BKSDA lepaskan lumba-lumba berusia 15 tahun di perairan Jepara
Merdeka.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah melepas seekor lumba-lumba berusia 15 tahun di pantai utara Kabupaten Jepara. Pelepasan satwa langka ini untuk mengantisipasi kepunahan.
Kepala Satuan Kerja Wilayah I, BKSDA Jawa Tengah, Johan Setiawan, mengatakan, hewan mamalia tersebut sebelumnya ditemukan dalam kondisi terjerat jaring nelayan pada lima hari lalu. "Jadi, lima hari yang lalu ada seorang nelayan yang melapor kepada kami, bahwa ada seekor lumba-lumba yang terjerat jaringnya," ujar Johan, saat dihubungi merdeka.com, di Semarang Jawa Tengah, Senin (27/10).
Selanjutnya, oleh nelayan dibawa ke kolam tambak. Setelah itu, pihaknya mendatangi lokasi dan mengidentifikasi hewan mamalia tersebut. Dari hasil identifikasi, dia menegaskan, lumba-lumba itu berusia 15 tahun dan terluka pada bagian kelopak mata dan punggungnya akibat tergores jaring nelayan.
-
Hewan apa yang ditemukan? Penelitian ini menyoroti pentingnya pelestarian fosil dan penelitian paleontologi dalam mengungkap misteri masa lalu dan memberikan wawasan baru tentang keragaman hayati di planet kita.
-
Dimana nelayan menemukan hewan laut itu? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
-
Hewan apa yang ditemukan di perangkap petani? Seorang petani di Beachport, Australia Selatan, melakukan penemuan luar biasa ketika memasang perangkap untuk menangkap predator yang berpotensi memangsa ternaknya. Pao Ling Tsai tadinya berharap menangkap musang atau rubah, tetapi justru dia dikejutkan dengan seekor hewan yang terakhir kali terlihat di Australia Selatan lebih dari 130 tahun yang lalu.
-
Dimana hewan laut itu ditemukan? Sejauh ini, hewan ini hanya ditemukan di lepas pantai Pasifik Jepang, pada kedalaman antara 152 meter dan 335 meter.
-
Siapa yang menemukan hewan ini? Pada tahun 2020, ilmuwan menemukan parasit mirip ubur-ubur yang tidak memiliki genom mitokondria, organisme multiseluler pertama yang pernah ditemukan dengan ketiadaan genom tersebut.
-
Mengapa hewan itu dibuang ke laut? Sayangnya, kapten kapal nelayan tersebut; Kapten Akira Tanaka memilih untuk membuangnya kembali agar tidak merusak hasil tangkapan lainnya.
Lebih lanjut, Johan menguraikan, untuk mengantisipasi kepunahan satwa langka tersebut, petugasnya akan melepas lumba-lumba ke habitat aslinya di perairan utara Jepara pada Senin siang nanti.
"Sebab, kami tidak akan membiarkan satwa langka khususnya lumba-lumba dipelihara secara individu. Agar tidak punah dan bisa berkembangbiak dengan baik, maka kami akan melepaskan lumba-lumba yang dibantu dua kapal nelayan setempat," tandas Johan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya lima ekor di antaranya sempat kabur karena tembok penangkaran yang jebol.
Baca SelengkapnyaTim penyelamat gabungan berjibaku melakukan operasi penyelamatan belasan ekor lumba-lumba yang terdampar di teluk Fier d'Ars.
Baca SelengkapnyaBKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTim penyelamat juga berjalan di atas dua papan yang menghubungkan jalan perumahan warga.
Baca SelengkapnyaSetelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaPara pelaku penyelundupan anak Komodo mengaku sudah lima kali melayani pesanan pembeli.
Baca SelengkapnyaDua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan sementara perusahaan itu memiliki izin yang lengkap terkait usaha yang dia jalani.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca Selengkapnya