BMKG Duga Polusi Udara di Semarang Akibat Asap Kendaraan dan Bakar Sampah Sembarangan
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menduga kualitas udara di Semarang banyak dipengaruhi polusi udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor. Pemicu polusi udara kurangnya kesadaran masyarakat dengan membakar sampah sembarangan, dan seiring bertambahnya kendaraan pribadi, baik roda dua maupun empat.
"Paling utama banyak warga yang bakar-bakar sampah sembarangan, sedangkan asap kendaraan bermotor mengeluarkan karbon monoksida juga mengeluarkan karbon dioksida," kata Kasi Data Informasi dan Komunikasi Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Iis Widya Harmoko, Kamis (5/9).
Dia menyebut masalah kualitas udara di Kota Semarang belum bisa dikatakan baik atau buruk, sebab tidak seperti Jakarta. Karena pihaknya hanya mempunyai alat Suspendet Particulate Matter (SPM) saja.
-
Apa penyebab utama pencemaran udara di kota besar? Kendaraan bermotor, pabrik, dan pembakaran sampah menghasilkan emisi gas dan partikel yang mencemari udara, menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan dan penyakit pernapasan.
-
Bagaimana cara mengurangi polusi udara dari kendaraan? • Menggunakan transportasi umum, berjalan kaki, atau bersepeda untuk mengurangi emisi gas buang dari kendaraan bermotor.
-
Mengapa polusi udara berbahaya? Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang meresahkan di beberapa tempat saat ini.
-
Kenapa polusi udara berbahaya? Dalam dekade terakhir, peningkatan industri, urbanisasi yang cepat, dan kegiatan manusia lainnya telah berkontribusi terhadap pelepasan berbagai zat berbahaya ke atmosfer.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
"Kami belum bisa menyatakan kualitas udaranya belum bisa dikatakan buruk atau tidak. Sebab kami belum mendapatkan Suspendet Particulate Matter yang buruk atau tidak," ujarnya.
Terkait polusi udara, lanjutnya, sebenarnya ada Undang-Undang (UU) yang mengatur untuk pembakaran sampah, harusnya kita perlu sosialisasi masyarakat, mengurangi, memanfaatkan, dan mengolah kembali sampah tersebut.
"Jadi kendaraan juga harus diperhatikan, kendaraan yang lama kan itu masih belum ada standarnya jadi bisa menyebabkan polusi udara," tutup Iis Widya Harmoko.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari ini, Tangsel ada di urutan dua dari sepuluh daerah dengan tingkat polisi tertinggi.
Baca SelengkapnyaTingkat polusinya bahkan melampaui standar aman dari WHO.
Baca SelengkapnyaPolusi udara di Jakarta salah satunya disebabkan emisi karbon kendaraan.
Baca SelengkapnyaKegiatan industri serta penggunaan kendaraan bermotor menjadi faktor pemicu utama buruknya kualitas udara Jakarta.
Baca SelengkapnyaPenggunaan kendaraan bermotor terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaTransportasi menjadi sumber pencemar udara terbesar di Jakarta, khususnya sepeda motor
Baca SelengkapnyaSektor transportasi masih tercatat menempati urutan tertinggi penyumbang polutan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaLuhut berharap seluruh elemen masyarakat kompak dalam menangkal polusi udara yang disebabkan aktivitas pembakaran sampah.
Baca SelengkapnyaTingginya polusi di Indonesia, khususnya di Jakarta, masih jadi perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenteri LHK, Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan, ada 24,5 juta kendaraan per 2022 di Jabodetabek.
Baca Selengkapnya