BMKG amati gangguan gravitasi akibat gerhana matahari total
Merdeka.com - Menjelang terjadinya Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret mendatang, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pengamatan di beberapa wilayah di belahan bumi Indonesia.
Tujuan pengamatan untuk mengetahui gangguan medan magnet bumi dan gravitasi yang merupakan efek dari GMT.
"Lingkup pengamatan GMT oleh Kedeputian Bidang Geofisika BMKG, khusus Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan tanda waktu akan dilakukan di Ternate, Palu, Tanjung Pandan dan Bengkulu," jelas Ketua BMKG Andi Eka Satya di Kantor BMKG, Jakarta, Kamis (11/2).
-
Bagaimana gerhana matahari terjadi? Meskipun saat ini kita memiliki pemahaman ilmiah yang lebih mendalam tentang gerhana matahari, namun mitos-mitos yang mengelilingi peristiwa ini tetap memikat dan memberikan warna tersendiri dalam pandangan manusia terhadap alam semesta.
-
Apa yang terjadi pada matahari saat gerhana? Di sepanjang sejarah, manusia telah mencoba memahami dan memberikan interpretasi terhadap fenomena ini melalui berbagai mitos dan legenda yang tersebar di berbagai budaya di seluruh dunia.
-
Mengapa gerhana matahari menarik perhatian peneliti? Gerhana matahari penuh tahun ini di Amerika Utara memberikan kesempatan baru bagi para peneliti untuk mengamati dan mempelajari lebih lanjut tentang reaksi hewan-hewan selama kejadian langka tersebut.
-
Bagaimana Gerhana Matahari Total terjadi? Gerhana matahari total terjadi saat matahari, bulan, dan bumi terletak dalam satu garis lurus. Posisi ini didapatkan tidak lain karena bumi dan bulan sama-sama berputar melakukan revolusi mengelilingi matahari. Kemudian pada waktu tertentu, baik bumi maupun bulan akan menempati posisi orbit yang sejajar hingga membentuk garis lurus.
-
Di mana gerhana matahari total bisa dilihat? Sayangnya, fenomena langka ini tidak bisa disaksikan di Indonesia dan hanya bisa dilihat secara keseluruhan di wilayah Amerika Utara saja.
Untuk pengamatan gravitasi, lanjut Andi, akan dilakukan di Palu. Pengamatan medan magnet bumi sendiri akan dilakukan di Palu, Manado, Kupang, Jayapura, Pelabuhan Ratu, Tangerang, Tuntungan, Gunung Sitoli dan Liwa.
Pengamatan ini telah disiapkan beberapa alat, di antaranya teropong atau teleskop, bejana air, lubang jarum, kacamata hitam, dan beberapa alat penting lainnya.
Alat tersebut sudah disediakan di beberapa stasiun Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
"Di beberapa stasiun ada alat yang ditampilkan untuk melihat potensi matahari. Di Palangkaraya, Jambi, Pontianak, Kupang, Tapang," ujar Andi.
GMT diprediksi akan terjadi beberapa pekan mendatang. Peristiwa ini disebut peristiwa ilmiah yang jarang terjadi di dunia. GMT merupakan kejadian yang dimulai pada saat bulan secara perlahan menutupi piringan matahari.
Semakin lama semakin besar, area piringan matahari ditutupi secara total oleh bulan. Akibatnya, wilayah-wilayah yang dilintasi GTM tidak mendapatkan sinar matahari (gelap).
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena langka ini tidak bisa disaksikan di Indonesia dan hanya bisa dilihat secara keseluruhan di wilayah Amerika Utara saja.
Baca SelengkapnyaFenomena gerhana matahari total akan terjadi saat bulan Ramadan tahun ini, tepatnya pada 8 April 2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BMKG, hari tanpa bayangan di Indonesia mulai terjadi pada 8 September hingga diperkirakan 19 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaFenomena ini juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran astronomi tentang bentuk Bumi.
Baca SelengkapnyaGerhana matahari total yang akan terjadi pada tahun 2024 akan terjadi pada tanggal 8 April 2024. Namun, gerhana ini tidak akan melewati Indonesia.
Baca SelengkapnyaFenomena gerhana matahari terjadi saat posisi bulan, matahari, dan bumi sejajar
Baca SelengkapnyaIndonesia yang merupakan negara khatulistiwa terbilang lebih minim terkena dampak.
Baca SelengkapnyaFenomena Hari Tanpa Bayangan menyapa warga Jakarta, pada Selasa (8/10/2024). Peristiwa alam yang disebut Kulminasi Utama ini terjadi sekitar pukul 11.54 WIB.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan dalam keilmuan geologi erupsi gunung berapi seperti ini berpotensi menyebabkan tsunami.
Baca SelengkapnyaJutaan orang berbondong-bondong ke berbagai wilayah di Amerika utara dan tengah untuk menyaksikan fenomena langka gerhana matahari total.
Baca SelengkapnyaBPBD Garut seluruh daerahnya untuk mengetahui dampak gempa magnitudo 6,2, Sabtu (27/4) sekitar pukul 23.29 WIB.
Baca SelengkapnyaPusat gempa berada di laut 74 km barat daya Gorontalo.
Baca Selengkapnya