BMKG Ajak Parpol Edukasi Masyarakat Tentang Mitigasi Bencana
Merdeka.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengajak semua pihak, termasuk Partai Politik (Parpol) ikut serta mengedukasi masyarakat tentang mitigasi bencana.
Menurut dia, literasi masyarakat mengenai mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana masih kurang. Sementara dalam situasi saat ini, masyarakat sangat membutuhkan pengetahuan yang tepat tentang mitigasi bencana dan kemampuan menolong diri saat bencana. Dengan begitu risiko dan kerugian akibat bencana bisa ditekan seminimal mungkin.
"Pengurangan risiko bencana hingga saat ini masih belum maksimal. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat terkait bencana dan cara untuk menolong atau menyelamatkan diri. Khususnya mereka yang tinggal di daerah rawan bencana," ungkap Dwikorita saat Pelatihan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang diselenggarakan PDI-Perjuangan di Jakarta, Rabu (4/8).
-
Siapa yang terlibat mitigasi bencana? Mitigasi bencana melibatkan berbagai tindakan dan strategi untuk mengurangi risiko serta dampak bencana.
-
Di mana kegiatan sosialisasi mitigasi bencana dilakukan? Dukun Nusupan yang berada di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, merupakan daerah rawan banjir.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Siapa yang mengadakan sosialisasi mitigasi bencana di Dukuh Nusupan? Terkait kondisi itu, tim mahasiswa PPK Ormawa ISI Surakarta Program Studi Desain Interior mengadakan sosialisasi edukatif kepada warga Dukuh Nusupan yang bekerja sama dengan BPBD Sukoharjo.
-
Mengapa BMKG memperingatkan warga di Jateng tentang El Nino? Oleh karena itu, lembaga tersebut memperingatkan warga di berbagai daerah, termasuk di Jateng agar waspada terhadap fenomena tersebut.
Dalam acara yang turut dihadiri, Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarno Putri, Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, dan sejumlah kepala daerah kader PDIP, Dwikorita mengatakan, bahwa Indonesia saat ini menghadapi ancaman risiko multi bencana geo-hidrometeorologi.
Hal tersebut tidak lepas dari fenomena cuaca, iklim, dan tektonik di Indonesia yang semakin dinamis, kompleks, tidak pasti, dan ekstrem. Fakta yang tidak bisa dibantah, kata Dwikorita, Indonesia berada dalam kepungan lempeng-lempeng tektonik aktif dan dikelilingi oleh cincin api. Kondisi cuaca dan iklim di Indonesia sebagai benua maritim juga sangat kompleks dan dinamis, dipengaruhi oleh Benua Asia dan Australia serta oleh Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Berdasarkan data, jumlah kejadian bencana geo-hidrometeorologi meningkat signifikan setiap tahunnya. Dwikorita mencontohkan, gempa bumi pada kurun waktu 2008-2016 rata-rata 5.000-6.000 kali dalam setahun. Pada 2017, jumlahnya meningkat menjadi 7.169 kali dan pada 2019 naik signifikan menjadi lebih dari 11.500 kali. Sementara itu kejadian cuaca ekstrem dan anomali iklim juga makin meningkat frekuensi, intensitas, dan durasinya.
"Indonesia adalah negara yang sangat rawan gempa dan tsunami akibat banyaknya sumber gempa, di mana zona sumber gempa megathrust ada sebanyak 13 segmen, dan zona sumber gempa sesar aktif ada sebanyak 295," paparnya.
"BMKG tentu saja tidak bisa bekerja sendiri. Butuh kerja sama dan gotong royong dengan semua elemen masyarakat, termasuk Parpol yang notabene merupakan salah satu instrumen demokrasi penting bagi negara ini. Parpol memiliki pengurus dari tingkat pusat hingga tingkat desa, tentu juga akan sangat efektif untuk membantu dalam menyebarluaskan informasi kebencanaan kepada masyarakat," tambah dia.
Dwikorita menyebut, apa yang dilakukan PDI-Perjuangan dengan membentuk Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) sejak 2005 silam sebagai sebuah langkah konkret dan strategis dalam upaya turut serta memitigasi risiko bencana di seluruh wilayah Indonesia.
"Saya rasa tidak berlebihan jika kami berharap apa yang telah didahului PDI-Perjuangan ini bisa menjadi percontohan bagi parpol lain agar bisa ikut mengedukasi masyarakat perihal bencana. Jadi, partai tidak hanya menjalankan fungsi dalam pendidikan politik saja, namun juga pendidikan kebencanaan," tuturnya.
Dwikorita mengatakan, bila makin banyak parpol yang peduli terhadap aksi nyata dalam pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, akan semakin banyak pula kepala daerah yang mempraktikkan/menerapkan atau mengarusutamakan spirit dan aksi nyata pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan tersebut di seluruh program pembangunan daerah.
"Hal tersebut tentunya dapat mengakselerasi terwujudnya budaya waspada, siap untuk selamat dan sejahtera di daerah rawan bencana," pungkasnya.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suharyanto menerangkan, kesiapsiagaan tersebut dilatarbelakangi prediksi oleh para ilmuan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaKepala BMKG Dwikorita Karnawati menilai saat ini kondisi bumi mengkhawatirkan dan tidak mudah diprediksi.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, wilayah Sumatra Barat memiliki potensi bencana yang tinggi.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikannya dalam Pertemuan Bilateral dengan Sekretaris Jenderal WMO PBB Celeste Saulo.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta bersama lembaga terkait akan turun ke warga di seluruh wilayah administrasi Jakarta.
Baca SelengkapnyaDwikorita mengatakan puncak El Nino diprediksi terjadi pada Agustus-September.
Baca SelengkapnyaMenurut Puan Maharani, infrastruktur yang kokoh akan mengurangi risiko bencana alam akibat cuaca ekstrem.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat bahwa di Indonesia terdapat banyak potensi gempa akibat pergerakan lempeng di zona megathrust.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaKegiatan pelatihan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di lingkungan sekolah.
Baca SelengkapnyaAncaman gempa bumi ini membayangi Jakarta yang berada tak jauh dari zona Megathrust Selat Sunda.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca Selengkapnya