Blak-blakan Novel ada jenderal baik & jahat di balik kasusnya
Merdeka.com - 100 Hari lebih sudah penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan terjadi. Namun, hingga kini Kepolisian belum juga berhasil mengungkap siapa pelaku yang terlibat.
Novel pun hingga kini masih menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Singapura. Sebab, mata penyidik senior KPK itu mengalami kerusakan akibat siraman air keras.
Meski telah mengalami teror, tak lantas membuat Novel ciut nyalinya. Setelah tiga bulan lebih tak bersuara, Novel akhirnya angkat suara atas kasus penyiraman air keras terhadapnya.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Bagaimana KPK mengungkap kasus suap di Basarnas? Pengungkapan kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan pada Selasa 25 Juli 2023 sekitar jam 14.00 WIB di jalan raya Mabes Hankam Cilangkap, Jakarta Timur dan di Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi. Dalam OTT, KPK amankan 11 orang dan menyita goodie bag berisi uang Rp999,7 Juta.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Novel mengaku sebelum peristiwa penyiraman air keras, dirinya sempat diberi informasi oleh petinggi Polri akan diserang.
"Saya mendapat informasi dari petinggi Polri sebulan sebelumnya bahwa saya akan diserang," kata Novel dalam wawancaranya dengan Najwa Shihab di acara Mata Najwa dikutip merdeka.com, Rabu (26/7).
Novel mengaku saat itu petinggi Polri itu memintanya untuk berhati-hati. Bahkan, petinggi Polri yang tak disebutkan namanya oleh Novel itu sempat menawarkannya penjagaan alias pengawalan.
"Tapi tidak mungkin saya (mau) karena saya dari KPK," katanya.
Novel pun mengungkap ada dua kelompok di Kepolisian yang berbeda sikap kepadanya. Kelompok pertama berusaha mengamankan atau melindungi dirinya. Sedangkan kelompok kedua mencari-cari kesalahannya.
"Ada 2 kelompok (Polri), ada yang berupaya mengamankan, ada yang mencari-cari kesalahan. Iya kelompok Polri," katanya.
Tak cukup sampai di situ, Novel juga mengungkap adanya dugaan petinggi Polri yang terlibat kasus penyiraman air keras kepadanya. Bahkan, menurutnya, salah satu anggota Polri yang diduga terlibat itu sudah berpangkat jenderal.
"Satu jenderal diduga terlibat," katanya.
Meski demikian, Novel tidak bisa mengungkap siapa perwira tinggi Polri yang diduga terlibat itu. Dia juga tak bisa mengungkap apakah ada anggota Polri lain yang terlibat selain petinggi Polri tersebut.
"Saya rasa tidak pantas saya bicarakan di ruang terbuka," kata Novel. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Novel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menuding penangkapan mantan Mentan SYL sebagai upaya Firli Bahuri menutupi kasus pemerasan.
Baca SelengkapnyaNovel merupakan tersangka tunggal dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaEks Penyidik KPK, Novel Baswedan mengapresiasi, putusan PN Jaksel yang menolak permohonan praperadilan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaNovel menyebut, Polri telah menyelamatkan KPK dari tangan Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan meminta Polda Metro Jaya mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca Selengkapnya"Saya cuma khawatir bila ternyata itu tidak ada uangnya, tetapi KPK mau buat framing saja," kata Novel.
Baca SelengkapnyaHakim sebelumnya menyatakan penetapan status tersangka Firli dilakukan Polda Metro Jaya sah secara hukum.
Baca SelengkapnyaKPK angkat bicara dituding membohongi publik oleh mantan penyidiknya yang kini menjadi ASN Polri Novel Baswedan.
Baca SelengkapnyaSaat itu, T menyuruh saksi S untuk menguras bak mandi di TKP tanpa berkoordinasi dan seizin tim Inafis.
Baca SelengkapnyaSebab menurut Novel, pernyataan Alex bisa saja merujuk memberikan kode kepada Harun sendiri.
Baca Selengkapnya