BMKG: Energi Segmen Pemicu Gempa Pasaman Barat Belum Terlepas Sepenuhnya
Merdeka.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan segmen Angkola belum melepaskan energi sepenuhnya. Segmen Angkola merupakan pemicu gempa di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat.
Dwikorita mencatat, segmen Angkola mampu melepaskan energi dan membangkitkan gempa hingga kekuatan 7,6 Skala Richter. Sementara hari ini gempa yang dipicu segmen Angkola masih bermagnitudo 6,1.
"Artinya, belum sepenuhnya terlepas," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Info BMKG, Jumat (25/2).
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Kenapa gempa Batang terjadi? Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri.
Dwikorita mengingatkan untuk waspada terhadap dampak gempa bumi yang dipicu segmen Angkola. Salah satu cara mengurangi risiko ialah menata bangunan tahan gempa.
"Kita memang masih sepatutnya untuk waspada dengan cara mitigasi yang tepat terutama penataan bangunan standar gempa bumi," ujarnya.
Sebelumnya, Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan dalam catatan sejarah wilayah gempa magnitudo 6,1 di Pasaman Barat pernah dilanda gempa merusak beberapa kali. Seperti yang terjadi pada tahun 1822, 1892, 1926 magnitudo 7,0, dan 1971 magnitudo 6,1.
Hari ini pukul 08.39 WIB, gempa bumi dengan magnitudo 6,1 mengguncang Pasaman Barat. Episenter gempa terletak pada koordinat 0,14° LU ; 99,94° BT tepatnya di darat pada jarak 12 km Timur Laut wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat dengan kedalaman 10 km.
Daryono menyebut, gempa ini dirasakan di daerah Pasaman dengan skala intensitas V-VI MMI. Kemudian di Agam, Bukitttinggi, dan Padang Panjang dengan intensitas IV MMI. Sementara di Padang, Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli dengan skala III MMI, serta di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang intensitas II MMI.
Gempa ini juga dirasakan hingga di Malaysia. "Ini dirasakan hingga jauh karena memang groundmotionnya cukup kuat dan direspon oleh tanah lunak dan teramplifikasi hingga dapat dirasakan di Malaysia," jelasnya.
Gempa ini menimbulkan kerusakan pada banyak rumah di Pasaman dan Pasaman Barat. Hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami karena pusat gempa terletak di daratan.
"Gempa Pasaman ini merupakan gempa memiliki tipe II, yaitu jenis gempa yang diawali gempa pembuka (foreshocks), kemudian terjadi gempa utama (mainshock), dan diikuti serangkaian gempa susulan (aftershocks)," terangnya.
Daryono melaporkan sudah terjadi 15 kali gempa bumi susulan atau aftershock di Pasaman Barat dengan magnitudo terbesar 4,2. Dia menjelaskan, gempa pembuka di Pasaman Barat bermagnitudo 5,2. Sementara gempa utama dengan magnitudo 6,1. Selang waktu kedua gempa ini hanya 4 menit.
Gempa Pasaman Barat merupakan gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake dipicu oleh aktivitas sesar besar Sumatera, tepatnya pada segmen Angkola bagian selatan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut merusak 49 rumah, sekolah, hingga masjid.
Baca SelengkapnyaSatu dari 13 sesar aktif itu di antaranya terjadi di perbatasan wilayah Kabupaten Batang dengan Kota Pekalongan.
Baca SelengkapnyaBMKG mewajibkan masyarakat di Kota Pekalongan dan Kabupaten Batan gunakan rumah tahan gempa
Baca SelengkapnyaBMKG saat ini terus mengkaji beberapa potensi sesar aktif yang ada di Sumedang.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaGempa susulan itu terjadi usai dilanda gempa 4,6 MG di Kabupaten Batang pukul 15.30 WIB.
Baca SelengkapnyaBPBD Jawa Tengah mengungkap banyaknya rumah yang terdampak gempa Batang, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 6,5 terjadi pukul 15.52 Wib yang berpusat dari 130 kilometer timur laut wilayah Tuban, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi mengimbau untuk meningkatkan upaya mitigasi dan penataan ruang di kawasan rawan bencana gempa bumi.
Baca SelengkapnyaKecamatan Batang menjadi daerah yang paling banyak terdampak gempa.
Baca SelengkapnyaSelain ada warga yang mengalami luka, tidak sedikit diantara masyarakat yang mengalami trauma.
Baca Selengkapnya