Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Bingkai Pilpres dengan adu gagasan, jangan identitas keagamaan'

'Bingkai Pilpres dengan adu gagasan, jangan identitas keagamaan' danhil anzar simanjuntak. ©2017 merdeka.com/titin supriatin

Merdeka.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai penyebaran pesan persatuan dan perdamaian di media sosial harus terus digalakkan. Ini penting untuk memfilter narasi yang diproduksi kelompok ingin memecah belah NKRI.

"Akal yang sehat ini akan membuat filterisasi mana yang baik untuk Indonesia dan mana yang baik untuk anak muda khususnya, juga untuk masyarakat secara keseluruhan," ujar Dahnil, Kamis (16/8).

Menjelang HUT ke-73 RI, Dahnil mengajak generasi muda untuk mengingat sejarah. Menurutnya, selama ini momentum peringatan 17 Agustus, jarang digali bahwa Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari perjuangan para pemuda.

Orang lain juga bertanya?

"17 Agustus harusnya kita maknai itu sebagai momentum persatuan. Anak muda jangan anti-dialog, anak muda jangan tutup akal sehatnya dan akal baiknya. Jadikan peringatan hari kemerdekaan ini sebagai momentum untuk memaknai bahwa persatuan dan kesatuan Indonesia disatukan oleh tradisi dialog dan akal sehat," tutur jebolan S3 Universitas Diponegoro ini.

Memasuki tahun politik, Dahnil kembali mengingatkan perbedaan pilihan politik jangan dianggap sebagai masalag. Menurutnya, perbedaan itu bukan suatu yang mengerikan, tetapi perbedaan itu diartikan sebagai sesuatu yang menggembirakan karena substansi kehidupan beragama dan kehidupan kebangsaan adalah keberagaman.

"Jangan rusak NKRI kita, jangan rusak persatuan kita. Jadi kontestasi Pilpres harus dibingkai dalam kontestasi gagasan dan ide. Bukan kontestasi dalam bentuk identitas, misalnya identitas keagamaan, latar belakang, dan sebagainya," tuturnya.

Jadi, lanjut Dahnil, keragaman itu adalah tidak bisa ditolak. Menurutnya, orang yang tidak bisa menerima perbedaan pasti tidak bisa berdialog karena akalnya tidak sehat. Oleh sebab itu, etika Pilpres, tidak masalah mau pilih siapapun, asal tidak merusak substasi dasar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila.

"Berbeda tidak apa-apa, malah justru perbedaan itu menunjukkan kita bangsa yang besar, demokrasi yag berbeda, debat yang sengit menunjukkan bahwa demokrasi kita sehat," tandas Dahnil.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan

Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Minta Hentikan Produksi Fitnah Selama Pilkada
Said Abdullah Minta Hentikan Produksi Fitnah Selama Pilkada

Said Abdullah, meminta seluruh pihak tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024.

Baca Selengkapnya
'Jangan Persatuan Dinodai karena Mendahulukan Kepentingan Politik'
'Jangan Persatuan Dinodai karena Mendahulukan Kepentingan Politik'

Para elite politik diingatkan tidak menggunakan politik identitas dan ujaran kebencian demi meraih kekuasaan

Baca Selengkapnya
MUI Ingatkan Pentingnya Jaga Persatuan di Pemerintahan Prabowo, Rajut Lagi Persaudaraan
MUI Ingatkan Pentingnya Jaga Persatuan di Pemerintahan Prabowo, Rajut Lagi Persaudaraan

Mengingat adanya perbedaan pandangan politik selama proses Pemilu lalu berpotensi menimbulkan polarisasi

Baca Selengkapnya
Wapres Ingatkan BNPT: Gerakan Radikal Terorisme Tumbuh Subur Jelang Pemilu
Wapres Ingatkan BNPT: Gerakan Radikal Terorisme Tumbuh Subur Jelang Pemilu

Ma’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.

Baca Selengkapnya
Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis

Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.

Baca Selengkapnya
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah

Perlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.

Baca Selengkapnya
OKP Lintas Iman Ingatkan Elite Politik Sampaikan Narasi Sejuk Jelang Putusan MK
OKP Lintas Iman Ingatkan Elite Politik Sampaikan Narasi Sejuk Jelang Putusan MK

Sejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Lintas Iman mengingatkan para elite politik agar memberi narasi menyejukkan jelang pembacaan putusan MK.

Baca Selengkapnya
PBNU: Moderasi Beragama Tekankan Sikap Toleran dan Menolak Segala Bentuk Kekerasan
PBNU: Moderasi Beragama Tekankan Sikap Toleran dan Menolak Segala Bentuk Kekerasan

Moderasi beragama menjadi solusi untuk bagi anak muda agar tidak terjerumus radikal-terorisme

Baca Selengkapnya
Prabowo: Gerindra Bukan Partai Caci Maki dan Suka Cari Kesalahan
Prabowo: Gerindra Bukan Partai Caci Maki dan Suka Cari Kesalahan

Prabowo menegaskan, Gerindra partai pendekar. Tidak mau memainkan narasi kebencian dan politik pecah belah.

Baca Selengkapnya
Pemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024
Pemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024

Masyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Baca Selengkapnya
PBNU: Pemilu untuk Memilih Pemimpin, Bukan untuk Memecah Belah
PBNU: Pemilu untuk Memilih Pemimpin, Bukan untuk Memecah Belah

Jangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah

Baca Selengkapnya