BIN Nilai Bom Bunuh Diri di Makassar dan Teror di Mabes Polri Memakai Pola Lama
Merdeka.com - Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto mengatakan aksi bom bunuh di Gereja Katedral Makassar dan teror di Mabes Polri adalah pelaku sel lama. Namun menurut Wawan, cara perekrutan kelompok ini yang baru dengan menggunakan di media sosial.
"Kalau sel lama, ini rekrutmen baru, dengan memposting bisa melakukan tanya jawab, pola lama tapi caranya rekrutmen orang baru," kata Wawan dalam diskusi bertema 'Bersatu Melawan Teror' dalam akun YouTube Sindo Trijaya, Sabtu (3/4).
Dia menjelaskan, sasaran kelompok ini generasi milenial yang tidak memiliki tanggungan. Serta lebih mudah diiming-iming untuk mati masuk surga.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Kapan perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
"Lebih berpikir ada iming-iming daripada susah-susah kita mati masuk surga," kata dia.
Hal senada dikatakan mantan narapidana terorisme (napiter), Haris Amir Falah. Dia mengatakan kejadian teror bom kali ini adalah sel lama yang rutin melakukan kajian di Makassar. Dia mengatakan terdapat dua tempat yang jadi tempat dijadikan pembinaan.
"Ada dua tempat yang memang rutin dijadikan tempat oleh mereka untuk dijadikan pembinaan, dan pada saat yang tepat mereka melakukan aksi," kata dia.
Dia mengatakan kejadian tersebut bukan hanya di Makassar. Tetapi juga sudah menjamur keseluruh penjuru Indonesia. Sebab hal tersebut adalah jaringan, walaupun sudah terputus mereka memiliki akar.
"Saya rasa bukan di Makassar tapi juga seluruh Indonesia, ini juga pasti tidak lepas dari sasaran yang mereka lakukan. Mereka punya satu akar, akar pemikiran yang ekstream kemudian di bawah pembinaan yang terus menerus yang mestinya harus masif melawan itu," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap sebanyak tujuh orang terduga pelaku teroris yang mencoba melakukan aksi provokasi selama kedatangan Paus Fransiskus
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaDi era digital potensi kerusuhan di pemilu bisa dilakukan hanya menggunakan telepon genggam.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaKaryawan KAI ini terinpirasi pemberontakan napi terorisme saat menyerang Mako Brimob
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaTercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca Selengkapnya