BIN: Pemerintah segera selamatkan WNI yang disandera di Filipina
Merdeka.com - Warga Negara Indonesia (WNI) kembali menjadi korban penyanderaan kelompok bersenjata di perairan Filipina. Kepala Badan Intelejen Negera (BIN) Sutiyoso menegaskan, pemerintah bakal membebaskan tujuh korban yang disandera di laut Sulu pada Senin 20 Juni lalu.
"Pemerintah akan melakukan langkah-langkah paling baik untuk menyelamatkan mereka," kata Sutiyoso usai menghadiri silaturahmi Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB) Jawa Barat di Gedung Negara, Pakuan, Kota Bandung, Jumat (24/6).
Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso menyatakan, tujuh korban disandera oleh kelompok bersenjata tersebut dilakukan secara bertahap. Awak kapal yang membawa 13 WNI di dalamnya itu melepaskan 6 korban lainnya.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
"Jadi pertama tiga orang dan kedua empat orang jadi 7 orang. Kalau tanya yang lain? Menlu saja ya," ungkapnya.
Beberapa langkah dilakukan BIN untuk terus melacak keberadaan korban. Hanya saja untuk teknis dia enggan menjelaskan. Termasuk pelacakan nomor handphone para korban.
"Sudah saya lakukan (pelacakan nomor). Tapi saya enggak bisa ngomong soal ini ya," jelasnya.
Sebelumnya diketahui, Menteri Luar Negeri Indonesia, pagi ini, Jumat (24/6), membenarkan telah terjadi penyanderaan kepada tujuh awak kapal asal Indonesia. Insiden ini terjadi di wilayah Sulu, perairan Filipina Selatan.
"Setelah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak, pada 23 Juli 2016, kami mendapat konfirmasi mengenai ada penyanderaan anak buah kapal tugboat Charles 001 dan tongkang Robby 152," ujar Menlu Retno di kantor Kementerian Luar Negeri Indonesia. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaVideo mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya memulangkan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja pada bidang terkait judi online di luar negeri.
Baca Selengkapnya