Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BIN klaim sudah tahu, kenapa rusuh Tolikara tetap terjadi?

BIN klaim sudah tahu, kenapa rusuh Tolikara tetap terjadi? Pelantikan Sutiyoso sebagai Kepala BIN. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Toleransi antar umar beragama di Indonesia tercoreng dengan adanya tragedi Tolikara, Papua, Jumat (17/7) lalu. Tak cuma penyerangan terhadap umat muslim yang tengah melaksanakan salat Idul Fitri, massa yang saat itu sulit dikendalikan juga melakukan pembakaran kios pasar hingga merembet ke musala.

Perhatian pun banyak ditujukan kepada Badan Intelijen Negara (BIN). Banyak yang beranggapan insiden itu harusnya bisa dicegah dan tak perlu terjadi jika BIN tak kecolongan.

Kepala BIN Sutiyoso pun angkat bicara. Purnawirawan jenderal TNI bintang tiga ini tak mau jika lembaga yang dipimpinnya disebut kecolongan dalam kasus Tolikara.

Bang Yos mengaku BIN sudah mendeteksi adanya kemungkinan gesekan di Tolikara akan terjadi. Namun soal eksekusi di lapangan, BIN menyerahkan seluruhnya kepada aparat yang berwenang.

"Sudah kita deteksi sehingga ketahuan. Ingat, BIN mendeteksi, yang melaksanakan di lapangan aparat," tulis Sutiyoso saat dihubungi melalui pesan pendek kepada merdeka.com, Selasa (21/7).

Dia juga menyatakan informasi yang dimiliki BIN sudah diberikan ke aparat terkait. Mereka juga sudah melakukan rapat koordinasi.

Menurutnya, hasil rapat koordinasi semua pihak sepakat salat Idul Fitri akan dilaksanakan dan aparat keamanan akan melakukan pengamanan.

"Kalau akhirnya terjadi tembakan ke perusuh itu yang akan diusut Polri. Apa sudah sesuai prosedur," katanya.

Kemarin, di Istana Negara, Jakarta, Sutiyoso kembali membantah jika BIN disebut kecolongan. "Salah alamat. Enggak ngerti tupoksinya BIN. Tugasnya BIN itu memberikan informasi," kata Sutiyoso, kemarin.

Menurutnya, BIN telah memberikan informasi jika bakal terjadi peristiwa di Tolikara sejak 11 Juli. Kemudian direspon oleh aparat dan polres dengan langsung menggelar rapat muspida, melibatkan bupati dan tokoh agama.

"Semuanya sudah dilibatkan termasuk juga melibatkan Presiden GIDI, itu respon yang baik. Pada hari H-nya tanggal 17 dia jaga. Kalau enggak ada informasi dari kita dari mana dia dapat informasi gitu dari kita, dia jaga," jelas Sutiyoso.

Sutiyoso menilai ada yang memanfaatkan peristiwa tersebut untuk 'menyerang' Presiden Jokowi dan dirinya sebagai kepala BIN.

"Jadi Anda jangan salah ya, orang itu memanfaatkan peristiwa ini untuk menyerang Pak Jokowi, nyerang pemerintahan, nyerang saya sebagai KaBIN, nyerang Kapolri itu sudah biasa," katanya.

Dikonfirmasi mengenai pengakuan Sutiyoso yang sudah mendeteksi jika Tolikara bakal rusuh saat Lebaran, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti enggan berkomentar.

"Kalau itu langsung ke BIN," imbuh Badrodin saat dihubungi merdeka.com, Rabu (22/7).

Rencananya DPR bakal memanggil Jenderal Pol Badrodin Haiti untuk dimintai keterangan soal tragedi tersebut. DPR ingin agar persoalan tersebut menjadi prioritas utama bagi Polri.

"Kita ingin berdiskusi dengan Kapolri dan pimpinan Polri yang lain agar penanganan ini jadi prioritas terutama menyangkut Sara karena di tengah kondisi ekonomi yang turun, banyak hal bisa terjadi dan bisa jadi pemicu terjadi kerusuhan," kata Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Namun, Jenderal Pol Badrodin Haiti mengaku belum mendapatkan panggilan resmi dari DPR.

"Belum. Belum ada," kata Badrodin.

Hadir atau tidaknya dirinya, Badrodin mengaku hal itu tergantung pada isi panggilan. "Tergantung pemanggilannya apa," katanya. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tujuh Tersangka Kasus Bentrok 2 Kelompok di Bitung Sulawesi Utara Ditahan
Tujuh Tersangka Kasus Bentrok 2 Kelompok di Bitung Sulawesi Utara Ditahan

Para tersangka dijerat Pasal 170 dan Pasal 338 dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.

Baca Selengkapnya
DPR Rapat dengan BIN Bahas Potensi Kerusuhan di Pemilu 2024
DPR Rapat dengan BIN Bahas Potensi Kerusuhan di Pemilu 2024

Di era digital potensi kerusuhan di pemilu bisa dilakukan hanya menggunakan telepon genggam.

Baca Selengkapnya
Karopenmas: Polri dan TNI Selalu Bersinergi di Papua Barat
Karopenmas: Polri dan TNI Selalu Bersinergi di Papua Barat

"Komandan wilayah Polda Papua Barat dan TNI telah bertemu untuk komunikasi dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik,"

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Ungkap Ada Upaya KST Gagalkan Pilkada di Papua
Panglima TNI Ungkap Ada Upaya KST Gagalkan Pilkada di Papua

Selain Papua, yang menjadi konsen TNI dalam pengamanan pada Pilkada nanti yakni di Aceh.

Baca Selengkapnya
Bawaslu DKI Petakan Kerawanan pada Pilkada Jakarta 2024
Bawaslu DKI Petakan Kerawanan pada Pilkada Jakarta 2024

Kerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Petakan Ada 15 Provinsi Rawan dalam Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Panglima TNI Petakan Ada 15 Provinsi Rawan dalam Pilkada 2024, Ini Daftarnya

Pelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.

Baca Selengkapnya
Saat Barisan Para Jenderal TNI AD Angkat Suara Jelaskan 'Ulah' Prajurit di Tanah Papua
Saat Barisan Para Jenderal TNI AD Angkat Suara Jelaskan 'Ulah' Prajurit di Tanah Papua

Buntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal

Baca Selengkapnya
TNI Tegas Tidak Rekomendasikan Pesawat Terbang ke Sugapa Papua di Tengah Teror KKB
TNI Tegas Tidak Rekomendasikan Pesawat Terbang ke Sugapa Papua di Tengah Teror KKB

Imbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB

Baca Selengkapnya
Dampak Bentrok TNI AL vs Brimob di Pelabuhan Sorong, Polsek dan 3 Pos Polisi Rusak
Dampak Bentrok TNI AL vs Brimob di Pelabuhan Sorong, Polsek dan 3 Pos Polisi Rusak

Bentrok antar TNI-Brimob menyebabkan sejumlah fasilitas rusak

Baca Selengkapnya
TNI Respons Kritikan Terkait Penyiksaan Anggota KKB: Kami Bukan Malaikat
TNI Respons Kritikan Terkait Penyiksaan Anggota KKB: Kami Bukan Malaikat

Kapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Reaksi Kapolri Listyo Sigit Soal Kerusuhan Massa di Bitung
VIDEO: Reaksi Kapolri Listyo Sigit Soal Kerusuhan Massa di Bitung

Kapolri Listyo meminta agar kejadian seperti bentrokan di Bitung tidak terulang kembali.

Baca Selengkapnya
Deputi Hukum TPN: Jangan Sampai Penanganan 'Tragedi Boyolali' Timbulkan Noda Dalam Demokrasi Indonesia
Deputi Hukum TPN: Jangan Sampai Penanganan 'Tragedi Boyolali' Timbulkan Noda Dalam Demokrasi Indonesia

Todung pun merujuk Undang-undang Nomor 39/1999 Pasal 9 yang menyatakan setiap orang berhak untuk hidup tenteram, aman, damai.

Baca Selengkapnya