Biro jodoh, alternatif mentok lajang usia matang gaet pasangan
Merdeka.com - Jodoh datang dari dan dengan berbagai cara. Ungkapan tersebut nampaknya sudah tak asing di telinga kita.
Namun benarkan, jodoh akan datang begitu saja tanpa ada usaha? Tentu tidak juga. Pelantara orang terdekat semisal keluarga atau sahabat bisa berperan dalam seseorang yang memasuki usai matang meraih pasangan hidup.
Lantas bagaimana dengan mendapatkan pasangan melalui biro jodoh?
-
Siapa yang rentan tertipu? Penelitian menunjukkan bahwa kerentanan terhadap penipuan tidak terbatas pada kelompok usia tertentu. Meskipun orang tua sering dianggap lebih rentan karena kurangnya literasi teknologi, fakta menunjukkan bahwa orang muda, terutama mereka yang berusia 18 hingga 24 tahun, justru paling banyak mengalami kerugian finansial akibat penipuan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang merasa ditipu? 'Bud, gue bener-bener apes banget hari ini.' Budi: (penasaran) 'Kenapa, Ndi? Ceritain dong, biar gue bisa bantu.' Andi: 'Lo tahu kan, gue lagi cari hape baru? Nah, gue nemu yang murah banget di situs belanja online.'
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? Laporan tersebut mengungkap bahwa sang ayah, yang berasal dari daerah Nantou, Taiwan bagian tengah, telah menjadi korban penipuan investasi daring.
"Nyoba biro jodoh sah-sah saja tapi pakai biro jodoh foto bisa beda dan palsu. jadi intinya harus jujur sama diri sendiri pun begitu," kata Pakar psikologi interpersonal Dian Wisnuwardhani beberapa waktu.
Dian mengatakan, mencari jodoh dengan jasa biro jodoh ibarat judi, si pencari jodoh pun harus siap dikecewakan jika orang yang diharapkan berbohong. Dian menyarankan agar para single tetap santai karena arah kehidupan diri sendiri lah yang menentukan.
"Jangan terganggu dengan pertanyaan kapan kawin karena kawin itu hanya Tuhan yang tahu tidak perlu ribut, kita santai saja," saran dia.
Sementara Psikologi Anak dan Keluarga, Mira D. Amir memiliki pandangan lain. Biar jodoh bisa menjadi alternatif lajang memasuki usia matang meraih pasangan. Akan tetapi hal itu tergantung kepribadian masing-masing.
"Pernikahan itu kan menerima peran ya. Entah peran jadi suami, peran jadi istri dan juga menerima peran dari pasangannya," ujar Mira Amir saat dihubungi merdeka.com, Jumat (23/10).
Lalu apakah trauma karena sering mengalami kegagalan cinta akan mempengaruhinya dalam mendapat pasangan hingga usia tuanya?
"Saya seringkali nemu enggak sesuai, enggak adalah manusia yang klop. Enggak sesuai itu apanya? Kalau menikah itu harus membangun trust. Itu tuh terbentuknya kalau di psikologi sosial emosinya itu terbentuk di usia 0-1 tahun. Nah kalo itu terganggu masa itu ke umur yang lebih enggak tertutup kemungkinan dia bermasalah untuk building trust," ujar dia.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga besar korban pun ikut tertipu dengan aksi pelaku
Baca SelengkapnyaAksi penipuan dengan bujuk rayu, rayuan, yang pada akhirnya korban tertarik dengan iming-iming maupun rayuan,
Baca Selengkapnya