100 orang di Lemhannas.

Baca Selengkapnya
Paus Fransiskus Datang ke Indonesia Karena UUD 45, Ini Penjelasannya
Paus Fransiskus Datang ke Indonesia Karena UUD 45, Ini Penjelasannya

Paus menjelaskan Gereja Katolik bekerja untuk melayani kebaikan bersama dan berkeinginan untuk menguatkan kerja sama dengan berbagai lembaga negara.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas Jokowi Respons 5 Kader PBNU Temui Presiden Israel
VIDEO: Tegas Jokowi Respons 5 Kader PBNU Temui Presiden Israel "Indonesia Ikut Ketertiban Dunia!"

Presiden Jokowi tegas, Indonesia tetap mendukung ketertiban dan perdamaian dunia, sesuai dengan UUD 1945

Baca Selengkapnya
Presiden Prabowo: Janganlah Kita Bangga jadi Anggota G20 Kalau Rakyat Masih Miskin dan Lapar
Presiden Prabowo: Janganlah Kita Bangga jadi Anggota G20 Kalau Rakyat Masih Miskin dan Lapar

Untuk pertama kalinya Presiden Prabowo Subianto didampingi wakil Gibran Rakabuming Raka menggelar rapat kabinet.

Baca Selengkapnya
Megawati Berharap Semua Negara Cari Terobosan Atasi Geopolitik dan Global Warming di Dunia
Megawati Berharap Semua Negara Cari Terobosan Atasi Geopolitik dan Global Warming di Dunia

Megawati khawatir terjadi krisis pangan akibat global warming serta dampak ekologisnya yang begitu besar bagi umat manusia

Baca Selengkapnya
Hasto Tantang Mahasiswa Bikin Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika
Hasto Tantang Mahasiswa Bikin Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika

Hasto menantang mahasiswa untuk menggelar konfrensi Mahasiswa Asia-Afrika.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD di Depan Umat Budha: Tidak Boleh Ada Diskriminasi dari Tiap Kelompok
Mahfud MD di Depan Umat Budha: Tidak Boleh Ada Diskriminasi dari Tiap Kelompok

Mahfud MD menekankan keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya
BPIP: Indonesia Terhindar Gempa Politik Dunia Karena Ada Pancasila
BPIP: Indonesia Terhindar Gempa Politik Dunia Karena Ada Pancasila

Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah mengajak masyarakat Indonesia di Hamburg Jerman untuk menjaga persatuan bangsa Indonesia di tanah rantau.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut Respons Senator Bali Arya Wedakarna: Tak Boleh Ada Rasisme di Indonesia
Menag Yaqut Respons Senator Bali Arya Wedakarna: Tak Boleh Ada Rasisme di Indonesia

Menag mengingatkan, bangsa Indonesia dibangun oleh berbagai macam ras, suku, budaya, hingga agama.

Baca Selengkapnya
Kolaborasi Mendukung Harmoni Sosial dan Lingkungan yang Berkelanjutan dalam Bali Interfaith Movement
Kolaborasi Mendukung Harmoni Sosial dan Lingkungan yang Berkelanjutan dalam Bali Interfaith Movement

Puncak agenda ini dihadiri oleh berbagai tokoh global dan tokoh nasional.

Baca Selengkapnya
Kisah Albertus Soegijapranata, Uskup Agung Pribumi yang Meyakinkan Vatikan untuk Akui Kemerdekaan RI
Kisah Albertus Soegijapranata, Uskup Agung Pribumi yang Meyakinkan Vatikan untuk Akui Kemerdekaan RI

Sosok Albertus Soegijapranata pernah berdiplomasi dengan Vatikan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya