BMKG Catat 844 Gempa Sepanjang Oktober 2021
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 844 kali aktivitas gempa bumi di wilayah Indonesia sepanjang Oktober 2021. Jumlahnya meningkat jika dibandingkan September yang tercatat sebanyak 805 kali.
"Hasil monitoring BMKG selama Oktober 2021 di wilayah Indonesia terjadi aktivitas gempa sebanyak 844 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman. Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada September yang terpantau sebanyak 805 kali," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta seperti dilansir Antara, Jumat (5/11).
Daryono menjelaskan aktivitas gempa selama Oktober didominasi gempa kecil dengan magnitudo kurang dari 5,0 yang terjadi sebanyak 831 kali. Jumlahnya mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode September sebanyak 794 kali.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
-
Di mana gempa bumi sering terjadi di Indonesia? Wilayah yang rawan mengalami gempa bumi di Indonesia tersebar mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua.
-
Kapan gempa bumi terjadi? Pada Minggu (25/2) terjadi gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo yang terasa hingga Jakarta.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
Sedangkan gempa signifikan, dengan magnitudo di atas 5,0, terjadi sebanyak 13 kali. Jumlahnya mengalami peningkatan jika dibandingkan periode September yang hanya 11 kali.
Sementara itu, gempa dengan guncangan dirasakan oleh masyarakat selama Oktober 2021 terjadi sebanyak 71 kali. Angkanya meningkat dibandingkan periode September yang tercatat sebanyak 61 kali.
"Data jumlah gempa dirasakan ini di luar aktivitas gempa swarm yang terjadi di Banyubiru, Ambarawa, Salatiga dan sekitarnya, karena gempa yang terjadi di wilayah ini sebagian besar dirasakan oleh warga," katanya.
BMKG juga mencatat terjadi tiga kali peristiwa gempa yang merusak selama Oktober. Pertama, gempa di Karangasem dan Bangli, Bali (16/10) dengan magnitudo 4,8. Bencana ini merusak lebih dari 600 bangunan rumah, setta memicu tanah longsor yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan beberapa lainnya luka-luka.
Kedua, Gempa Blitar-Malang (22/10) dengan magnitudo 5,3 yang berdampak merusak beberapa bangunan rumah, musala dan gedung sekolah di kedua daerah itu.
Gempa merusak lainnya adalah rangkaian aktivitas gempa swarm sejak 23 Oktober 2021 yang mengguncang wilayah Banyubiru, Ambarawa, Salatiga dan sekitarnya. Beberapa bangunan rumah warga rusak akibat peristiwa ini.
Peristiwa gempa merusak pada Oktober meningkat dibandingkan September yang hanya satu kali, yaitu gempa Brebes-Bumiayu (28/9) dengan magnitudo 3,0 yang menimbulkan kerusakan sebanyak 19 unit rumah di wilayah Kecamatan Sirampog, Brebes.
Monitoring BMKG menunjukkan zona aktif gempa selama Oktober 2021, yakni pada sembilan klaster seismisitas, yaitu Aceh-Simeulue, Bengkulu-Lampung, Jawa Barat, Selatan Yogyakarta-Pacitan, Bali-Lombok-Sumba, Sulawesi Tengah, Laut Maluku, Ambon-Seram, dan Papua Utara.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku
Baca SelengkapnyaHingga Jumat (26/1) subuh, sudah ratusan kali gempa susulan terjadi.
Baca SelengkapnyaBMKG masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang.
Baca SelengkapnyaGempa terakhir yang teramati BMKG terjadi pada pukul 18.12 WIB tadi bermagnitudo 2,4 yang berpusat di darat dengan kedalaman 7 meter arah Barat Daya Cianjur.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa dangkal juga terekam di Gunung Ibu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan analisis tim BMKG, rentetan gempa tersebut tersebar di beberapa titik yang berlokasi di darat Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaMenurut BMKG, gempa bumi terjadi pada hari Minggu 25 Februari 2024 sekitar pukul 20.07 WIB.
Baca SelengkapnyaWilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaGempa ini membuat 10 bangunan terdampak, rinciannya sembilan rumah dan satu fasilitas umum berupa mushala.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Baca SelengkapnyaDalam setahun Daerah Istimewa Yogyakarta diguncang 2.202 gempa
Baca SelengkapnyaBMKG meminta masyarakat tidak mempercayai informasi yang beredar terkait jumlah korban jiwa akibat gempa megathrust.
Baca Selengkapnya