BKSDA Aceh amankan buaya rawa dari bekas kebun binatang
Merdeka.com - Seekor buaya endemik rawa singkil yang dalam bahasa latin Crocodylus Porosus dari bekas kebun binatang yang sudah tidak terurus lagi di Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar diamankan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh, Sabtu (26/4). Saat ini buaya yang hidup di rawa singkil itu sudah diamankan di kandang buaya milik BKSDA yang terletak di Lamtemen, Banda Aceh.
Buaya endemik rawa singkil itu diperkirakan ditangkap 3 tahun lalu untuk kebutuhan koleksi bekas kebun binatang tersebut. Namun saat ini kebun binatang itu sudah tutup karena keterbatasan anggaran dari pemerintah. Sedangkan buaya itu panjangnya mencapai 3 meter dan usianya diperkirakan 20 tahun itu diamankan oleh pihak BKSDA agar tidak mati.
"Ini sisanya yang masih ada di bekas kebun binatang itu, kita ambil untuk kita selamatkan, karena di sana tidak ada yang urus," kata petugas lapangan BKSDA, Taing Lubis.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
-
Bagaimana cara mengevakuasi buaya? Agar penyelamatan berlangsung aman, bagian kepala buaya ditutupi dengan karung, serta moncongnya diikat tali dengan prosedur yang aman bagi hewan tersebut.
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Kenapa warga khawatir tentang buaya? Kalau buaya yang masih kecil itu hidup liar, dikhawatirkan ada induknya yang masih berkeliaran di sekitar sungai Desa Kebonagung.
-
Kenapa salamander buaya ini terancam punah? 'Selain situasi zoogeografinya yang khusus dan kelangkaannya, penampakan warna-warni dari spesies kadal air buaya baru ini kemungkinan besar akan menarik minat para kolektor ilegal.'
Katanya, buaya ini nantinya akan kembali dilepaskan ke habitatnya kembali. Namun ia mengaku akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait terlebih dahulu untuk menentukan dimana lokasi pelepasannya.
"Buaya jenis ini memang dia itu hidup di rawa singkil, karena di sana itu hanya satu musim yaitu musim hujan, makanya dia itu tinggal di rawa seperti itu," tukasnya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSebelumnya lima ekor di antaranya sempat kabur karena tembok penangkaran yang jebol.
Baca SelengkapnyaApapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaCerita istri Plt Gubernur Kalimantan Timur singgung soal buaya Riska yang sempat mogok makan.
Baca SelengkapnyaSeekor buaya sepanjang 3,5 meter berhasil ditangkap warga di Mandailing Natal pada Sabtu (23/9).
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca Selengkapnya