'Bingkai Pilpres dengan adu gagasan, jangan identitas keagamaan'
Merdeka.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai penyebaran pesan persatuan dan perdamaian di media sosial harus terus digalakkan. Ini penting untuk memfilter narasi yang diproduksi kelompok ingin memecah belah NKRI.
"Akal yang sehat ini akan membuat filterisasi mana yang baik untuk Indonesia dan mana yang baik untuk anak muda khususnya, juga untuk masyarakat secara keseluruhan," ujar Dahnil, Kamis (16/8).
Menjelang HUT ke-73 RI, Dahnil mengajak generasi muda untuk mengingat sejarah. Menurutnya, selama ini momentum peringatan 17 Agustus, jarang digali bahwa Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari perjuangan para pemuda.
-
Bagaimana Kemenkumham membangun persatuan? “Kita harus memperkuat persatuan Indonesia melalui keberagaman dan memastikan bahwa semua pihak berpartisipasi secara aktif dalam decision making process yang membentuk komunitas dan bangsa kita,“ tambahnya.
-
Apa yang dilakukan Ketua Pemuda Pancasila? 'Mas Wisnu secara tidak sadar mengatasnamakan Ketua Pemuda Pancasila, itu memang bukan.' 'Saya sangat menyayangkan dan ini menjadi bahan evaluasi kita bersama,' kata Ali Imron
-
Siapa yang ikut membantu Kapolresta Pekanbaru mensosialisasikan Pemilu Damai? Jeki menjelaskan Bawaslu yang hadir turut menjelaskan soal proses singkat tentang persiapan Pemilu.
-
Kenapa media massa harus mendorong pemilu damai? Dalam hal ini, media massa sebagai media arus utama berperan untuk menjadi “pemadam kebakaran“ terhadap konten-konten di media sosial yang kredibilitasnya masih dipertanyakan.
-
Bagaimana Diskominfotik NTB ingin menjadikan NTB sebagai katalis komunikasi dan jejaring informasi? Dirinya yakin melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, NTB dapat mencapai kemajuan yang lebih baik dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Terutama bagaimana NTB ke depan bisa menjadi katalis komunikasi dan jejaring informasi yang sehat di NTB.
-
Apa pesan penting dari Kasad Maruli Simanjuntak? 'Untuk menghadapi dan memecahkan masalah, kalian perlu menerapkan metode berpikir ilmiah seperti yang kalian dapatkan dalam dunia akademis selama di Akademi Militer,' ucap Maruli Simanjuntak.
"17 Agustus harusnya kita maknai itu sebagai momentum persatuan. Anak muda jangan anti-dialog, anak muda jangan tutup akal sehatnya dan akal baiknya. Jadikan peringatan hari kemerdekaan ini sebagai momentum untuk memaknai bahwa persatuan dan kesatuan Indonesia disatukan oleh tradisi dialog dan akal sehat," tutur jebolan S3 Universitas Diponegoro ini.
Memasuki tahun politik, Dahnil kembali mengingatkan perbedaan pilihan politik jangan dianggap sebagai masalag. Menurutnya, perbedaan itu bukan suatu yang mengerikan, tetapi perbedaan itu diartikan sebagai sesuatu yang menggembirakan karena substansi kehidupan beragama dan kehidupan kebangsaan adalah keberagaman.
"Jangan rusak NKRI kita, jangan rusak persatuan kita. Jadi kontestasi Pilpres harus dibingkai dalam kontestasi gagasan dan ide. Bukan kontestasi dalam bentuk identitas, misalnya identitas keagamaan, latar belakang, dan sebagainya," tuturnya.
Jadi, lanjut Dahnil, keragaman itu adalah tidak bisa ditolak. Menurutnya, orang yang tidak bisa menerima perbedaan pasti tidak bisa berdialog karena akalnya tidak sehat. Oleh sebab itu, etika Pilpres, tidak masalah mau pilih siapapun, asal tidak merusak substasi dasar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila.
"Berbeda tidak apa-apa, malah justru perbedaan itu menunjukkan kita bangsa yang besar, demokrasi yag berbeda, debat yang sengit menunjukkan bahwa demokrasi kita sehat," tandas Dahnil.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, meminta seluruh pihak tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPara elite politik diingatkan tidak menggunakan politik identitas dan ujaran kebencian demi meraih kekuasaan
Baca SelengkapnyaMengingat adanya perbedaan pandangan politik selama proses Pemilu lalu berpotensi menimbulkan polarisasi
Baca SelengkapnyaMa’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.
Baca SelengkapnyaMahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaPerlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaSejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Lintas Iman mengingatkan para elite politik agar memberi narasi menyejukkan jelang pembacaan putusan MK.
Baca SelengkapnyaModerasi beragama menjadi solusi untuk bagi anak muda agar tidak terjerumus radikal-terorisme
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, Gerindra partai pendekar. Tidak mau memainkan narasi kebencian dan politik pecah belah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaJangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah
Baca Selengkapnya