Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Blusukan Online, Gibran Dicurhati Warga Solo Soal Sekolah Daring Hingga Banjir

Blusukan Online, Gibran Dicurhati Warga Solo Soal Sekolah Daring Hingga Banjir Kampanye virtual Gibran. ©2020 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Calon Wali Kota Solo nomor urut 01 Gibran Rakabuming Raka Kembali melakukan blusukan online di RT 2, 4, dan 5, RW 07, Kelurahan Banyuanyar, Banjarsari Rabu (14/10) sore. Seperti biasanya, pengusaha kuliner itu selalu menampung keluhan warga.

Salah satu keluhan disampaikan Sundari, warga RT 06/07. Dia menyarankan agar Kota Solo segera menerapkan sistem masuk sekolah bagi anak-anak. Sundari mengaku tidak bisa konsentrasi bekerja karena harus mendampingi anaknya belajar daring.

“Kalau belum selesai belajar daringnya, kita orang tua juga enggak bisa ninggal buat kerja, Mas,” keluhnya.

Kepada Sundari, Gibran menjelaskan jika pemerintah khususnya Pemerintah Kota Solo sudah berencana akan menerapkan sistem shift untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bahkan di sejumlah SMP sudah dilakukan simulasi kegiatan belajar mengajar tatap muka.

"Insya Allah tahun depan nggih, Bu, semoga sudah bisa berjalan. Kondisi pandemi seperti ini memang kita harus sabar dulu, daripada berisiko," jelas putra sulung Presiden Joko Widodo itu.

Keluhan lainnya disampaikan Ponco, perwakilan warga. Antara lain permintaan perbaikan drainase karena saluran mampet sehingga rawan banjir ketika masuk musim hujan.

“Di kampung kami sering banjir sampai selutut dan baru surutnya setelah 1 jam, Mas, mohon perhatian untuk salurannya," tuturnya.

Sementara itu, Ngadini menyampaikan permintaannya agar biaya sekolah/kuliah bisa dijangkau oleh masyarakat bawah.

Mendengar keluhan itu, Gibran turut menjelaskan, jika pemerintah memiliki program KIP sekolah dan KIP kuliah yang bisa dimanfaatkan untuk meringankan biaya pendidikan.

"Monggo dicek syarat-syaratnya bisa buka website Kemendikbud, nanti cara aksesnya biar dibantu anaknya, baru tinggal diajukan," jelas Gibran.

Catatan lain bagi Gibran adalah permintaan warga mengenai belum adanya gedung pertemuan RW 07, di Banyuanyar. Sarasehan online yang berlangsung hangat itu membuat warga senang, Gibran pun panen dukungan dari warga.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Potret Guru di Palembang Kembali Mengajar Secara Online Gara-Gara Kabut Asap Karhutla
FOTO: Potret Guru di Palembang Kembali Mengajar Secara Online Gara-Gara Kabut Asap Karhutla

Guru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.

Baca Selengkapnya
Tak Mau Diajak Bolos Sekolah hingga Kerap Diejek Temannya, Alasan Pelajar Ini Tuai Pujian Warganet
Tak Mau Diajak Bolos Sekolah hingga Kerap Diejek Temannya, Alasan Pelajar Ini Tuai Pujian Warganet

Meski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.

Baca Selengkapnya
Gibran Ajak Mangkunegaran X Blusukan Jelang Pilkada Solo: Bukan Endorse
Gibran Ajak Mangkunegaran X Blusukan Jelang Pilkada Solo: Bukan Endorse

Usai memantau uji coba program makan gratis di SDN Tugu, wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, melakukan Blusukan di sejumlah wilayah Kota Solo.

Baca Selengkapnya
Dampak Banjir, 29 Sekolah di Demak Berlakukan Belajar Online
Dampak Banjir, 29 Sekolah di Demak Berlakukan Belajar Online

Sejumlah sekolah di Kabupaten Demak menerapkan pembelajaran secara daring atau online.

Baca Selengkapnya
Viral Perjuangan Guru Mengajar di Sekolah Terpencil, Berangkat Lewati Jalan Berlumpur
Viral Perjuangan Guru Mengajar di Sekolah Terpencil, Berangkat Lewati Jalan Berlumpur

Perjuangan guru yang mengajar di sekolah terpencil ini viral di tiktok, berangkat lewati jalan berlumpur hingga muara.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Siswa SD di Serang, Demi Sekolah Bertaruh Nyawa Sebrangi Sungai Besar dengan Rakit hingga Harus Berenang
Kisah Pilu Siswa SD di Serang, Demi Sekolah Bertaruh Nyawa Sebrangi Sungai Besar dengan Rakit hingga Harus Berenang

Setiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.

Baca Selengkapnya