Bisnis prostitusi lewat grup BBM dengan 40 ABG dibongkar
Merdeka.com - Koleksi 40 anak baru gede (ABG) berusia antara 15 sampai 17 tahun di jejaring sosial Facebook (FB), dua perempuan tanggung diamankan Unit III Asusila, Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jawa Timur. Sebab, dua perempuan itu, memperdagangkan ke 40 ABG tersebut ke lelaki hidung belang melalui akun Forum Jejaring Sosial Wanita Penghibur.
Dua perempuan yang diamankan itu berinisial Nanda Fiolet alias Mami Vhea (22), janda berdomisili di Jalan Kedungrukem, Surabaya dan AT alias Alif (17), ibu satu anak yang tinggal di Jalan Simomulyo Surabaya dan Jalan Batu Safir Merah, Driyorejo, Gresik.
Menurut Kasubdit Penmas Bidhumas Polda Jawa Timur, AKBP Bambang Tjahyo Bawono, tak hanya memperdagangkan gadis di bawah umur melalui FB, tapi kedua tersangka juga memasarkan anak buahnya yang rata-rata masih duduk di bangku SMA melalui Kaskus dan Grup BlackBerry Messenger.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa anak mudah kecanduan media sosial? Anak-anak cenderung lebih mudah terjebak dalam kecanduan media sosial karena otak mereka sangat responsif terhadap kenyamanan yang ditimbulkan oleh dopamin.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Dua tersangka ini merupakan germo. Mereka punya kelompok dan anak buah masing-masing. Mereka bukan satu jaringan, tapi modusnya sama," ungkap Bambang di Mapolda Jawa Timur, Rabu (25/6).
Bambang melanjutkan, terungkapnya kasus perdagangan anak di bawah umur ini bermula dari informasi masyarakat. "Awalnya, kita memperoleh informasi kalau tersangka Vhea, menyediakan wanita untuk dilacurkan di salah satu hotel yang ada di Surabaya. Kemudian kami melakukan penyidikan dan berhasil mengamankan tersangka yang tengah melakukan transaksi dengan pelanggannya pada 10 Juni lalu," papar dia.
Sehari setelahnya, yaitu pada 11 Juni, petugas Unit Asusila kembali menangkap satu tersangka lagi, yaitu Alif. Ibu satu anak ini juga berprofesi sama dengan Mami Vhea. "Penangkapan ini juga bermula dari penggerebekan terhadap anak buahnya yang sedang melayani tamu di sebuah hotal di Surabaya," sambung Bambang.
Modus operandi kedua tersangka juga hampir sama, lanjut Bambang, yaitu dengan membuat akun jejaring sosial bernama CNF. Kemudian lelaki hidung belang yang menjadi teman, yang juga pernah mem-booking tersangka, diajak masuk ke dalam Grup FB tersangka dengan nama Forum Jejaring Sosial Wanita Penghibur.
"Sedangkan bagi mereka, lelaki hidung belang yang tertarik dengan ajakan tersangka, terlebih dulu menginvite PIN BB tersangka AT. Begitu nomor PIN BB pelanggan (yang mem-booking) diterima, selanjutnya tersangka mengundangnya ke Grup BBM yang berisi foto ABG koleksi tersangka," ungkap Bambang.
Selanjutnya, dari penangkapan germo berusia belia ini, polisi juga mengamankan barang bukti berupa, dua unit BB yang biasa dipakai bertransaksi oleh tersangka, uang Rp 5,3 juta dari hasil setoran anak buah tersangka, sejumlah bill hotel, ijazah, KTP, KK dari tersangka dan korban, serta sejumlah foto-foto bergambar anak buah tersangka yang selama ini mereka lacurkan. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku menawarkan prostitusi melalui Facebook dengan tarif beragam.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar praktik prostitusi online terhadap dua remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaRibuan wanita menjadi korban dari sindikat eksploitasi seksual 'Premium Place'.
Baca SelengkapnyaLewat grup telegram untuk memberikan konten- konten pornografi mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta.
Baca SelengkapnyaMuncikari memperkejakan jasa puluhan anak di bawah umur, ibu hamil hingga LGBT jadi tersangka.
Baca Selengkapnyaantinya, semua wanita yang direkrut akan dipantau oleh IM (26) selaku otak dari sindikat 'Premium Place’.
Baca SelengkapnyaDengan memasarkan dua anak tersebut, dua muncikari itu mendapat keuntungan Rp50 ribu-150 ribu.
Baca SelengkapnyaPara korban tergiur iming-iming kedua pelaku dijanjikan menjadi model, namun malah dijadikan pemeran konten pornografi di media social.
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Metro Jaya mengungkap bisnis video gay anak atau video gay kids (VGK) di media sosial. Dua tersangka ditangkap, termasuk seorang remaja.
Baca SelengkapnyaDL berperan sebagai mucikari/mami dibantu RA sebagai operator menyediakan dua wanita UYN dan AF dengan tarif Rp500ribu sekali kencan.
Baca SelengkapnyaUntuk tarif sekali kencan antara Rp250 ribu hingga Rp400 ribu.
Baca SelengkapnyaTiga perempuan ditangkap karena terlibat prostitusi online di Kota Banda Aceh. Mereka diringkus polisi yang menyamar sebagai pria hidung belang.
Baca Selengkapnya