BMKG Catat Peningkatan Aktivitas Gempa Sepanjang September
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat aktivitas gempa bumi yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat selama September meningkat, yaitu sebanyak 67 kali dibandingkan Agustus yang tercatat 49 kali.
"Secara umum terjadi penurunan jumlah aktivitas gempa di Indonesia, namun gempa yang guncangannya dirasakan masyarakat meningkat," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Sabtu (3/10).
Dia menjelaskan, selama September, BMKG mendata terjadi 706 aktivitas gempa bumi di wilayah Indonesia dengan berbagai variasi magnitudo dan kedalaman. Jumlah tersebut menurun dibandingkan Agustus yang tercatat sebanyak 804 kali.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Di mana gempa bumi sering terjadi di Indonesia? Wilayah yang rawan mengalami gempa bumi di Indonesia tersebar mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua.
-
Kapan gempa bumi terjadi? Pada Minggu (25/2) terjadi gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo yang terasa hingga Jakarta.
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
Pada September, gempa dengan magnitudo kurang dari 5,0 terjadi sebanyak 685 kali atau menurun dibandingkan Agustus yang tercatat sebanyak 777 kali gempa kecil.
Seperti dilansir dari Antara, gempa dengan magnitudo di atas 5,0 atau gempa signifikan, terjadi sebanyak 21 kali pada September sementara pada bulan sebelumnya sebanyak 27 kali.
Dari total aktivitas gempa selama September tersebut, tercatat satu kali kejadian gempa merusak, yaitu gempa bermagnitudo 5,7 yang mengguncang Kepulauan Talaud pada 9 September 2020.
Gempa tersebut merusak 55 bangunan rumah warga yang tersebar di Kecamatan Beo, Pulutan, dan Rainis, Kab. Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara.
Gempa merusak itu merupakan jenis gempa kedalaman menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa terakhir yang teramati BMKG terjadi pada pukul 18.12 WIB tadi bermagnitudo 2,4 yang berpusat di darat dengan kedalaman 7 meter arah Barat Daya Cianjur.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,4 terjadi pada Selasa (24/9) pukul 02.51 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa tektonik dengan kekuatan 5,8 magnitudo mengguncang wilayah Laut Bali sekitar pukul 07.16 Wib, pada Sabtu (9/9).
Baca SelengkapnyaMenurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku
Baca SelengkapnyaRentetan gempa dangkal juga terekam di Gunung Ibu.
Baca SelengkapnyaDalam setahun Daerah Istimewa Yogyakarta diguncang 2.202 gempa
Baca SelengkapnyaBMKG menyatakan gempa magnitudo 7.0 itu dipicu aktivitas deformasi batuan dalam.
Baca SelengkapnyaHasil analisis menjelaskan, sesar aktif tersebut mengalami pergeseran.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat sebanyak 26 kali gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 5,0 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaBMKG masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang.
Baca SelengkapnyaDari catatan Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan, gempa bumi susulan Bawean sudah mencapai 229 kali.
Baca Selengkapnya