Bisa bikin DPR dilema, deponering kasus AS & BW ditolak legislator
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Muhammad Nasir Djamil menolak rencana Jaksa Agung HM Prasetyo yang berencana mengesampingkan perkara (deponering) yang menjerat mantan Ketua Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Abraham Samad dan mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Menurutnya, deponering kasus Bambang Widjojanto dan Abraham Samad juga bisa membuat pemerintah dan DPR dilema.
"Sampai sekarang belum terjawab seperti Bibit dan Chandra. Kalau nanti begitu (deponering), banyak orang nanti minta seperti itu. Ini benar-benar harus dikaji, jangan sampai pemerintah dilema, DPR juga nanti dilema. Tidak mau kasih deponering nanti dicap pembunuh aktivis korupsi, jadi harus dipertimbangkan," kata Nasir Djamil di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/2).
Politisi PKS ini menilai saat ini hukum di Indonesia tak membedakan siapapun jika sedang menjalani proses hukum. Oleh sebab itu, Kejaksaan Agung harus mempertimbangkan soal deponering tersebut.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa Kejaksaan Agung diajak kerja sama? “IDSurvey berperan penting dalam memastikan mutu dan kuantitas barang dan jasa dalam perekonomian nasional sehingga berperan sebagai benteng ekonomi nasional. Kami turut berterima kasih atas kesediaan JAMDATUN untuk melakukan kerjasama dengan kami dalam melakukan pendampingan-pendampingan yang diperlukan,“
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung berperan dalam kerja sama ini? “Dalam usaha untuk membesarkan perusahaan dan berperan membangun perekonomian Indonesia perlu adanya bimbingan agar IDSurvey dapat melakukan aktivitas perusahaan sesuai dengan koridor-koridor regulasi yang berlaku. Tentunya IDSurvey berharap agar semua yang dikerjakan tidak menyimpang dari peraturan-peraturan yang berlaku sehingga aktivitas bisnis dapat berjalan lancar,“
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
"Ya sayang juga sebenarnya, Pak AS dengan BW. karena itu kan digantung. Karena mengesampingkan perkara kan enggak menghilangkan statusnya, seperti Bibit dan Chandra kan statusnya masih tersangka," kata dia.
Lebih jauh, dia berharap Abraham Samad dan Bambang Widjojanto untuk mengeluarkan pernyataan agar Jaksa Agung tak memberlakukan deponering pada kasusnya.
"Saya inginnya BW dan AS bilang gitu, saya siap pertanggung jawabkan dan saya buktikan kalau saya enggak salah, itu lebih kesatria. AS dan BW bilang mohon maaf pak kami yakin kalau kami tidak bersalah itu gentlemen," kata dia.
Seperti diketahui, Jaksa Agung HM Prasetyo berencana mendeponering kasus yang menjerat Bambang Widjojanto dan Abraham Samad. Langkah tersebut terungkap setelah Jaksa Agung melayangkan surat ke pimpinan DPR guna meminta lembaga legislatif mempertimbangkan rencana itu.
"Mereka meminta pertimbangan pemberian deponering. Minggu depan kita akan panggil Jaksa Agung untuk urusan ini," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/2).
Baca juga:
Jaksa Agung pertimbangkan deponering kasus Samad dan BW
PDIP tolak deponering kasus Abraham Samad dan Bambang Widjojanto
Anggota Komisi III minta Jokowi bersikap soal deponering AS dan BW
Komisi III ogah campuri rencana Kejagung deponering kasus Samad & BW
Luhut sebut Jokowi selesaikan kasus Novel, Samad & BW agar tak gaduh (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari ini, DPR menggelar rapat untuk mengebut Revisi UU Pilkada untuk mengesahkan aturan baru Pilkada.
Baca SelengkapnyaPDIP akan tetap mendaftarkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaKPU bakal menyelesaikan sengketa yang bakal berlangsung di MK terlebih dahulu sebelum melakukan penetapan di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaKPU masih menunggu sikap MK dalam menangani sengketa Pemilu terbaru yang bakal bergulir di MK.
Baca SelengkapnyaPemecatan Arya Wedakarna karena dianggap melanggar sumpah/janji jabatan dan kode etik dan atau tata tertib DPD RI.
Baca SelengkapnyaPolemik RUU Penyiaran terus bergulir, ragam penolakan masih terus berdatangan
Baca Selengkapnyaakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menjamin Revisi Undang-undang Pilkada batal disahkan menjadi undang-undang.
Baca SelengkapnyaMenteri Hukum, Supratman Andi Agtas dan anggota Baleg DPR RI, Benny K. Harman terlibat adu mulut saat membahas status RUU Perampasan Aset
Baca SelengkapnyaDjarot menyebut komunikasi tersebut bertujuan untuk mencegah penyelundupan Pasal-Pasal di RUU MK.
Baca SelengkapnyaKY mencontohkan, kebutuhan calon hakim agung pada kamar Tata Usaha Negara (TUN) khusus pajak sangat mendesak karena saat ini hanya ada satu orang.
Baca SelengkapnyaBenny tak melihat RUU Perampasan Aset masuk daftar RUU prolegnas yang diusulkan pemerintah hari ini.
Baca SelengkapnyaPutusan MK sendiri berisi perubahan ambang batas pencalonan dan batas usia calon kepala daerah.
Baca Selengkapnya