Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BIN: Server Kami Aman dan Tak Diretas Hacker asal China Mustang Panda

BIN: Server Kami Aman dan Tak Diretas Hacker asal China Mustang Panda Ilustrasi hacker. ©2015 Merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - Badan Intelijen Negara (BIN) membantah kabar bahwa sistem jaringan internalnya diretas oleh hacker asal China. BIN memastikan bahwa saat ini server mereka dalam kondisi aman terkendali dan tak ada pembobolan jaringan ataupun server.

"Hingga saat ini server BIN masih dalam kondisi aman terkendali dan tidak terjadi hack sebagaimana isu yang beredar bahwa server BIN diretas hacker asal China," jelas Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto kepada Liputan6.com, Selasa (14/9/2021).

Kendati begitu, Wawan mengatakan pihaknya terus mendalami dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait kebenaran informasi peretasan server BIN dan kementerian lainnya. Dia menekankan bahwa BIN selalu melakukan pengecekan sistem secara berkala.

"BIN selalu melakukan pengecekan secara berkala terhadap sistem yang berjalan termasuk server untuk memastikan bahwa server tersebut tetap berfungsi sebagaimana mestinya," katanya.

Dia menilai serangan siber terhadap BIN merupakan hal yang wajar. Hal ini mengingat BIN terus bekerja untuk menjaga kedaulatan NKRI dan mengamankan kepentingan nasional rakyat Indonesia.

"BIN bekerja sama dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), Kominfo serta lembaga pemerintah lainnya untuk memastikan jaringan BIN aman dan bebas dari peretasan," tutur Wawan.

Sebelumnya, sistem jaringan internal 10 kementerian dan lembaga negara diduga disusupi kelompok hacker asal Tiongkok. Salah satunya lembaga negara yang disusupi adalah Badan Intelijen Negara (BIN).

Dugaan ini berdasarkan laporan dari Insikt Group, divisi riset ancaman dari Record Future. Dikutip dari situs The Record, Minggu (12/9/2021), aksi penyusupan ini diperkirakan dilakukan oleh Mustang Panda.

Mustang Panda merupakan kelompok peretas asal Tiongkok yang dikenal kerap melakukan aksi mata-mata siber dan memiliki target operasi di wilayah Asia Tenggara. Para peneliti Insikt Group mengatakan mereka menemukan aksi penyusupan ini pertama kali pada April 2021.

Ketika itu, mereka mendeteksi ada malware command and control (C&C) yang dioperasikan oleh kelompok Mustang Panda dan berkomunikasi dengan host yang ada di jaringan pemerintah Indonesia.

Setelah ditelusuri aktivitas tersebut ternyata sudah terjadi sejak Maret 2021. Namun belum diketahui sasaran dan metode pengiriman malware yang dilakukan. Selain BIN, para peneliti tidak mengungkap kementerian atau lembaga lain yang menjadi target aktivitas ini.

Reporter: Lizsa Egeham

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengamat Siber ungkap Pentingnya Sistem Keamanan yang Dipakai di PDNS 2
Pengamat Siber ungkap Pentingnya Sistem Keamanan yang Dipakai di PDNS 2

Sistem operasi, baik itu VMware maupun Windows, harus diamankan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Data KAI Commuter Diduga Bocor dan Dijual, Begini Penjelasan KCI
Data KAI Commuter Diduga Bocor dan Dijual, Begini Penjelasan KCI

KAI Commuter memastikan keamanan database pengguna commuter line yang sempat diretas

Baca Selengkapnya
PDN Diserang Hacker, Anak Buah Menteri Bahlil Pastikan Layanan OSS Tetap Aman
PDN Diserang Hacker, Anak Buah Menteri Bahlil Pastikan Layanan OSS Tetap Aman

Namun demikian, Kementerian Investasi/BKPM tetap waspada dan mengawal gangguan yang mungkin terjadi.

Baca Selengkapnya
Sistem CAT OS Sudah Diperbaharui, BKN Jamin Seleksi SKD Bebas Kecurangan
Sistem CAT OS Sudah Diperbaharui, BKN Jamin Seleksi SKD Bebas Kecurangan

Dia meyakini sistem tersebut lebih baik dibandingkan sistem OS pada tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Gara-gara Karyawan Terima Pekerjaan Freelance, Indodax Diserang Malware
Gara-gara Karyawan Terima Pekerjaan Freelance, Indodax Diserang Malware

Karyawan Indodax itu digaji tinggi oleh hacker untuk menjadi freelance. Namun tujuannya memasukan malware ke sistem perusahaan.

Baca Selengkapnya
PDN Dibobol Hacker, Kemenhub Klaim Tak Ganggu Layanan Penerbangan
PDN Dibobol Hacker, Kemenhub Klaim Tak Ganggu Layanan Penerbangan

Kemenhub mengklaim sentral data kementeriannya selama ini berada di Pusat Data Informasi.

Baca Selengkapnya
BSSN Jelaskan Soal Dugaan Kebocoran data INAFIS Polri
BSSN Jelaskan Soal Dugaan Kebocoran data INAFIS Polri

BSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.

Baca Selengkapnya
Kemenhan Buka Suara soal Kabar Websitenya Diretas
Kemenhan Buka Suara soal Kabar Websitenya Diretas

Tak hanya diretas, diduga dokumen rahasia dan sensitif dalam website Kemenhan dijual.

Baca Selengkapnya
Website KAI Diserang Hacker, Bagaimana Nasib Data Pelanggan dan Penjualan Tiket?
Website KAI Diserang Hacker, Bagaimana Nasib Data Pelanggan dan Penjualan Tiket?

Pernyataan ini merespon kabar terkait bocornya data pelanggan akibat terkena website KAI diserang hacker.

Baca Selengkapnya
Keamanan Data dan Dana Nasabah Jadi Prioritas Utama, BRI Perkuat Benteng Digital
Keamanan Data dan Dana Nasabah Jadi Prioritas Utama, BRI Perkuat Benteng Digital

BRI telah menerapkan berbagai langkah strategis untuk melindungi data nasabah.

Baca Selengkapnya
Hasil Forensik Ungkap User yang Selalu Gunakan Password Hingga Sebabkan PDNS Diserang
Hasil Forensik Ungkap User yang Selalu Gunakan Password Hingga Sebabkan PDNS Diserang

BSSN akan mengawasi penggunaan password di internal PDNS 2.

Baca Selengkapnya
BKPM Pastikan Layanan Penerbitan Izin Tak Terdampak Serangan Siber
BKPM Pastikan Layanan Penerbitan Izin Tak Terdampak Serangan Siber

Adapun hingga 26 Juni 2024, serangan ini telah berdampak pada layanan PDNS 2, mengganggu 239 instansi pengguna.

Baca Selengkapnya