Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Blak-blakan Budi Waseso soal uang suap dan bisnis rehabilitasi narkoba

Blak-blakan Budi Waseso soal uang suap dan bisnis rehabilitasi narkoba pemusnahan narkoba di monas. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Akhir pekan lalu, Sabtu (26/8), Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengundang wartawan untuk ngopi bersama di kediamannya, Kompleks TNI AD Bulak Rantai Blok G No 86 Kramat Jati, Jakarta Timur. Di hadapan wartawan, Budi Waseso blak-blakan cerita pengalamannya dalam upaya memberantas narkoba di Indonesia. Banyak hal diceritakan.

Pertama soal uang suap. Dengan uang banyak, para bandar narkotika kerap menawarkan uang suap kepada petugas yang menangkapnya. Budi Waseso pernah mengalami saat mengungkap kasus bandar sabu di Medan. Anak buahnya ditawari Rp 10 miliar dari bandar sabu yang diamankan dengan barang bukti 17 kg sabu di Bengkayang, Kalimantan Barat pada Minggu (6/8).

"Dia memakai perhiasan kalung, barang-barang yang bermerek, yang nilai besar. Jadi kalau ditangkap oleh anggota saya, langsung dia (berikan). 'Sudah ini aja deh, biar selesai'," kata Waseso.

Bandar juga mengantongi uang tunai cukup besar untuk memperdaya, memengaruhi petugas yang menangkap mereka. Beberapa kali anak buahnya mencoba disuap. Termasuk percobaan suap ke dirinya. Namun dia menyebut cara itu tidak berhasil. Waseso enggan menyebutkan berapa tawaran uang yang pernah diterimanya.

"Termasuk diri saya juga disuap tidak berhasil. Oh banyak sekali dekati saya, banyak. Ditawari macam-macam juga banyak, tapi saya kan komit, itulah integritas yang harus terbangun. Maka tugas di BNN ini tugas sangat mulia, dan orang-orang yang harus punya integritas dan komitmen yang kuat," terang Waseso.

Kedua, Waseso cerita soal teror terhadapnya. Bahkan dia pun menyebutkan jika ada yang menginginkan dirinya cepat selesai dalam menjalani tugasnya sebagai Kepala BNN. Dia juga yakin banyak yang menghendaki dia dicopot dari jabatannya. Bahkan bisa jadi mereka mendoakan yang terburuk untuknya.

"Kalau bisa dibunuh ya dibunuh, juga bisa dijebak dengan segala hal. Itu wajar, itu konsekuensi, petugas seperti saya," terang Budi.

Ketiga, soal praktik jual beli rekomendasi rehabilitasi untuk pecandu narkoba. Bisnis rehabilitasi diakuinya sudah terjadi sejak lama. "Ya dulu iya, dan masa lalu iya, jadi ajang bisnis iya."

Dia membeberkan praktik nakal jual beli rekomendasi rehabilitasi. Jika pecandu ingin mendapatkan rekomendasi, mereka dipalak uang dalam jumlah besar. Tujuannya, dengan rehabilitasi maka pecandu akan terbebas dari konsekuensi pidana. Dia geram dengan permainan ini.

"Saya sudah direhab, atau saya sedang di rehab, maka tidak bisa ditangkap itu kan permainan, nah maka undang-undang juga harus dibenahi, regulasi harus diperbaiki juga. Regulasi-regulasi harus dibangun itu yang disebut," tambahnya.

Menurutnya, dosa besar jika rekomendasi rehabilitasi pecandu narkoba dijadikan ladang bisnis. Apalagi ini berkaitan dengan nyawa manusia. "Kalau nyawa dipakai bisnis, dosa besar. Maka saya tidak mau itu."

Keempat, mantan Kabareskrim ini bicara soal peredaran narkoba yang sudah sangat mengkhawatirkan. Peredaran narkoba bisa terjadi di mana saja, termasuk di kompleks TNI yang jadi kediamannya saat ini.

"Ini komplek TNI, apakah di sini tidak ada penyalahgunaan? Ada. Apakah di sini tidak ada peredaran? Ada. Saya berani mengakui itu karena ada. Kenapa di kompleks sendiri tidak terbangun kesadaran untuk terbebas dari peredaran narkotika?"

Dia punya pekerjaan rumah besar dalam pemberantasan narkoba di tanah air. Namun dia menyiratkan belum tumbuhnya kesadaran bersama dalam memerangi narkoba. Padahal Presiden Joko Widodo bersemangat dalam pemberantasan narkoba.

"Kalau tidak dibantu seluruh kementerian, lembaga, dan elemen bangsa ini, maka perintah presiden tidak bisa terlaksana. Tidak ada hasil yang maksimal," imbuhnya.

Dia menyebut beberapa pihak yang dinilai gencar dalam pemberantasan peredaran narkoba adalah BNN, Kepolisian, Bea Cukai, dibantu beberapa TNI, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri. "Terus yang lainnya mana, bahwa itu menganggap tidak tugasnya, padahal ini masalah bangsa, nasional, masalah negara kita," tegas mantan Kapolda Gorontalo ini.

Dari kondisi itulah, Waseso mengakui muncul ucapan dia merasa lelah karena tak didukung komitmen dari elemen seluruh bangsa.

"Pasti capek kita karena tak imbang. Sekarang seperti kita pahami dari kualitas, kita sudah tidak memadai. Kualitas personelnya, kuantitas personel kita tak memadai, sangat tidak memadai, begitu kita bicara sarana prasarana jauh dari harapan. Nah terus kita hadapi narkotika yang begitu hebat luar biasa, mana mungkin gitu," keluh Waseso.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menko Polkam Budi Gunawan: Indonesia Darurat Narkoba
Menko Polkam Budi Gunawan: Indonesia Darurat Narkoba

Budi Gunawan memimpin rapat koordinasi desk pemberantasan narkoba yang merupakan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panas Bahas Narkoba, Kejutan Bobby Ingin Keluarkan Bandar Hingga Sentil Edy Rahmayadi
VIDEO: Panas Bahas Narkoba, Kejutan Bobby Ingin Keluarkan Bandar Hingga Sentil Edy Rahmayadi

Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara menggelar debat perdana Pilgub Sumut di Hotel Grand Mercure, Kota Medan, Rabu (30/10) malam ini

Baca Selengkapnya
Viral, Video Lawas Komjen Pol (Purn) Budi Waseso Selama Hidup Jadi Polisi Tak Pernah Dikawal 'Itulah Pelanggaran Hukum'
Viral, Video Lawas Komjen Pol (Purn) Budi Waseso Selama Hidup Jadi Polisi Tak Pernah Dikawal 'Itulah Pelanggaran Hukum'

Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini mengatakan bahwa dirinya tidak pernah dikawal selama menjadi polisi.

Baca Selengkapnya
Hasil Tes Narkoba Dibuka Kepala BNN Sulsel, Begini Respons Kubu Suhartina Bohari
Hasil Tes Narkoba Dibuka Kepala BNN Sulsel, Begini Respons Kubu Suhartina Bohari

Hasil tes narkoba itu membuat asa Suhartina Bohari mencalonkan diri di Pilkada Maros pupus.

Baca Selengkapnya
Kapten Polisi Rela jadi Tukang Ojek karena Gaji Pas-Pasan, Tak Disangka Kariernya di Polri Moncer Hingga Raih Bintang 3
Kapten Polisi Rela jadi Tukang Ojek karena Gaji Pas-Pasan, Tak Disangka Kariernya di Polri Moncer Hingga Raih Bintang 3

Kisah Kapten Polisi yang rela menjadi tukang ojek karena gaji pas-pas tak disangka kariernya moncer.

Baca Selengkapnya
Namanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos
Namanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos

Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya
Diundang Ceramah ke Lapas Banyuwangi, Ustaz Ini Justru Kepergok Bawa Narkoba
Diundang Ceramah ke Lapas Banyuwangi, Ustaz Ini Justru Kepergok Bawa Narkoba

Hasil tes urine menunjukkan sang ustaz positif metamfetamin.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ekspresi Menhub Budi Usai 10 Jam Diperiksa KPK, Dukung Penuh Pemberantasan Korupsi Jalur Kereta
FOTO: Ekspresi Menhub Budi Usai 10 Jam Diperiksa KPK, Dukung Penuh Pemberantasan Korupsi Jalur Kereta

Menhub Budi Karya diperiksa KPK selama 10 jam sebagai saksi kasus suap dalam pembangunan jalur kereta api di wilayah Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Ada Aparat Penegak Hukum Terlibat Peredaran Narkoba
Jokowi Ungkap Ada Aparat Penegak Hukum Terlibat Peredaran Narkoba

Harus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.

Baca Selengkapnya
Menteri Luhut Minta Bareskrim Tindak Tegas WNA Pelaku Narkoba dan Judi Online
Menteri Luhut Minta Bareskrim Tindak Tegas WNA Pelaku Narkoba dan Judi Online

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar warga negara asing (WNA) pelaku judi online dan narkoba ditindak tegas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kabareskrim Wahyu Ungkap Perintah Prabowo di Perang Melawan Judi Online
VIDEO: Kabareskrim Wahyu Ungkap Perintah Prabowo di Perang Melawan Judi Online

Wahyu Widada menjelaskan, Presiden Prabowo memerintahkan untuk memberantas judi online sampai ke akar-akarnya

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru Wabup Maros usai Disebut Positif Narkoba, BNN Kirim Surat Rehab: Insya Allah Beliau Mau
Kabar Terbaru Wabup Maros usai Disebut Positif Narkoba, BNN Kirim Surat Rehab: Insya Allah Beliau Mau

Kepala BNN Sulsel mengatakan pegacara Suhartina telah datang berkoordinasi untuk menyanggupi rehabilitasi.

Baca Selengkapnya