BMKG 1.157 Gempa Guncang Jayapura, 163 Bisa Dirasakan Masyarakat
Merdeka.com - BMKG mencatat sebanyak 1.157 gempa melanda kota Jayapura, Papua terhitung sejak 2 Januari 2023 hingga Jumat 10 Februari 2023. 163 gempa di antaranya dirasakan oleh masyarakat.
"Pada Jumat (10/2) Malam wilayah Kota Jayapura kembali diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi memiliki kekuatan M4.0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.53° LS dan 140.66° BT, pada jarak 6 Km Barat Laut Kota-Jayapura-Papua. Berlokasi di darat dengan kedalaman 10 Kilometer," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Jumat (10/2).
Daryono menjelaskan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah Kota Jayapura. Temuan itu didapat dari data yang diperoleh mengenai jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter dan mekanisme patahan.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Bagaimana getaran gempa di Bali dirasakan? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
"Dan dirasakan oleh masyarakat di Kota Jayapura dengan skala intensitas III-IV MMI yaitu pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah," jelas Daryono.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. BMKG juga meminta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah," ucapnya.
Daryono berpesan kepada masyarakat untuk memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi diantaranya Instagram/Twitter @infoBMKG, website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang.
Baca Selengkapnya248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi, akibat gempa Sumedang
Baca SelengkapnyaGempa susulan terjadi pascagempa yang mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur, Jumat (22/3).
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Baca SelengkapnyaGempa kedua di Tuban terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaSelain ada warga yang mengalami luka, tidak sedikit diantara masyarakat yang mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaGempa bumi tersebut merusak rumah maupun gedung fasilitas publik.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut bahkan dirasakan masyarakat di Malang, Semarang hingga Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa berkekuatan skala intensitas III-IV MMI terjadi di beberapa wilayah akibat gempa di Tuban.
Baca SelengkapnyaRatusan pasien RS Universitas Airlangga terpaksa dievakuasi ke lapangan akibat gempa bumi
Baca Selengkapnya