Bima Arya: Pejabat malu korupsi kalau tahu kisah Kapten Muslihat
Merdeka.com - 25 Desember 1945, Letnan Tubagus Muslihat memimpin satu peleton pasukannya menyerang pos tentara Inggris di pusat Kota Bogor. Pertempuran tak seimbang pecah di dekat Stasiun.
Para gerilyawan dengan senjata seadanya bertempur melawan Tentara Inggris yang terlatih. Pasukan British prajurit Gurkha adalah pemenang Perang Dunia II, yang mengalahkan Jerman di Eropa dan Jepang di Asia.
Namun rakyat Indonesia tak sudi lagi dijajah. Siapa pun yang berani mengganggu kedaulatan republik ini akan dihadapi.
-
Siapa yang memberikan nama kepada anak laki-laki? Orang tua seringkali berdoa sebelum memilih nama untuk anak laki-laki mereka.
-
Kenapa makna nama anak penting? Dalam perjalanan memilih nama untuk anak, aspek makna memainkan peranan sentral. Sebab nama tidak sekadar serangkaian suku kata, melainkan cerminan nilai dan harapan yang ingin ditanamkan dalam diri sang anak.
-
Nama apa yang diberikan Meldi untuk anaknya? Ternyata, putri pertama Meldi dan Inggil telah diberi nama yang unik. Nawlaa Cyra Neima adalah nama yang diberikan oleh Meldi dan suaminya untuk sang anak.
-
Apa pesan sang ayah untuk Taruni Akpol? Isinya yakni soal perjuangan hidup, cita-cita, hingga sosok ayah bagi putra-putrinya.
-
Siapa yang memberi nama anaknya Bustos? Pasangan asal Kabupaten Sleman, Pranix Budi Prasetya dan Christina Eka Putri, memberi nama buah hatinya yang baru lahir Davindra Ezio Bustos Prasetya.
-
Siapa ayah dari Mutiara Baswedan? Inilah Mutiara Baswedan, putri sulung Anies Baswedan dari pernikahannya dengan Fery Farhaty Ganis.
Dalam serangan itu Letnan Muslihat tertembak. Dia sempat dioperasi, namun nyawanya tak tertolong.
Sebelum gugur, Muslihat berpesan agar anaknya diberi nama Gelar Merdeka. Dia juga berwasiat agar seluruh uangnya, Rp 600, diserahkan pada fakir miskin.
Muslihat meninggal keesokan harinya. Pangkatnya dinaikkan jadi Kapten Anumerta. Rakyat Bogor kemudian membangun sebuah patung untuk memperingati gugurnya pahlawan mereka. Namun sedikit yang meneladani semangat Kapten Muslihat.
"Kalau kita tahu sejarah, kita tidak akan tersesat. Kalau kita paham bagaimana perjuangan para Bapak Bangsa kita mempertahankan kemerdekaan, kita akan malu untuk korupsi. Lihatlah Kapten Muslihat yang menyumbangkan uangnya untuk fakir miskin sebelum meninggal. Atau Soekarno yang sampai meminjam uang di saat-saat terakhirnya. Kenapa? Karena mereka tak menumpuk kekayaan untuk dirinya sendiri," kata Wali Kota Bogor Bima Arya.
Hal itu dikatakan Bima Arya saat membuka kegiatan Bogor Membara: 1945! yang digelar Bogor Historical Community di Museum Perdjoangan Bogor, Kamis (25/12).
Di depan para veteran dan pelajar sekolah, Bima berpesan nilai-nilai luhur dari para pejuang harus diteladani. Museum adalah salah satu sarana untuk memperkenalkan hal itu. Karenanya, alat peraga di museum harus dibuat interaktif.
"Saya pernah mengunjungi Museum Winston Churcill di Inggris. Lokasinya di bunker bekas Perang Dunia II. Di sana, tinggal sentuh layar-layar, Winston Churcill seolah-olah hidup kembali," kata Bima yang dalam kegiatan itu juga menandatangani deklarasi save museum.
Sementara itu Koordinator Bogor Membara: 1945! Sufiyanto menambahkan perjuangan di Bogor tak cuma soal heroisme dan peperangan. Banyak sikap para pejuang yang layak diteladani generasi muda.
"Ada Mayor Alex Kawilarang yang menemukan guci berisi emas permata di bekas markas tentara Jepang. Nilainya saat itu ratusan juta. Padahal gaji perwira saja, kalau dibayar cuma Rp 100. Tapi Mayor Alex tak mengambilnya. Guci itu diberikan pada pemerintah pusat untuk kebutuhan perjuangan," kata Sufi.
Lalu ada cerita para pelajar yang menjadi kurir dalam perang. Mereka ditugaskan mengantar uang dari dalam kota ke garis depan. Rintangan yang dihadapi anak-anak itu sangat besar. Mulai tentara Belanda hingga perampok dari kaum pribumi sendiri.
"Tapi para pelajar itu tetap jujur. Mereka tak mengambil uang itu satu sen pun. Jadi teladan antikorupsi sudah dicontohkan para pejuang kita dulu," kata Sufi. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tekadnya yang kuat membuat dirinya berani maju secara terbuka untuk menghadapi sekutu. Muslihat tak peduli meski hujan peluru terjadi di sana.
Baca SelengkapnyaCerita itu disampaikan Guntur Soekarnoputra dalam buku berjudul 'Sang Saka Melilit Perut Megawati, Humaniora, Sejarah, dan Nasionalisme Internasionalisme'.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah Jenderal TNI angkat tukang becak menjadi anaknya.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Nugraha Gumilar harus menerima kenyataan pahit kehilangan ayah di usianya yang masih 12 tahun.
Baca SelengkapnyaSeorang taruna hendak dijahili oleh Kapolres, saat diminta perkenalan dan taruna tersebut menyebutkan namanya, Kapolres langsung ciut.
Baca SelengkapnyaMaruli mengaku bahwa sosok mertuanya sejak aktif menjadi tentara memiliki cita-cita menjadi Kasad.
Baca SelengkapnyaJokowi tampak meninggalkan lokasi pelantikan, sedangkan Luhut menyampaikan selamat kepada Maruli.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto Arief dibuat terharu mendengar cerita dari ayah mendiang Serda TNI Rizal, tentara AD yang gugur tertembak KKB.
Baca SelengkapnyaBuah jatuh tak jauh dari pohonnya. Tampaknya kiasan tersebut dirasakan oleh Jenderal Polri satu ini.
Baca SelengkapnyaSosok Komjen Polri cari tahu makna di balik nama para taruna Akpol. Simak di antaranya.
Baca SelengkapnyaPendidikannya sempat terhenti setelah sang ayah meninggal dunia
Baca SelengkapnyaJenderal yang paling dipercaya ini tiba-tiba berani mengkritik sepak terjang anak presiden. Jabatan taruhannya.
Baca Selengkapnya