BMKG Aceh: Bibit Badai Tropis Toraji Belum Nampak
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh melaporkan bibit badai tropis Toraji belum tampak di perairan Aceh. Meskipun sebelumnya BMKG melaporkan bibit badai tropis Toraji yang terbentuk di Laut Natuna diperkirakan akan melintasi perairan Aceh.
"Siklon Toraji kalau kita lihat memang belum nampak, mungkin keterbatasan alat di daerah," kata Kasi Data BMKG Aceh, Zakaria di Banda Aceh, Sabtu (24/11).
Kendati demikian, Zakaria menyebutkan berdasarkan pemantauan BMKG Aceh ada terlihat beberapa garis angin akibat pengaruh hujan. Ini ditimbulkan karena ada tekanan rendah, sehingga terbentuk siklonik tertutup.
-
Bagaimana BMKG memprediksi banjir di Bali? 'Peringatan dini cuaca wilayah Bali yang dibagikan oleh Kantor BBMKG Wilayah III pada Kamis (4/3) pada pukul 05.00 WITA dan 08.00 WITA menginformasikan wilayah Badung dan Denpasar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hinga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,' ujarnya.
-
Kapan BMKG memprediksikan hujan akan turun di Jawa-Nusa Tenggara? BMKG menjelaskan pola tekanan rendah di laut China Selatan itu akan berlangsung hingga 3-4 hari ke depan. Namun trennya akan cenderung menurun. Sehingga akan terjadi potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara mulai 23 Desember 2023.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Bagaimana tsunami terjadi di Aceh? Bencana ini terjadi akibat gempa di perairan barat Aceh, Nicobar, dan Andaman yang dipicu oleh interaksi antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Aceh Luluh Lantak Gempa dangkal berkedalaman 10 kilometer tersebut memicu pergeseran batuan secara tiba-tiba, yang menyebabkan lentingan dasar laut dan memunculkan gelombang tsunami.
-
Kapan bencana Tsunami Aceh terjadi? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Bagaimana badai topan terbentuk? Perlu diketahui, badai topan terbentuk ketika angin bertiup ke wilayah lautan yang airnya hangat. Angin ini mengumpulkan kelembapan dan naik di permukaan. Sementara udara yang lebih dingin bergerak di bawah. Dengan demikian, menciptakan tekanan yang menyebabkan angin bergerak sangat cepat. Kemudian terbentuklah pusaran angin yang berputar hingga kecepatan 74 Mph.
Dengan terbentuknya siklonik ini terjadilah belokan angin dan sebagian mengarah ke arah Aceh. Selain itu terbentuknya konvergen (perapatan masa udara, sehingga dinamika atmosfir demikian akan terjadi perlambatan pergerakan massa udara.
"Dengan begitu uap air yang dibawa akan menumpuk khususnya di wilayah Aceh yang akhirnya tumbuh awan-awan konvektif dan terjadi hujan-hujan sedang hingga lebat," katanya.
Hal yang harus diketahui, sebutnya, puncak musim hujan di Provinsi Aceh berlangsung setiap tahunnya pada bulan November dan Desember. Selama akhir tahun ini, intentitas hujan tinggi terjadi hamper seluruh wilayah di Serambi Mekkah.
"Jadi normal kalau di bulan ini curah hujan tinggi," jelasnya.
Zakaria mengaku BMKG Aceh belum melihat adanya bibit badai tropis Toraji di Aceh. Ini juga tidak terlepas keterbatasan alat pemantauan yang dimiliki di BMKG Aceg. Sedangkan BMKG pusat memiliki alat yang lebih canggih untuk melakukan pemantauan.
"Tapi analisis akhir sama dimana kami juga memperkirakan Aceh juga masih ada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," tukasnya.
BMKG Aceh juga mengingatkan kepada masyarakat agar mewaspadai berbagai potensi bencana saat musim hujan, terutama untuk daerah penggiran sungai dan bencana longsor di daerah dataran tinggi.
Termasuk para nelayan agar berhati-hati, meskipun gelombang realtig rendah, kecuali ketika ada awan hitam gelap yang diikuti gemuruh atau kilat. Biasanya ini diawali dengan angin kencang yang melahirkan cuaca buruk.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aceh diguncang gempa 5,8 magnitudo pada Minggu siang.
Baca SelengkapnyaBerita tsunami terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang pada Selasa (17/9) hanya isu dan membohongi masyarakat
Baca SelengkapnyaTidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Hanya saja sejumlah warga luka dan rumah mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebutkan Siklon Tropis Yagi yang terpantau 24 jam terakhir berada di Laut Cina
Baca SelengkapnyaDaerah itu memang curah hujan sedikit berkurang tetapi tidak sampai terjadi kekeringan.
Baca SelengkapnyaBMKG mengungkapkan, bibit Badai Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian Tenggara, Barat Daya Banten.
Baca SelengkapnyaBibit siklon tropis 99W di Laut Tiongkok Selatan bisa memengaruhi cuaca di beberapa wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 7,2 terjadi di Laut Banda, wilayah Tanimbar
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaPusat gempa berada di kedalaman 10 km. Atau 161 km wilayah Barat Daya Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca Selengkapnya